JK: Tingkat urbanisasi pada 2020 bisa mencapai 60 persen
Merdeka.com - Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla memprediksi, pada 2020, diperkirakan 60 persen penduduk desa akan tinggal di kota. Massifnya tingkat urbanisasi ini membuat JK khawatir pada peningkatan masalah sosial di perkotaan.
JK menyebut besarnya urbanisasi disebabkan terus berkurangnya lahan pertanian di pedesaan. Penduduk kesulitan mendapatkan pekerjaan akibat tergerusnya lahan.
"Makanya 60 persen penduduk Indonesia akan urbanisasi," ucap Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (28/8).
-
Bagaimana urbanisasi mempengaruhi perubahan budaya? Urbanisasi menjadi salah satu contoh perubahan tersebut, di mana banyak penduduk desa yang pindah ke kota untuk mencari pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup. Fenomena ini menyebabkan terjadinya pergeseran budaya, seperti perubahan pola makan, gaya berpakaian, dan tata cara berinteraksi.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Apa masalah lingkungan di daerah dataran tinggi? Bagi masyarakat yang tinggal di daerah dataran tinggi, kebarakan hutan juga sering menjadi ancaman lingkungan.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Kenapa kemacetan Jakarta makin parah? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
Berdasarkan data yang dimilikinya, petani di Jawa kini hanya mempunyai seperempat hektare lahan. Lahan seluas ini hanya mampu menampung dua orang pekerja.
"Sementara di kota lahan terbatas, sebenernya luas kalau bangun infrastruktur. Tapi karena infrastruktur tidak jalan, jadi tidak laik," jelas dia.
Dampak dari urbanisasi ini, lanjutnya, ialah juga berkurangnya lahan terbuka di perkotaan. Dia mencontohkan alasan warga Jakarta sering terjadi tawuran karena kurangnya ruang publik untuk berinteraksi.
"Akhirnya terjadi masalah sosial yang hebat. Jangan harap timbul masyarakat yang baik dari Surabaya dan Jakarta, susah dia mau lari," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Urbanisasi besar-besaran di Jakarta dimulai pada tahun 1949, ketika Ibukota dipindahkan kembali ke Jakarta. Sebelumnya ibu kota berada di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya penduduk di kota diharapkan bisa membawa energi dan ekonomi yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaKondisi ini berakibat pada mengepulnya polusi di langit ibu kota.
Baca SelengkapnyaBangunan kumuh yang berdiri sepanjang bantaran Kali Ciliwung di Jakarta semakin mencolok.
Baca SelengkapnyaDirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, bila melihat dari indeks kemacetan, untuk kondisi ideal di Jabodetabek berada pada angka 35 persen.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaMasalah kemacetan Jakarta sudah diminimalisir berkat pembagunan MRT, LRT, kereta bandara hingga kereta cepat Whoosh.
Baca SelengkapnyaSeharusnya kalau itu dibagi rata ke 40 Kota di Indonesia dalam waktu lima tahun bisa akan bisa menjadikan kota lain selevel Jakarta.
Baca SelengkapnyaJK juga disebutnya bersepakat jika solusi dari permasalahan di Jakarta yaitu perumahan.
Baca SelengkapnyaHeru bilang, sebagai langkah antisipasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak.
Baca SelengkapnyaSelain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.
Baca Selengkapnya