Kantongi Rp79,2 Triliun di 2023, Pupuk Indonesia Masuk Daftar Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara
Di tingkat ASEAN, Pupuk Indonesia juga aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menilai, capaian ini tidak lepas dari konsistensi perusahaan dalam menjalankan mandat sebagai penopang ketahanan pangan nasional.
Kantongi Rp79,2 Triliun di 2023, Pupuk Indonesia Masuk Daftar Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara
Kantongi Rp79,2 Triliun di 2023, Pupuk Indonesia Masuk Daftar Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara
PT Pupuk Indonesia (Persero) masuk dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 tahun 2024. Pencapaian itu diraih setelah perusahaan berhasil mencetak pendapatan sebesar Rp79,2 triliun di 2023, membuat Pupuk Indonesia duduk di peringkat 71 dalam daftar tersebut.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menilai, capaian ini tidak lepas dari konsistensi perusahaan dalam menjalankan mandat sebagai penopang ketahanan pangan nasional.
"Tahun ini Pupuk Indonesia masuk dalam daftar Fortune Southeast Asia 500. Hal ini tentu karena hasil dari kerja keras seluruh insan Pupuk Indonesia Grup. Ke depannya, kami akan terus menggenjot produksi agar dapat tetap mendukung ketahanan pangan nasional dan merespon pasar global," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/6).
Adapun dalam daftar Fortune Southeast Asia 500, Indonesia jadi negara penyumbang terbanyak dengan 110 perusahaan. Diikuti Thailand dengan 107 perusahaan, Malaysia 89 perusahaan, Singapura 84 perusahaan, Vietnam 70 perusahaan, Filipina 38 perusahaan, dan Kamboja 2 perusahaan.
Selain karena kinerja, Rahmad melanjutkan, kolaborasi dan dukungan dari pemerintah juga menjadi salah satu faktor penting dalam kemajuan perusahaan.
merdeka.com
"Menjadi salah satu BUMN yang memasuki peringkat top 500 di ASEAN tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Capaian kinerja positif Pupuk Indonesia tentunya tidak lepas dari dukungan pemerintah, terutama Menteri BUMN selama 5 tahun terakhir," ungkapnya.
Menurut dia, Pupuk Indonesia di tahun lalu menjaga kinerja positif sembari memenuhi permintaan pasar dan penugasan pemerintah. Dari sisi operasional, perseroan telah merealisasikan produksi sebesar 18,84 juta ton (audited), dengan komposisi pupuk 11,65 ton dan non-pupuk 7,12 juta ton.
Selain itu, realisasi penjualan (audited) sebesar 11,71 juta ton, dengan pupuk sebesar 10,38 juta ton dan non-pupuk sebesar 1,33 juta ton.
Berbagai inovasi dan aksi korporasi juga dijalankan, antara lain melalui peresmian pabrik pupuk NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) dengan kapasitas produksi sebesar 500 ribu ton per tahun.
Lalu, groundbreaking proyek Pupuk Sriwidjaja (Pusri) 3B untuk meremajakan pabrik pupuk lama dengan teknologi terkini dengan tujuan meningkatkan efisiensi produksi, serta pembangunan Kawasan Industri Pupuk di Fakfak dengan kapasitas produksi pupuk Urea sebesar 1,15 juta ton.
Di tingkat ASEAN, Pupuk Indonesia juga aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI), BUMN dari Malaysia, Brunei Darussalam untuk pengembangan urea dan amonia.
Rahmad mengungkapkan, Pupuk Indonesia menguasai 4 persen produksi amonia global dan merupakan pemain utama amonia di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Saat ini Pupuk Indonesia juga tengah mengembangkan blue ammonia dan green ammonia sebagai upaya dalam mendukung target pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission di 2060.
"Sebagai BUMN yang mengemban mandat untuk menjadi penopang utama ketahanan pangan nasional, fokus kami adalah untuk memenuhi kebutuhan pupuk dan membantu petani nasional dalam menjalani musim tanam sepanjang tahun. Terlebih setelah alokasi pupuk subsidi ditambah menjadi 9,55 juta ton tahun ini," tuturnya.