Mengapa Menerbangkan Roket ke Luar Angkasa Butuh Biaya yang Mahal? Begini Penjelasannya
Meskipun memerlukan biaya yang cukup fantastis, hal ini sebanding dengan kemudahan yang didapatkan manusia untuk beberapa aspek kehidupan.
Pesawat ruang angkasa ini sebenarnya memiliki fungsi yang beragam, mulai dari menjalankan misi hingga meluncurkan satelit.
Mengapa Menerbangkan Roket ke Luar Angkasa Butuh Biaya yang Mahal? Begini Penjelasannya
Mengapa Menerbangkan Roket ke Luar Angkasa Butuh Biaya yang Mahal? Begini Penjelasannya
Menerbangkan atau memberangkatkan sebuah roket ke luar angkasa memerlukan biaya yang tak sedikit. Dengan kemampuan menjelajahnya yang sangat mumpuni, roket dibutuhkan manusia untuk menjalankan misi-misi luar angkasa.
Roket merupakan pesawat ruang angkasa yang menghasilkan dorongan kuat melalui reaksi pembakaran dari mesin. Pesawat ruang angkasa ini sebenarnya memiliki fungsi yang beragam, mulai dari menjalankan misi hingga meluncurkan satelit.
Adapun satelit yang diluncurkan menggunakan roket adalah satelit buatan manusia yang digunakan untuk berbagai kepentingan seperti satelit komunikasi, navigasi, dan sebagainya. Dengan kehadiran satelit di luar angkasa, segala urusan kehidupan di bumi menjadi lebih mudah.
Dilansir dari Mandiri Web, dari rentang Juli hingga Desember 2021, sudah ada 76 satelit baru yang diluncurkan ke ruang angkasa.
Dilansir dari Space Impulse, Kamis (12/10), biaya yang dibutuhkan untuk memberangkatkan roket berbeda-beda tergantung jenis dan kegunaannya:
Misalnya, NASA meluncurkan roket Space Launch System atau lebih dikenal dengan roket SLS. Roket ini digadang-gadang bakal lebih kuat dari roket manapun yang pernah dibuat sebelumnya oleh manusia.
Kabarnya, roket SLS ini lebih difokuskan untuk menjalankan misi manusia di bulan dibandingkan untuk sekadar meluncurkan sebuah satelit. Biaya yang dibutuhkan untuk meluncurkan roket buatan nasa ini senilai USD4,1 miliar atau setara dengan Rp64 triliun.
merdeka.com
Tapi, pernahkah Anda membayangkan, faktor apa saja yang membuat biaya peluncuran sebuah roket menjadi mahal?
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi, dilansir dari Space Impulse, Kamis (12/10)
1. Bahan Bakar yang Tidak MurahPropelan roket adalah sebuah bahan yang digunakan oleh roket untuk memproduksi dalam reaksi kimia. Reaksi massa (massa pendorong) yang dikeluarkan dengan kecepatan yang sangat tinggi dari mesin roket untuk menghasilkan daya dorong bagi roket untuk diterbangkan ke ruang angkasa.
Ada dua jenis propelan roket yang digunakan, yakni propelan cair dan propelan padat dengan material berbeda-beda. Sekitar 0,3 hingga 2 persen dari biaya roket yang disewakan oleh SpaceX digunakan sebagai biaya bahan bakarnya. 2. Proses Produksi yang Lama
Agar sebuah roket dapat diberangkatkan secara sempurna ke ruang angkasa, tentu memerlukan proses produksi yang tidak sebentar. Mulai dari tahap pengembangan hingga tahap uji coba, sebuah roket mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan.
Selain memakan waktu yang lama, biaya yang dikeluarkan tentu juga tak sedikit. Contohnya, reusable rocket terbaru milik SpaceX, Starship diperkirakan menggunakan USD3 miliar atau setara Rp47 triliun untuk tahap pengembangannya.
3. Melibatkan Banyak Tenaga Kerja
Untuk menciptakan sebuah roket tentu diperlukan banyak tenaga ahli profesional. Di Amerika sendiri, rata-rata gaji seorang insinyur diperkirakan sebesar Rp1,91 miliar.
Bayangkan, jika sebuah roket mempekerjakan 12.000 insinyur dan tenaga kerja, berapa banyak uang yang harus dikeluarkan sebuah perusahaan teknologi untuk membayarkan gaji tenaga kerjanya?
4. Kontrak Harga
Selain ketiga faktor di atas, ada satu faktor khusus yang juga membuat sebuah roket memiliki harga sewa yang tak murah yakni jenis kontrak yang digunakan untuk menyewa jasa perusahaan komersial. Kontrak harga ini dapat dibagi menjadi dua kategori, harga tetap dan biaya tambahan.
Selain keempat faktor di atas, tentu banyak faktor lain yang mempengaruhi mengapa butuh biaya yang fantastis untuk memberangkatkan sebuah roket ke ruang angkasa.
Meskipun memerlukan biaya yang cukup fantastis, hal ini sebanding dengan kemudahan yang didapatkan manusia untuk beberapa aspek kehidupan seperti komunikasi, navigasi, hingga ilmu pengetahuan.