Kisah Rizal Ramli tekan pejabat & terbitnya wajib belajar 9 tahun
Merdeka.com - Indonesia sudah menerapkan sistem pendidikan wajib belajar 9 tahun. Sistem ini untuk meningkatkan taraf pendidikan anak-anak di seluruh Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli merupakan salah satu pencetus program yang diluncurkan pada masa pemerintahan Orde Baru tersebut. Rizal bercerita, pada saat masih berstatus mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB), dunia pendidikan menjadi perhatiannya.
Saat itu, Rizal mengaku sempat menjejakkan kaki di Jepang. Di negeri matahari terbit itu, Rizal terkagum-kagum dengan kemajuan negara tersebut. Padahal, wilayah Jepang sebagian besar terdiri dari bebatuan dan tidak subur.
-
Siapa yang menginspirasi Rizal Ramli? Keluar dari penjara, Rizal tidak menyelesaikan kuliahnya di ITB. Ia kemudian mencoba mencari beasiswa untuk kuliah di luar negeri. Dengan berbekal rekomendasi dari Rektor ITB dan juga dari Adnan Buyung Nasution ketika itu, dia kemudian mencoba mendaftar beasiswa di Ford Foundation.
-
Apa cita-cita Rizal Ramli? Meskipun buku tersebut dilarang beredar, namun ternyata Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang disusun oleh Rizal Ramli dan kawan-kawannya bahkan telah beredar di kampus-kampus lain bahkan sempat dimuat di koran dan majalah yang pada akhirnya koran dan majalah tersebut diberedel oleh pemerintahan Soeharto.
-
Mengapa Hari Pendidikan Nasional penting? Karena melalui pendidikan, kita menanam benih-benih masa depan yang lebih cerah bagi generasi penerus bangsa.
-
Kenapa Hari Pendidikan Nasional dirayakan? Peringatan Hardiknas merupakan momen istimewa bagi insan pendidikan untuk mengapresiasi jasa para pejuang pendidikan serta meningkatkan semangat mencerdaskan kehidupan bangsa.
-
Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati? Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap 2 Mei 2024.
"Saya keliling Jepang, saya kagum, karena dua per tiga tanahnya batu-batuan, tapi bisa kasih makan penduduknya. Kenapa Jepang lebih maju dari kita?" kata Rizal di kantornya, Kompleks Gedung BPPT, Jakarta, Senin (2/5).
Pulang ke Indonesia, Rizal kemudian melakukan perjalanan menyusuri wilayah-wilayah miskin di Indonesia bersama beberapa kawan. Pesisir pantai, mulai dari Pantai Utara Jawa hingga Lombok menjadi sasaran perjalanan Rizal bersama teman-temannya. Bukan tanpa alasan, pesisir pantai menjadi tujuan perjalanan Rizal saat itu lantaran taraf ekonomi masyarakat pesisir yang mayoritas miskin.
Tiba di Tegal, Jawa Tengah, Rizal bertemu dengan seorang anak usia 9 tahun bernama Sukri. Bocah tersebut didapati Rizal tidak bersekolah karena tidak memiliki biaya. Kondisi anak nelayan tersebut mendorong Rizal mencari solusi agar anak-anak nelayan miskin tetap bisa bersekolah.
"Di Tegal, ada seorang anak, saya ingat betul namanya Sukri, 9 tahun, yang tidak sekolah karena tidak mampu biaya. Melaut pun hasilnya sedikit. Kita di laut terkena dingin kena angin, tapi hasil ikannya sedikit. Ini yang membuat banyak anak nelayan tidak bisa sekolah," kata Rizal.
Rizal bersama teman-temannya saat itu lantas berinisiatif merancang sebuah agenda yang bisa menekan pemerintah saat itu untuk bisa menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia.
"Saya pimpinan mahasiswa di ITB, waktu itu ada 7 juta anak tidak bisa sekolah. Kemudian kami tekan para pejabat. Kami buat acara, kami undang penyair WS Rendra untuk datang ke ITB, kemudian menghasilkan puisi yang terkenal Sebatang Lisong. Kami undang sutradara terkenal Sjumanjaya, yang kemudian melahirkan film Yang Muda Yang Bercinta," papar Rizal.
Tekanan dari para mahasiswa itu pun membuahkan hasil. Pemerintah kemudian mengeluarkan Undang-Undang (UU) terkait wajib belajar 9 tahun.
"Akibat pressure ini, pemerintah akhirnya mengadopsi UU wajib belajar 9 tahun sehingga anak usia sekolah bisa masuk SD (sekolah dasar). Tapi tidak cukup sampai di situ, butuh gratis sekolah karena anak nelayan sangat miskin," tutup Rizal.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Rizal Ramli dikenal sebagai ekonom senior yang tegas
Baca SelengkapnyaRizal Ramli tutup usia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli merupakan Menteri Koordinator Bidang Kelautan di bawah pemerintahan Jokowi era 2015-2016.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli, ekonom dan juga politikus ini mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) pada Selasa, 2 Januari 2024, pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur).
Baca SelengkapnyaKeluarga mengenang Hamzah Haz sebagai sosok orangtua sangat baik.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli di mata kolega: Rekan diskusi, aktivis tulen dan penjaga demokrasi
Baca SelengkapnyaAnies mengaku sudah lama mengenal Rizal Ramli saat kegiatan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani menghadiri tahlilan tujuh hari wafatnya Wapres ke-9 RI, Hamzah Haz.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut Rizal sebagai sahabat bertukar pikiran.
Baca SelengkapnyaSBY mengaku mengenal Hamzah Haz ketika sama-sama mengelola krisis dan melakukan reformasi pada tingkat pertama.
Baca SelengkapnyaMahfud berharap, kisah pelajar tersebut dapat menginspirasi para penyelenggara pendidikan.
Baca Selengkapnya