Komunitas masyarakat Batak minta sistem transportasi Danau Toba diperbaiki
Merdeka.com - Horas Halak Hita (H3) sebagai salah satu komunitas masyarakat Batak lintas agama dan kepercayaan mendesak seluruh pemangku kepentingan (stake holder) transportasi di Danau Toba untuk segera memperbaiki sistem pelayanan dan keselamatan penumpang kapal. Desakan ini dilakukan menyusul musibah tenggelamnya kapal Sinar Bangun di perairan Danau Toba pada tanggal 18 Juni 2018 yang menelan korban meninggal 3 orang dan sampai saat ini ada 184 orang belum ditemukan.
"Tuntutan dan desakan ini disampaikan oleh komunitas H3, karena sebagai salah satu kumpulan dan stake holder bagi perkembangan Bona Pasogit. H3 sangat berkepentingan dan bahkan berjuang bagi perkembangan kualitas keamanan dan kenyamanan pelancong yang sedang berlibur di Danau Toba," ujar Koordinator H3 Dumoly F Pardede dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu (23/6).
Dumoly mengatakan, dengan semakin ditingkatkannya keamanan dan keselamatan pelancong yang sedang berlibur maka, H3 yakin kondisi ini akan semakin meningkatkan roda perekonomian masyarakat disekitar Danau Toba bahkan seluruh Bona Pasogit. Untuk itu, komunitas H3 juga mendesak aparat berwenang segera melakukan pemeriksaan dan audit menyeluruh atas tragedi tenggelamnya Kapal Sinar Bangun.
-
Kenapa Danau Toba penting bagi penduduk setempat? Selain menjadi tujuan wisata, Danau Toba juga memiliki peran ekologi yang penting. Danau ini adalah sumber air bersih bagi banyak penduduk setempat dan memiliki keanekaragaman hayati yang unik. Konservasi danau ini menjadi prioritas untuk menjaga kelestariannya.
-
Kenapa Danau Toba penting? Danau Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal. Khususnya dalam hal budaya dan keanekaragaman hayati. Karena hal itu, sejak tahun 2020, Danau Toba pun ditetapkan sebagai salah satu Global Geopark UNESCO.
-
Gimana Ikan Batak dikaitkan dengan masyarakat? Terakhir ada ikan dengan nama suku di Sumatra Utara yaitu Ikan Batak. Ikan yang satu ini begitu erat dengan masyarakatnya. Bagaimana tidak, ikan ini dijadikan persembahan saat acara adat.Ikan nokturnal ini rupanya menjadi pilihan lauk untuk makanan sehari-hari. Di sisi lain, sebagian orang menganggap ikan ini keramat dan tidak boleh dikonsumsi.
-
Siapa yang tinggal di sekitar Danau Toba? Sebagian besar penduduk yang tinggal di sekitar Danau Toba adalah suku Batak.
-
Dimana Danau Toba berada? Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang terletak di di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara.
Menurut Dumoly, perlu penegakan hukum dan peraturan yang memiliki efek jera, tegas namun terukur sehingga para penyelenggara fasilitas angkutan kapal di Danau Toba tidak asal jadi dan tanpa standar dalam melayani penumpang. "Perlu dibuatkan standar keamanan dan kenyamanan bagi para pelancong. Hal ini tentu saja pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kenyamanan dan keamanan dalam berlibur di danau Toba yang sama-sama kita cintai ini," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi Solu Bolon menjadi salah satu budaya unik milik masyarakat Danau Toba yang sampai saat ini masih dilestarikan.
Baca SelengkapnyaMenjunjung tinggi 3 filosofi hidup, ini alasan orang Batak sangat terkenal sebagai perantau sejati dan juga tangguh
Baca SelengkapnyaDengan sistem Bondar tidak ada air yang terbuang sia-sia karena seluruhnya dimanfaatkan dengan sangat baik.
Baca SelengkapnyaWarga ingin semua bahu membahu membantu korban gempa
Baca SelengkapnyaSekitar 800 orang turut menyaksikan kegiatan Ekspedisi Batanghari yang terdiri dari tokoh masyarakat, pelajar, pemuka adat, dan warga.
Baca SelengkapnyaSopir Jaklingko demo karena upah yang dinilai tidak layak hingga pembagian kuota yang kurang adil antar operator.
Baca SelengkapnyaArah kebijakan pembangunan infrastruktur berupa penguatan konektivitas transportasi darat.
Baca SelengkapnyaBila kualitas airnya baik, maka secara tidak langsung akan menjadi daya tarik wisatawan ke Danau Toba
Baca Selengkapnya