Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemendag Sebut Perjanjian Dagang RCEP Tingkatkan Ekspor Hingga 7 Persen

Kemendag Sebut Perjanjian Dagang RCEP Tingkatkan Ekspor Hingga 7 Persen

Merdeka.com - Kementerian Perdagangan terus berupaya mendorong terlaksananya Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP/Regional Comprehensive Economic Partnership). Kemitraan dagang ini mencakup 16 negara Asia-Pasifik.

Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kemendag Iman Pambagyo mengatakan kerjasama ini akan sangat bermanfaat bagi Indonesia. Terutama pada peningkatan ekspor ke negara yang terlibat dalam kesepakatan.

"Hitungan saya 2 tahun yang lalu, 3 sampai 5 tahun pertama implementasi RCEP, kita bisa meningkatkan 6-7 persen ekspor ke beberapa negara, India, China, Korea dan Jepang," kata dia, saat ditemui, di Kementerian Perdagangan, Rabu (12/6).

Orang lain juga bertanya?

Kementerian Perdagangan sudah menyiapkan sejumlah produk unggulan untuk ditawarkan ke negara yang terlibat dalam kesepakatan tersebut. Produk-produk unggulan tersebut, seperti produk pertanian dan perikanan.

"Itu lagi proses. Jadi kita tidak lagi main di komoditas mentah seperti Batubara, CPO juga tidak, harus udah refined. Kemudian juga produk otomotif, karena di RCEP ada australia dan new zealand. Aussie (Australia) kan industri otomotifnya sudah mati, kita mau masuk dari situ tapi manfaatkan RCEP,"

Dia mengatakan penandatanganan kesepakatan ditargetkan bisa terjadi tahun depan. Dengan catatan, penyelesaian poin-poin kesepakatan sudah selesai (conclude) pada November tahun ini.

"Tanda tangan 16 negara paling cepat tahun depan (kalau di-conclude November tahun ini) dan ratifikasi tahun depannya lagi. Paling cepat," jelas dia.

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita menekankan pentingnya RCEP bagi pengembangan ekonomi Indonesia ke depan. RCEP memiliki cakupan yang besar, sebab meliputi China, Jepang, India, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan 10 negara anggota ASEAN.

Enam belas negara ini, kata dia, membentuk hampir 50 persen dari populasi dunia. "Yang RCEP terus terang yang perlu diselesaikan karena 50 persen penduduknya ada di sini RCEP ini bisa kita selesaikan subtitansi November ini pada Asean Summit ini," tegas Enggar.

Dia menambahkan, saat ini Kemendag tengah menyiapkan poin-poin penting terkait RCEP. Poin-poin tersebut alan dibawa dan dibahas dalam pembicaraan terkait perjanjian tersebut.

"Kami mempersiapkan lapor Pak Presiden dan Menlu sebagai bahan masing-masing negara kita menyampaikan point-point pekembangan yang ada dan sikap dan arahan dari leadership. Yang kemudian dibawah pertemuan di Beijing. Kalau ini bisa maka itu akan jadi central jadi itu yang paling besar," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemendag Dorong Pasar Jasa Perdagangan di Minahasa Selatan untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Baik
Kemendag Dorong Pasar Jasa Perdagangan di Minahasa Selatan untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Baik

Kemendag mendorong pemanfaatan akses pasar jasa yang dihasilkan dari perundingan perdagangan internasional..

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Kinerja Ekspor Indonesia Naik Jadi Rp348,78 Triliun di Juli 2024, Ini Penopangnya
Kinerja Ekspor Indonesia Naik Jadi Rp348,78 Triliun di Juli 2024, Ini Penopangnya

Semua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kemendag Revisi Aturan soal Impor, Begini Respons Asosiasi Pengusaha
Kemendag Revisi Aturan soal Impor, Begini Respons Asosiasi Pengusaha

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 8 Tahun 2024 yang efektif berlaku per 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya
Kemendag dan Kemenperin Sinergi Perkuat Industri Nasional
Kemendag dan Kemenperin Sinergi Perkuat Industri Nasional

Ketentuan tersebut dikeluarkan untuk memberikan relaksasi pada 7 komoditas yang mengalami kendala impor

Baca Selengkapnya
Tahun Depan, Jokowi Harap Tingkat Pengangguran Dapat Ditekan 4,5 hingga 5 Persen
Tahun Depan, Jokowi Harap Tingkat Pengangguran Dapat Ditekan 4,5 hingga 5 Persen

Angka pengangguran di Indonesia merupakan angka kedua tertinggi di negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.

Baca Selengkapnya
Cara Kementerian PUPR Menyiapkan Pemimpin Masa Depan
Cara Kementerian PUPR Menyiapkan Pemimpin Masa Depan

Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dari Kementerian PUPR meningkatkan kapasitas SDM.

Baca Selengkapnya
DPR dan Pemerintah Sepakat Prabowo-Gibran Harus Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,6 Persen di 2025
DPR dan Pemerintah Sepakat Prabowo-Gibran Harus Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,6 Persen di 2025

DPR dan Pemerintah sepakat menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 di angka 5,6 persen.

Baca Selengkapnya