Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kementan disarankan segera evaluasi berkurangnya lahan pertanian

Kementan disarankan segera evaluasi berkurangnya lahan pertanian sawah. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Kampanye Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Nasional, Melky Nahar menyarankan agara Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengevaluasi berkurangnya lahan pertanian di Idnonesia. Menurut Melky, banyak lahan di Indonesia dikonversikan ke industri lainnya.

"Kurang tepat kalau Mentan gunakan rawa sebagai lahan pertanian. Kalau pemanfaatan rawa karena keterbatasan lahan, itu karena banyak lahan tani yang menjadi areal pertambagnan," kata Melky seperti dikutip dari Antara, Minggu (21/10).

Hasil kajian Jatam menunjukkan konsesi industri ekstraktif mencakup 19 persen dari lahan pertanian padi Indonesia yang sudah dipetakan. Sebanyak 23 persen lahan yang diidentifikasi mampu diolah untuk pertanian padi. Jatam juga mempertanyakan realisasi program cetak sawah yang dilakukan Kementan.

Orang lain juga bertanya?

Kementan diminta untuk lebih tegas dalam menangani masalah tersebut, termasuk persoalan cetak sawah.

Di kesempatan terpisah, Manajer Kampanye Pangan, Air, dan Ekosistem Esensial Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Wahyu A. Perdana mengingatkan Kementan soal rencana rawa gambut dijadikan lahan produktif pernah gagal di era orde baru.

Wahyu menuturkan, pada zaman Soeharto, proyek lahan gambut satu juta hektar berakhir dengan kegagalan. Rawa gambut merupakan ekosistem esensial yang terbentuk jutaan tahun, bukan hanya memiliki fungsi hidrologis, tetapi juga sebagai penyimpan karbon, jika rusak maka akan menyebabkan perubahan iklim.

"Pada akhirnya perubahan iklim akan berdampak pada produksi pertanian," ujarnya, Jumat (19/10).

Dia mengaku belum mendapat detail program yang dimaksud Kementan tersebut. Untuk itulah Walhi mewanti-wanti agar Kementan menerapkan prinsip kehati-hatian dini, yang juga dikenal dalam UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. "Kami berharap Kementan berhati-hati dan belajar dari pengalaman sebelumnya," ujarnya.

Dia mengingatkan bahwa pada 1995 melalui Keppres No. 82 mengenai Proyek Pengembangan Lahan Gambut (PLG) Satu Juta Hektar di Kalimantan Tengah, tidak berakhir mulus, bahkan hampir setengah dari 15.594 keluarga transmigran yang dahulu ditempatkan pada kawasan tersebut meninggalkan lokasi.

Pemanfaatan lahan rawa tandasnya harus diletakkan secara hati-hati. Kemampuan ekosistem, kata Wahyu, tidak bisa dipandang terpisah-pisah. Menurutnya, fungsi dan dampaknya terhadap ekosistemdan produksi pangan harus dipertimbangkan secara matang.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kementan Optimasi Lahan Rawa dan Non-irigasi, Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung
Kementan Optimasi Lahan Rawa dan Non-irigasi, Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung

Krisis pangan harus terus diwaspadai, mengingat produksi beras di tahun 2022 hanya sekitar 31,54 juta ton.

Baca Selengkapnya
Mentan Amran Libatkan Anak Muda dan Penyuluh untuk Optimalkan Lahan Rawa
Mentan Amran Libatkan Anak Muda dan Penyuluh untuk Optimalkan Lahan Rawa

Kementan kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa sebagai alternatif peningkatan produksi padi.

Baca Selengkapnya
Genjot Produksi dan IP, Kementan Lakukan Opla Rawa 500 Ha di Aceh Utara
Genjot Produksi dan IP, Kementan Lakukan Opla Rawa 500 Ha di Aceh Utara

Kegiatan optimasi lahan rawa difokuskan pada perbaikan infrastruktur air dan lahan melalui pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur.

Baca Selengkapnya
Program Cerdas Menteri Andi Amran Berhasil Selamatkan Pertanaman Padi di Indramayu
Program Cerdas Menteri Andi Amran Berhasil Selamatkan Pertanaman Padi di Indramayu

Kementan meninjau secara langsung area persawahan di dua Kecamatan Kabupaten Indramayu yang mengalami Kekeringan parah.

Baca Selengkapnya
Ada Program Makan Bergizi Gratis, tapi Anggaran Kementan dan Luas Tanam Padi Terus Menurun
Ada Program Makan Bergizi Gratis, tapi Anggaran Kementan dan Luas Tanam Padi Terus Menurun

Anggaran Kementan untuk tahun 2025 mengalami pengurangan dibandingkan tahun 2024, meskipun peran Kementan sangat vital.

Baca Selengkapnya
Mentan Targetkan Optimasi Lahan Rawa Naikkan Indeks Pertanaman di Kabupaten Ogan Ilir
Mentan Targetkan Optimasi Lahan Rawa Naikkan Indeks Pertanaman di Kabupaten Ogan Ilir

Potensi lahan rawa di Sumsel mencapai 3.054.347,60 hektare yang terdiri luas lahan rawa lebak mencapai 1.354.805,88 hektare`

Baca Selengkapnya
OpLa Rawa Mineral di Banyuasin untuk Percepatan Tanam dan Antisipasi Banjir
OpLa Rawa Mineral di Banyuasin untuk Percepatan Tanam dan Antisipasi Banjir

Kegiatan Opla di Banyuasin dilakukan di 15 Kecamatan.

Baca Selengkapnya
Area Persawahan Satu-Satunya di Jakarta Ini Kering dan Retak-Retak, Petani Menjerit Tak Ada Bantuan
Area Persawahan Satu-Satunya di Jakarta Ini Kering dan Retak-Retak, Petani Menjerit Tak Ada Bantuan

Persawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.

Baca Selengkapnya
Mentan Amran Dongkrak Produksi di Kalsel dengan Optimasi Lahan Rawa
Mentan Amran Dongkrak Produksi di Kalsel dengan Optimasi Lahan Rawa

Mentan menggenjot pembangunan dan optimasi lahan rawa menjadi persawahan produktif.

Baca Selengkapnya
Strategi Kementan Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
Strategi Kementan Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan

BPPSDMP kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa di Kalsel

Baca Selengkapnya
Ratusan Hektare Sawah di Jateng Alami Puso akibat Kekeringan
Ratusan Hektare Sawah di Jateng Alami Puso akibat Kekeringan

Ribuan hektare sawah di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat kekeringan. Seluas 254,1 hektare di antaranya puso atau tidak menghasilkan padi.

Baca Selengkapnya
Mendagri Minta Kepala Daerah Gunakan Lahan Tidur Jadi Pertanian, Ini Alasannya
Mendagri Minta Kepala Daerah Gunakan Lahan Tidur Jadi Pertanian, Ini Alasannya

Pemerintah pusat akan memberikan reward bagi kepala daerah yang berhasil mengerjakan tugas ini.

Baca Selengkapnya