Makin Tajir, Harta Bos SoftBank Capai Rp682 Triliun
Merdeka.com - Saham salah satu miliuner Jepang Masayoshi Son, SoftBank Grup akhirnya mampu mencapai level tertinggi sepanjang masa.
Saham Son telah melonjak hingga berada di 10,420 yen Jepang. Nilai tersebut lebih tinggi jika dibandingkan beberapa dekade sebelumnya yang hanya berada di angka 10,111 yen pada Februari 2000.
Dengan lonjakan sahamnya tersebut, kekayaannya meningkat menjadi USD 48 miliar atau setara dengan Rp682 triliun, dan Son berada dalam urutan di bawah pemiliki Uniqlo Tadashi Yanai yang kekayaannya mencapai USD 48,2 miliar.
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Siapa orang terkaya di Amerika Serikat? - Orang terkaya adalah Elon Musk dengan kekayaan USD180 miliar.
Saham SoftBank, seperti dikutip dari lama Forbes pada telah melonjak hingga 221 persen sejak Son muncul dalam deretan miliuner dunia pada tahun lalu. Saat itu kekayaan bersihnya baru mencapai USD 16,6 miliar.
Selain itu, sebuah analisis juga mengaitkan adanya run-up saham baru-baru ini sekaligus banyaknya faktor, seperti penjualan aset, untuk mendanai pembelian kembali saham hingga serangkaian IPO yang sukses dalam beberapa bulan terakhir itu yang bisa mendorong saham Son meningkat.
Di samping itu, sejak April hingga September 2020, SoftBank pun telah melakukan penjualan besar-besaran. Dari hasil penjualan itu akhirnya perusahaan mampu mengantongi keuntungan hingga 5,6 triliun yen (USD 53 miliar) secara kumulatif. Di dalamnya termasuk penjualan saham di operator jaringan nirkabel Amerika T Mobile, raksasa e-commerce China Alibaba, serta afiliasi telekomunikasi SoftBank Corp. Akhirnya melalui dana tersebut, pada 31 Januari 2021, perusahaan berhasil membeli kembali saham senilai 1,3 triliun yen (USD 12,42 miliar).
Bahkan pada September tahun lalu, SoftBank juga telah menandatangani kesepakatan sebesar USD 40 miliar untuk menjual sahamnya di perancang chip Arm kepada produsen semikonduktor AS Nvdia.
Perusahaan milik Son tersebut juga telah melaporkan selama sembilan bulan terakhir, hingga berakhir 31 Desember 2020, dan menunjukkan angka yang cukup kuat. Penjualan bersihnya naik 6 persen menjadi 4.138 miliar yen (USD 40 miliar), sementara laba bersihnya melonjak hingga 541 persen menjadi 3.055,2 miliar yen (USD 29.6 miliar). Secara kumulatif, perusahaan melaporkan keuntungan investasi sebesar USD 27,6 miliar yang ada di seluruh SoftBank Vision Funds 1 dan 2 pada periode yang sama.
Presentasi pada bulan Februari yang SoftBank catat menunjukkan terdapat pertumbuhan yang signifikan, meski adanya pandemi Covid-19 tetapi itu justru berdampak positif bagi perusahaan. Pertumbuhan tersebut terdapat dalam nilai aset yang didorong terutama oleh permintaan yang besar untuk pelayanan online serta portofolio IPO perusahaan.
Sukses di Silicon Valley
Sejumlah IPO dari perusahaan yang telah Son dukung tampak sukses khususnya di Silicon Valley, seperti pasar properti online Opendoor, aplikasi pengiriman makanan DoorDash, dan biomed outfit Seer yang menambahkan desis ekstra untuk stok SoftBank.
Kemudian Son kembali mencari lebih banyak bonanza IPO pada tahun ini melalui beberapa perusahaan rintisan yang telah didukung SoftBank, seperti agregator asuransi India PolicyBazaar dan perusahaan ride-hailing China Didi Chuxing, diharapkan untuk mendaftar. Selain itu, pada bulan ini pun perusahaan e-commerce asal Korea Selatan Coupang ikut mengajukan IPO kepada SoftBank yang di mana memiliki lebih dari sepertiga saham.
Berkat segala pencapaiannya tersebut, Son akan mempublikasikan setidaknya 10 atau 20 perusahaan yang dimasukkan ke dalam portofolionya setiap tahun. Menurut beberapa analis, itu bisa saja dicapai.
"Kami yakin SoftBank Group berada dalam posisi yang menguntungkan karena berada di tempat yang tepat dengan banyak investasi berskala besar di perusahaan swasta dan juga pada waktu yang tepat,' kata analis Jefferies Singapura Atul Goyal.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika typo justru membuat merek fashion ini jadi brand terkenal di dunia.
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.
Baca SelengkapnyaElaine Low merupakan anak bungsu dari Low Tuck Kwong yang dikenal sebagai orang terkaya nomor 3 di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengusaha Indonesia, turut bercokol pada 100 orang paling kaya di dunia versi Majalah Forbes.
Baca SelengkapnyaBeberapa pejabat negara juga adalah seorang pengusaha.
Baca SelengkapnyaBernard Arnault menjadi CEO produsen barang mewah terbesar di dunia LVMH yang menaungi sejumlah merek antara lain Louis Vuitton, Fendi, Christian Dior, Celine.
Baca SelengkapnyaBos Louis Vuitton Geser Posisi Elon Musk Jadi Orang Terkaya di Dunia, Punya Harta Rp3.274 Triliun
Baca SelengkapnyaIni akan menjadi kasus yang sangat jarang terjadi di mana seorang karyawan menjadi lebih kaya daripada pendiri perusahaannya.
Baca SelengkapnyaRobert Budi Hartono menjadi perhatian usai dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes Real Time Billionaires.
Baca SelengkapnyaForbes Real Time Billionaire merilis update terkini orang terkaya di Indonesia pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaTahun 2023, Sandiaga melaporkan nilai hartanya turun dan utang bertambah.
Baca Selengkapnya