Kota Bantaeng bakal dibangun terminal gas alam cair senilai Rp 7,5 T
Merdeka.com - Perusahaan swasta nasional, PT Pasifik Agra Energi menanamkan investasi sebesar Rp 7,5 triliun untuk membangun terminal penerimaan gas alam cair yang terintegrasi di Kawasan Industri Bantaeng, Sulawesi Selatan. Awal dari pembangunan terminal gas terintegrasi itu ditandai dengan seremoni penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Undestanding (MoU) di Ruang Kerja Bupati Bantaeng pada 20 Mei 2016.
Penandatangan MoU dilakukan Direktur Utama Perusahaan Milik Daerah (Perusda) Bajiminasa Bantaeng, M Taufik Fachtuddin dan Presiden Direktur PT Pasifik Agra Energi, Westana H Wiraatmadja dan disaksikan oleh Bupati Bantaeng, HM Nurdin Abdullah.
Usai penandatanganan MoU diserahkan izin prinsip sebagai bukti bahwa Pemerintah Bantaeng memberi izin kepada PT Pasifik Agra Energi untuk menanamkan investasi di Kawasan Industri Bantaeng. Dalam kesepakatan MoU itu dijelaskan Perusda menjadi perusahaan yang menyalurkan gas kepada pasar dan pembangkit listrik sedangkan Agra menyediakan gas alam cair dari dalam dan luar negeri.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Kenapa Pertamina bangun terminal LPG di Bima dan Kupang? 'Terminal LPG Bima dan Kupang akan mendukung terwujudnya availability, accessibility, dan affordability energi khususnya LPG di wilayah NTB dan NTT. Penyelesaian PSN ini menjadi penting karena besarnya manfaat ketersediaan energi yang berkeadilan bagi masyarakat bahkan sampai pelosok,' jelas Riva.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Mengapa Pertamina membangun kilang baru di Balikpapan? Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari, yang artinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barrel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barrel hari.
-
Di mana pipa gas di Batam? Pipa ini memiliki fungsi yang vital dalam pengangkutan gas bumi dari Sumatera Selatan, Jambi, Tanjung Jabung, Batam, hingga jalur ekspor ke Singapura.
Direktur Utama Agra Energi Westana H Wiraatmadja menjelaskan sejak Februari 2016, bersama dengan perusahaan energi dari Jepang, telah memulai studi kelayakan dan akan rampung pada Agustus 2016.
"Setelah Agustus kami mulai dengan design enjiniring lalu dilanjutkan dengan konstruksi. Selain untuk kawasan industri, Kami juga akan mengisi pasar Indonesia bagian tengah dan bagian timur," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/5).
Dalam proyek ini, Pasifik Agra Energi akan membangun stasiun penerimaan gas terintegrasi pertama di Indonesia, antara LNG, gas dan utilisasi energi dingin dari proses regasifikasi LNG.
Direktur Utama Perusahaan Milik Daerah (Perusda) Bajiminasa Bantaeng, M Taufik Fachtuddin sangat optimis, dengan adanya terminal gas ini, akan semakin mempercepat tumbuhnya industri di Bantaeng. Perusahaan ini, untuk tahap pertama membutuhkan lahan 20 hektare dari 50 hektare total lahan yang diperlukan.
Menurut Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah, kalau pembangunan terminal gas terintegrasi ini selesai, banyak hal yang bisa dilakukan.
"Terminal gas ini bisa mendukung pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar gas. Pemerintah bisa menyiapkan infastruktur untuk menjadikan Bantaeng sebagai city gas," jelas Nurdin.
Kemudian, kata dia, pemerintah Bantaeng akan membangun jaringan pipa-pipa gas ke rumah-rumah warga dan Perusda menyalurkan gas untuk kebutuhan bahan bakar rumah tangga.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PGN berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan gas bumi agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
Baca SelengkapnyaSaat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama.
Baca SelengkapnyaPembangkit berkapasitas 50 MW tersebut merupakan unit baru, yang akan memenuhi kebutuhan listrik di daerah Kawasan Industri Kabil dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaPLTA Kayan tahap pertama nantinya akan memiliki kapasitas hingga 900 MW.
Baca SelengkapnyaKetersediaan infrastruktur untuk mendukung pengoperasian kilang Balikpapan merupakan prioritas karena pentingnya fungsi dari kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaPada tahap awal, sambungan jargas di IKN disiapkan untuk 166 menara hunian aparatur sipil negara (ASN) dan 34 rumah tapak menteri.
Baca SelengkapnyaPGN mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk menyediakan jaringan infrastruktur di IKN khususnya hunian atau rumah dinas untuk menteri hingga pegawai.
Baca SelengkapnyaGas bumi juga berguna menjadi bahan baku untuk industri pupuk.
Baca SelengkapnyaPihak pengelola kawasan memperkirakan terdapat potensi industri dengan kebutuhan gas mencapai sebesar 45 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).
Baca SelengkapnyaPabrik ini dapat memangkas kebutuhan impor dan menekan harga di pasar domestik.
Baca SelengkapnyaUpaya meningkatkan volume penjualan diberbagai wilayah terus dilakukan, baik di wilayah yang tersedia jaringan maupun penetrasi infrastruktur wilayah baru.
Baca Selengkapnya