Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenhub Tunggu Keputusan Operasional Sriwijaya Air Hingga 2 Oktober

Kemenhub Tunggu Keputusan Operasional Sriwijaya Air Hingga 2 Oktober Sriwijaya Air. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan Avirianto mengatakan, pihaknya akan menunggu keputusan Direktur Utama Sriwijaya Air hingga 2 Oktober terkait kelanjutan operasional maskapai tersebut.

"Jadi, alurnya itu kan dia bikin atas inisiatif sendiri (terkait usulan penghentian sementara operasional) karena kita sudah kasih toleransi transisinya lima hari sampai 2 Oktober pukul 00.00 WIB," kata Avirianto dikutip Antara, di Jakarta, Senin (30/9).

Dia mempersilakan internal Sriwijaya untuk mengambil keputusannya sendiri, namun apabila dalam batas waktu itu belum menyerahkan keputusannya kepada DKUPPU Kemenhub, maka pihak Kemenhub akan memutuskan apakah operasional itu akan dihentikan atau tetap berjalan.

"Kita menunggu surat pemberitahuan dari Direktur Utama ke Dirjen Perhubungan Udara, Pokoknya itu nanti setelah tanggal 2 kita rapat, Sriwijaya berubah apa tidak. Kalau memang berubah kita abaikan, kalau dia tidak berubah makin menurun kita ambil keputusan kita nanti bisa stop operasi, atau segala macam," imbuhnya.

2 Direktur mengundurkan diri

Dua direktur Sriwijaya Air mengundurkan diri akibat surat permohonan untuk menghentikan operasional secara sementara Sriwijaya Air Group tidak direspon oleh dewan direksi, dalam hal ini Pelaksana Tugas Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson I Jauwena.

Kedua direktur tersebut, yakni Direktur Operasi Captain Fadjar Semiarto dan Direktur Teknik Ramdani Ardali Adang menyatakan mengundurkan diri dari Sriwijaya Air

"Kita pikirkan karena surat ini tidak direspon dan tetap melanjutkan penerbangan secara normal, kami berdua mengundurkan diri untuk menghindari kepentingan konflik," kata Direktur Operasi Captain Fadjar Semiarto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Fadjar menjelaskan pihaknya telah menyampaikan surat rekomendasi untuk penghentian sementara operasional Sriwijaya karena dinilai tidak laik, baik dari sisi operasional, teknis dan finansial. Berdasarkan penilaian Hazard, Identification and Risk Assessment (HIRA) bahwa status Sriwijaya Air Group berada dalam rapor merah, artinya berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan.

Selain itu, adanya dualisme kepemimpinan, yakni Plt Direktur Utama Jefferson I Jauwena dan yang tertulis di akta perusahaan yang terbaru Robert Waloni. "Ada dualisme kepemimpinan, yaitu direktur utama untuk urusan kontigensi, Pak Jefferson dan yang tertulis di akta resmi Pam Robet Waloni membuat susah untuk koordinasi, dan ini tidak rasional," imbuhnya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Teknik Sriwijaya Air Ramdani Ardali Adang menjelaskan saat ini perawatan pesawat pun terbengkalai sejak putusnya kerja sama dengan PT GMF AeroAsia, anak usaha Garuda.

"Perlu kami sampaikan, kami peduli keselamatan, laporan terkini sejak putus dengan GMF, Sriwijaya kondisi suku cadang saja tidak ada, hanya oli saja, ban terseok-seok," jelas Ramdani.

Selain itu, tenaga kerja teknisi juga terbatas, tiga teknisi dan dua mekanik dan digenjot untuk bekerja 12 jam, sementara diperlukan istirahat untuk merilis pesawat layak terbang.

"Saya terus terang sejak putus GMF hingga saat ini saya khawatir sekali HIRA-nya cukup merah, memang belum terjadi sesuatu tapi dari indikasi tersebut berpotensi terhadap penerbangan. Surat kami tidak dipedulikan lebih baik mengundurkan diri," ujarnya.

Permasalahan di tubuh Sriwijaya Air

Kisruh di tubuh Sriwijaya Air Group ditengarai karena adanya dua kepemimpinan hingga berujung pada rapor merah perusahaan. Dualisme kepemimpinan ini mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang diambil, dan berujung pada rapor merah perusahaan, yakni status hazard, identification and risk assessment (Hira) berstatus merah, artinya berpotensi membahayakan apabila Sriwijaya Air dipaksakan beroperasi.

"Kalau ada dualisme kepemimpinan, sama saja satu kapal ada dua kapten, satu Dirut yang di dalam akta dan satu Dirut urusan kontigensi. Selama ini masalah terjadi. Ini membuat saya sulit berkoordinasi," kata Direktur Operasi Sriwijaya Air, Captain Fadjar Semiarto, seperti dikutip Antara dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (30/9).

Maka dari itu, dia menyerahkan surat rekomendasi kepada Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson I Jauwena untuk menghentikan sementara operasional Sriwijaya Air.

Fadjar dan Direktur Teknik Romdani Ardali Adang pun mengundurkan diri karena kondisi tersebut yang berisiko akan keselamatan penerbangan dan menghindari konflik kepentingan.

"Yang paling berat di dunia penerbangan ini kalau ada dualisme kepemimpinan ini sama saja satu kapal ada dua kapten. Tidak mungkin kapalnya bisa berjalan sesuai target. Setiap orang bisa berpotensi, malah berlawanan arah," katanya.

Namun, Fadjar mengakui akar dari permasalahan hingga polemik seperti ini, yakni diawali konflik dengan Garuda Indonesia, mulai dari komisaris hingga pemecatan tiga direksi Sriwijaya Air.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beredar Kabar Tarif KRL Bakal Naik, PT KAI Commuter Beri Jawaban Begini
Beredar Kabar Tarif KRL Bakal Naik, PT KAI Commuter Beri Jawaban Begini

Jika sudah ada ketetapan tarif KRL naik, maka akan disosialisasikan 3 bulan sebelum pelaksanaan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pikir Ulang Pindah Berkantor di IKN pada September, Ini Alasannya
Jokowi Pikir Ulang Pindah Berkantor di IKN pada September, Ini Alasannya

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan pindah berkantor di IKN Nusantara pada September 2024 nanti.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Janji Subsidi KRL Berbasis NIK Tak Bakal Diterapkan 5 Tahun ke Depan
Pemerintah Janji Subsidi KRL Berbasis NIK Tak Bakal Diterapkan 5 Tahun ke Depan

Subsidi berbasis NIK apabila sudah ditetapkan Kementerian Perhubungan selaku regulator.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Batal Pindah Kantor Ke IKN per September
VIDEO: Jokowi Batal Pindah Kantor Ke IKN per September "Tunggu Bandara, Kalau Belum Jadi Gimana?"

Kepala negara menyebut, masih banyak pembangunan yang belum selesai seperti bandara

Baca Selengkapnya
Tarif Promo LRT Jabodebek Kemungkinan Diperpanjang
Tarif Promo LRT Jabodebek Kemungkinan Diperpanjang

Perpanjangan tarif promosi LRT tersebut sedang didiskusikan oleh Direktorat Jenderal Perkerataapian Kemenhub dan pihak LRT.

Baca Selengkapnya
Masih Tahap Perizinan, Maskapai Baru Surya Airways Belum Bisa Beroperasi
Masih Tahap Perizinan, Maskapai Baru Surya Airways Belum Bisa Beroperasi

Surya Airways merupakan maskapai baru asal Yogyakarta Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tarif KRL Jabodetabek Bakal Naik, Dirut KAI Commuter: Tunggu Tanggal Mainnya
Tarif KRL Jabodetabek Bakal Naik, Dirut KAI Commuter: Tunggu Tanggal Mainnya

Tarif KRL memang belum pernah mengalami kenaikan lagi sejak 2016.

Baca Selengkapnya
Menteri PUPR: Presiden Jokowi Kemungkinan Pindah ke IKN September
Menteri PUPR: Presiden Jokowi Kemungkinan Pindah ke IKN September

Jika Jokowi benar-benar pindah ke IKN pada September 2024 berarti kepindahannya itu hanya sebulan sebelum dia lengser.

Baca Selengkapnya
Disebut Cuci Tangan Serahkan Keppres Pemindahan IKN ke Prabowo, Istana Beraksi
Disebut Cuci Tangan Serahkan Keppres Pemindahan IKN ke Prabowo, Istana Beraksi

Dasco menerangkan, saat ini Prabowo masih sibuk mengkaji Keppres terkait penyusunan kementerian.

Baca Selengkapnya