Lembaga penyalur KUR diminta jemput bola ke masyarakat
Merdeka.com - Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) per 31 Agustus 2018 sudah mencapai Rp 88 triliun. Jumlah tersebut, baru terealisasi sekitar 70,9 persen dari target tahun 2018 sebesar Rp 123,531 triliun, dengan rasio kredit masalah (NPL) 0,05 persen.
Pengamat Ekonomi, Taufiqurokhman, mendorong pihak perbankan dan lembaga penyalur KUR untuk menjalankan strategi jemput bola dalam proses penyaluran KUR. Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat dapat mengakses pinjaman tanpa harus datang ke kantor penyalur KUR.
"Jangan masyarakat datang, tapi pemerintah yang datang menjemput bola. Seperti mobil-mobil unit bank sampai ke tingkat desa. Jadi KUR itu seperti pelayanan KTP sehingga masyarakat bisa langsung mengakses," kata dia dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Jalan Media Communication (JMC), di Jakarta, Kamis (20/9).
-
Apa itu KPR Kilat BRI? Sebagai informasi, program KPR Kilat BRI adalah pembiayaan KPR BRI dengan jangka waktu pendek sampai dengan 5 tahun.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Bagaimana pemerintah optimalkan KUR? Pemerintah juga terus melakukan pemutakhiran Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang menjadi salah satu pilar penting dalam penyaluran KUR.
-
Kenapa pemerintah menyalurkan KUR? Pemerintah berencana melanjutkan penyaluran KUR yang tidak hanya memprioritaskan kuantitas, tetapi juga memprioritaskan kualitas.
-
Kapan target kinerja Pemprov Kaltim tercapai? Dengan demikian, Pemprov Kaltim berhasil mencatat hasil yang gemilang dalam mencapai target RPJMD selama lima tahun terakhir.
-
Apa target pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? BRI pun optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit dikisaran 10-12% yoy.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan terus menggencarkan edukasi terutama kepada lembaga-lembaga penyaluran KUR. Terutama terkait perbedaan karakteristik antara KUR dan kredit komersial lainnya.
Dia mengharapkan, dengan demikian, penyaluran KUR dapat menjadi lebih efektif dan menjangkau seluruh masyarakat, terutama mereka yang bergerak di sektor usaha Mikro.
"Yang paling penting pendidikan secara khusus bagi teman-teman yang menangani KUR ini, karena standard bank ini, seringkali diterapkan untuk pemberian KUR itu akan sangat merepotkan bagi masyarakat kecil," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per hari ini, penyaluran KUR baru mencapai Rp233,5 triliun.
Baca SelengkapnyaMelihat penyaluran KUR yang stagnan, pihaknya memiliki tiga terobosan penting. Pertama meminta kepada pihak perbankan tak minta angunan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy) di Kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaPenyaluran KUR tersebut masih sangat rendah dan jauh dari target yang ditetapkan dalam APBN 2023 sebesar Rp297 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar penyaluran KUR bisa dipercepat.
Baca SelengkapnyaPenyaluran KUR BRI di tahun ini juga didorong dengan perluasan jangkauan penerima baru.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM juga menemukan ada dana KUR yang diterima tidak sepenuhnya dipakai untuk modal usaha.
Baca SelengkapnyaPada periode Januari-September 2023, BRI telah berhasil menaikkelaskan pelaku usaha sebanyak 2,3 juta debitur.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit usaha rakyat (KUR) baru setengah dari target Rp297 triliun.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Agustus 2024 BRI telah berhasil menyalurkan KUR kepada 2,6 juta debitur UMKM dengan total nilai mencapai Rp126,12 triliun.
Baca SelengkapnyaPembiayaan UMKM harus dipermudah, karena penyaluran kredit perbankan ke UMKM baru 21 persen dari total kredit yang ada.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Agustus 2024 BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp126,12 triliun kepada 2,6 juta debitur pelaku UMKM.
Baca Selengkapnya