Mendag Zulhas Pantau Pasar Tanah Abang: Masih Pagi Sudah Ramai, Geliat Ekonomi Kita Pulih
Menteri Zulhas mengaku senang aktivitas perdagangan di pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara tersebut kembali ramai.
Kunjungan ini untuk mengecek aktivitas perdagangan dalam menyambut bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri 2024.
Mendag Zulhas Pantau Pasar Tanah Abang: Masih Pagi Sudah Ramai, Geliat Ekonomi Kita Pulih
Mendag Zulhas Pantau Pasar Tanah Abang: Masih Pagi Sudah Ramai, Geliat Ekonomi Kita Pulih
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengunjungi pasar Blok A Tanah Abang di Jakarta Pusat, Kamis (15/3). Kunjungan ini untuk mengecek aktivitas perdagangan dalam menyambut bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri 2024.
"Saya rutin mengecek ketersediaan dan harga-harga di pasar tradisional. Hari ini ke Tanah Abang lihat kebutuhan Lebaran dari segi kebutuhan pakaian," kata Mendag Zulhas kepada awak media di lokasi.
Menteri Zulhas mengaku senang aktivitas perdagangan di pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara tersebut kembali ramai. Dia pun memprediksi ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5 persen di tahun ini.
"Kita lihat tadi walaupun masih pagi tapi sudah ramai. Karena itu kalau pertumbuhannya (tahun ini) 5 persen ke atas nampak suasananya di pasar," tegasnya.
Terlebih, keramaian di Pasar Tanah Abang sudah terjadi pada hari kerja bukan di akhir pekan. Sehingga, dia meyakini aktivitas perekonomian masyarakat sepenuhnya telah pulih.
"Dan ini kan hari Kamis, kalau Jumat, Sabtu, Minggu lebih ramai lagi. Ini menandakan geliat ekonomi kita (pulih), Alhamdulillah," ujarnya.
Diketahui, Pasar Tanah Abang merupakan pusat grosir terbesar di Asia Tenggara. Namun, Pasar Tanah Abang kini sepi dan ditinggalkan pembeli, sehingga banyak toko-toko yang terpaksa tutup karena mengalami kebangkrutan.
Sepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini. Sepinya pembeli terjadi di seluruh bagian yang ada di pasar
Salah seorang pedagang pakaian wanita yang ada di Pasar Tanah Abang mengatakan bahwa karena sepinya pembeli, sehari dia pernah mendapatkan uang hanya Rp110.000 dan membuatnya harus menutup salah satu toko yang dia miliki di Pasar Tanah Abang.
"Pernah cuma laku Rp110.000, tadinya saya punya dua kios tapi yang satu saya lepas gak sanggup bayar," kata pedagang tersebut.
Pedagang tersebut juga mengatakan bahwa untuk menarik minat pembeli untuk kembali berbelanja di tokonya, dia terpaksa melakukan obral atau diskon jualan nya hingga 50 persen.