Mengungkap 4 Fakta Menarik Jembatan Kretek 2 yang Dikerjakan WIKA
Merdeka.com - Jembatan Kretek 2, Bantul, DI Yogyakarta baru saja diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo. Jembatan ini membentang sepanjang 556 meter melintasi Sungai Opak untuk menghubungkan antara Parangtritis dan Tirtohargo. Kehadirannya mampu memangkas jarak tempuh sekitar 5 km.
Pembangunan proyek ini dilaksanakan oleh Kerja sama Operasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) - PT Hutama Karya (Persero). Pembangunan Jembatan Kretek 2 di Bantul, Yogyakarta menyimpan sejumlah fakta menarik di dalam pembangunannya.
Berikut pembahasan 4 fakta menarik dari pembangunan Jembatan Kretek 2
-
Dimana Jembatan Selokromo berada? Jembatan Selokromo yang berada di Desa Selokromo, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo.
-
Apa yang terjadi pada Sesar Opak saat gempa 2006? Jalur itu mengalami pergerakan saat gempa itu terjadi.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Jembatan Selokromo sekarang digunakan untuk apa? Kini Jembatan Selokromo digunakan sebagai sarana jembatan penghubung antar kampung untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
-
Kapan gempa di Sesar Opak terjadi? Berdasarkan catatan BMKG Yogyakarta, pada tahun 2018 terjadi 136 gempa, pada tahun 2019 terjadi 144 gempa, tahun 2020 terjadi 160 kali gempa, tahun 2021 terjadi 282 kali gempa, dan tahun 2022 terjadi 902 kali gempa.
1. Penggunaan Teknologi Lead Rubber Bearing (LRB)
Sebagaimana yang diketahui, lokasi Jembatan Kretek 2 terdapat sesar Opak yang merupakan sesar yang aktif dan berpotensi terjadinya gempa dan pergerakan tanah (likuifaksi) sehingga digunakannya teknologi khusus Lead Rubber Bearing (LRB) untuk meredam gempa.
Jembatan Kretek 2©2023 Merdeka.comCorporate Secretary WIKA, Mahendra Vijaya mengungkapkan teknologi LRB dirancang untuk mengurangi dampak gempa pada struktur jembatan serta dapat mengabsorpsi dan mengalihkan energi gempa sehingga mereduksi risiko kerusakan yang dapat terjadi. Sedangkan untuk menanggulangi pergerakan tanah (likuifaksi) digunakan soil replacement sedalam 3 meter untuk menggantikan tanah yang terlikuifaksi.
"Dengan adanya penggunaan teknologi tersebut, keamanan jembatan dapat meningkat secara signifikan serta mampu memberikan memberikan kepercayaan kepada pengguna jembatan akan ketahanan strukturnya," ungkap Mahendra.
2. Filosofi Menara Luku
Salah satu ornamen yang menjadi ikon atau landmark di Jembatan Kretek 2 adalah Menara Luku. Konsep perencanaan desain Jembatan Kretek 2 secara garis besar memuat sebuah filosofi Among Tani Dagang Layar. Tidak hanya indah secara visual namun juga memiliki makna yang mendalam. Stilisasi bentuk Luku (Laku Urip Kang Utama) sebagai wujud agrarisnya budaya dan masyarakat Yogyakarta. Luku yang dipadukan dengan bentuk Pikulan memiliki makna kerja keras dan saling bekerja sama sebagai bagian dalam semangat pembangunan Yogyakarta.
Jembatan Kretek 2©2023 Merdeka.comSelain itu, Menara Luku pada Jembatan Kretek 2 juga mengambil filosofi Pamor Keris Toya Mambeg Sepuh atau Pamor Toya Ngembeng tentang genangan air sebagai sumber kehidupan yang bermakna rejeki yang terkumpul dan tidak mudah bocor atau habis. Ornamen garis-garis pada Menara Luku melambangkan aliran air yang mengalir, dimana posisi Jembatan Kretek sebagai jalan yang melewati sungai (air) tercermin dalam ornamen ini.
Jika dilihat dalam jenis pamor keris, ornamen seperti itu termasuk pamor toya mambeng, yang mana fIlosofi nya adalah harapan untuk rejeki yang lancar dan tidak mudah mengalir keluar.
3. Edupark Nadiloka Tempat Wahana Rekreasi dan Olahraga
Selain menjadi penghubung jalur jalan lintas selatan (JJLS), Jembatan Kretek 2 juga menjadi ikon baru di Bantul, Yogyakarta. Jembatan ini dilengkapi dengan taman atau edupark yang cukup luas di tepi jembatan pada sisi Parangtritis.
Jembatan Kretek 2©2023 Merdeka.comEdupark yang diberi nama Nadiloka ini memanfaatkan space di guide wall jembatan sehingga pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang indah karena langsung menghadap sungai Opak dan dimanjakan dengan suasana yang asri, udara yang bersih, sejuk, dan segar.
Selain menjadi wahana wisata, edupark Nadiloka juga bisa menjadi sarana berolahraga karena dilengkapi dengan jogging track dan pedestrian. Pada bagian tengah edupark, disediakan space Luku Hotspot yang menjadi titik favorit pengunjung untuk berswafoto dengan background Menara Luku serta terdapat Monumen Sesar Opak yang dibangun di Edupark Nadiloka.
Dengan kehadiran Edupark, pembangunan jembatan tidak hanya menjadi sarana transportasi, tetapi juga menjadi sumber daya wisata yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat setempat dan pengunjung dari luar daerah.
4. Fasilitas Rest Area
Tempat istirahat atau dikenal sebagai Rest Area juga dibangun di area Girisubo yang notabenenya menjadi penghubung Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS). Rest Area ini dibangun dengan konsep Cakra Manggilingan dan Swanayasa.
Jembatan Kretek 2©2023 Merdeka.comKonsep Cakra Manggilingan secara sederhananya adalah siklus yang terus berulang dalam filosofi waktu (infinity), serta menggambarkan hakekat Sangkan Paraning Dumadi yang berarti masa lalu, masa kini dan masa depan. Sedangkan, konsep Swanayasa menggambarkan wahana yang memberikan kehidupan di sekitarnya, sebagai tempat hilir mudik makhluk hidup di atasnya dan persinggahan silih berganti. Rest Area ini menjadi simbol kesinambungan dan keberlangsungan Yogyakarta dan Gunung Kidul khususnya (Mataram). Selain itu, tempat istirahat ini menjadi rest area pertama di Provinsi DIY dari arah timur.
Keberadaan jembatan ini pun disambut antusias oleh warga bernama Dwi Atmanto. Ia mengaku jarak tempuh ke kawasan Parangtritis dan sekitarnya menjadi lebih cepat dan mudah dijangkau.
"Yang dulu harus muter jauh, sekarang tinggal nyeberang jembatan. Kalau muter itu setengah jam lebih, sekarang seperempat jam sudah bisa mengakses pantai-pantai di selatan, termasuk Parangtritis dan pantai lainnya," ujar Dwi dikutip dari Setpres.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sesar Opak membujur dari selatan ke utara melewati sejumlah daerah di DIY. Kawasan yang berada di dekat sesar ini masuk zona merah gempa bumi
Baca SelengkapnyaDi daerah Bantul, ada singkapan pada sebuah bukit yang menjadi bukti keberadaan jalur Sesar Opak
Baca SelengkapnyaSatu dari 13 sesar aktif itu di antaranya terjadi di perbatasan wilayah Kabupaten Batang dengan Kota Pekalongan.
Baca SelengkapnyaGempa susulan itu terjadi usai dilanda gempa 4,6 MG di Kabupaten Batang pukul 15.30 WIB.
Baca SelengkapnyaBMKG mewajibkan masyarakat di Kota Pekalongan dan Kabupaten Batan gunakan rumah tahan gempa
Baca SelengkapnyaBPBD Provinsi Jakarta mengungkapkan tiga sumber ancaman gempa di Jakarta
Baca SelengkapnyaHasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,9.
Baca SelengkapnyaKetiga wilayah tersebut memiliki jarak paling dekat dengan pertemuan lempeng subduksi yang dapat memicu gempa berkekuatan tinggi.
Baca SelengkapnyaPotensi gempa ini harus diwaspadai masyarakat maupun pemerintah untuk menghindari risiko besar dampak dari kejadian bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaJembatan Selokromo merupakan satu bangunan yang masih utuh di jalur kereta api Maos-Wonosobo. Kini fungsinya telah beralih ke jembatan penyeberangan.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi mengimbau untuk meningkatkan upaya mitigasi dan penataan ruang di kawasan rawan bencana gempa bumi.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR mempersiapkan jembatan bailey pengganti sementara Jembatan Kali Glidik II yang ambruk tergerus banjir lahar hujan Gunung Semeru di Lumajang.
Baca Selengkapnya