Jalan Tol Aceh Digarap BUMN Hutama Karya Pangkas Perjalanan dari 1,5 Jam Jadi 30 Menit
Pembangunan jalan tol ini melibatkan total investasi sebesar Rp13,55 triliun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan empat seksi Jalan Tol Sigli di Banda Aceh yang dikelola oleh PT Hutama Karya (Persero), hari ini, Senin (9/9). Peresmian berlangsung di Gerbang Tol Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Pembangunan jalan tol ini melibatkan total investasi sebesar Rp13,55 triliun dan merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dirancang untuk menghubungkan Lampung hingga Aceh sepanjang 2.998 km.
Adapun jalan tol yang diresmikan mencakup Seksi 2 Seulimeum – Jantho (6 km), Seksi 3 Jantho – Indrapuri (16 km), Seksi 5 Blang Bintang – Kuto Baro (8 km), dan Seksi 6 Kuto Baro – Baitussalam (5 km).
Jokowi menekankan pentingnya infrastruktur ini untuk meningkatkan konektivitas dan percepatan pembangunan, termasuk pada Jalan Tol Trans Sumatera yang nantinya akan terhubung sepanjang 2.998 Km yang akan tersambung dari Lampung sampai ke Aceh.
“Kami berharap dengan adanya JTTS akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi di Pulau Sumatra serta peningkatan efisiensi waktu tempuh dan multiplier effect. Saya yakin dengan terbangunnya infrastruktur ini akan menumbuhkan titik ekonomi dan usaha baru serta memotivasi usaha mikro untuk melakukan perluasan usaha dan membangkitkan perekonomian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam,” ujar Jokowi.
Penerapan sistem canggih pada ruas tol Aceh
Dalam kesempatan yang sama, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengungkapkan jalan tol Sigli, Banda Aceh terdiri dari enam seksi dengan total panjang 74,2 km dan merupakan Proyek Strategis Nasional.
"Hingga saat ini, kami telah berhasil mengoperasikan 49 km dari jalan tol tersebut, termasuk empat seksi yang diresmikan Bapak Presiden hari ini. Kami juga menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan Seksi 1 yang tersisa pada akhir tahun, sehingga jalan tol dapat segera dioperasikan sepenuhnya,” jelas Adjib.
Keempat seksi yang diresmikan dilengkapi dengan lima gerbang tol, 22 gardu, dan dua pasang Tempat Istirahat Pelayanan (TIP) tipe A.
Sistem manajemen lalu lintas yang canggih juga diterapkan untuk memastikan kelancaran arus kendaraan dan meminimalkan potensi kecelakaan. Jalan tol ini mampu memangkas waktu tempuh dari Seulimeum ke Baitussalam dari 1,5 jam menjadi 30 menit, dengan trafik kendaraan yang melintas mencapai 3.500 kendaraan per hari.
Keunggulan konstruksi mencakup perhatian khusus terhadap dampak lingkungan seperti Elephant Bridges, Reptil Tunnels, dan Primate Crossing.
“Kehadiran jalan tol ini tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan konektivitas antar wilayah, namun diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, perdagangan, dan logistik di Provinsi Aceh. Selain itu, kami berkomitmen untuk terus mengutamakan keberlanjutan lingkungan dalam setiap proyek yang kami kerjakan,” tutup Adjib.