Menteri Rudiantara Dorong Unicorn Indonesia Jual Saham di Luar Negeri
Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menyarankan agar beberapa perusahan Unicorn Indonesia mau menjajal pasar saham luar negeri dengan melakukan Initial Public Offering/IPO. Tindakan ini penting untuk menjadi modal bagi startup dalam negeri untuk naik level dari perusahaan bervaluasi USD 1 miliar (Unicorn) menjadi perseroan dengan nilai valuasi USD 10 miliar (Decacorn).
"Justru saya dorong yang namanya unicorn besar yang mau jadi decacorn ini berkiprah di internasional. Karena apa, penguasaan di internasional ini harus," tegas dia di Jakarta, Kamis (31/1).
Sebagai informasi, Indonesia saat ini memiliki 4 perusahaan berstatus Unicorn. Antara lain, Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.
-
Apa potensi DANA yang Rudiantara lihat? Rudiantara menyebut DANA masih memiliki potensi untuk tumbuh besar selaras dengan pengguna seluler.
-
Mengapa Rudiantara yakin DANA bisa tumbuh besar? Hal ini lantaran jumlah pengguna layanan seluler kini mencapai 240 juta.
-
Siapa yang menunjuk Rudiantara sebagai Komisaris Utama DANA? Perusahaan teknologi keuangan, DANA, menunjuk mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjadi Komisaris Utama.
-
Kapan Rudiantara menjabat sebagai Komisaris Utama DANA? Perusahaan teknologi keuangan, DANA, menunjuk mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjadi Komisaris Utama.
-
Siapa yang bisa berkembang di lingkungan perusahaan rintisan? 'Perusahaan rintisan berhasil karena banyaknya gairah dan sedikit sekali proses,' katanya, mengacu pada hierarki yang biasanya dimiliki perusahaan besar.
-
Kenapa Rusli ingin kembangkan usahanya? Ketika ditanya mengenai akan dimanfaatkan untuk apa sertipikat yang diterimanya, Rusli menceritakan rencananya memanfaatkan sertipikat sebagai penambahan modal melaut.
Rudiantara melanjutkan, perusahaan dalam negeri lebih berpeluang untuk mendapat dana modal besar bila membuka sahamnya di pasar internasional.
"Kalau mereka lepasnya 20 persen saja berarti sekitar USD 2 miliar. USD 2 miliar itu sama dengan sekitar Rp 28 triliun. Kalau dilepas di indonesia tidak ada pasar yang bisa nyerap Rp 28 triliun, harus di internasional," jelas dia.
Dia menilai, sulit untuk menemukan investor di pasar lokal yang mampu menyodorkan dana investasi segitu besarnya.
"Jadi strateginya memang unicorn Indonesia harus didorong ke internasional, agar presensi di internasionalnya pada saat listing itu sudah dikenal di internasional," ungkapnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut mengatakan, terdapat sejumlah persiapan untuk memaksimalkan peluang dari pengembangan Wealth Management Centre (WMC) yang menggunakan skema family office.
Baca SelengkapnyaDalam forum ini, dia mendorong para investor menanamkan modal di Indonesia.
Baca SelengkapnyaErick Thohir terus mendorong perusahaan BUMN ekspansi bisnis ke level internasional.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas milik PT BIJB tersebut, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaPT Sinar Eka Selaras Tbk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara global, Indonesia bahkan mengalahkan Jerman dalam jumlah startup.
Baca SelengkapnyaMelalui program Prakerja, pemerintah menyediakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, menjangkau hingga 18 juta penerima manfaat.
Baca SelengkapnyaDengan kreatifitas yang dimiliki oleh para pelaku usaha muda, Erick percaya bahwa produk UMKM yang dihasilkan dapat bersaing di pasar global.
Baca SelengkapnyaSebelum menarik investor luar negeri, banyak pengusaha dalam negeri yang tertarik untuk bergabung masuk dalam pembangunan proyek IKN.
Baca SelengkapnyaBRI berkolaborasi dengan PT BEI menyelenggarakan seminar terbuka.
Baca Selengkapnyapemerintah tengah menyusun payung hukum bagi langkah ekspansi BUMN. Salah satunya PT Pertamina (Persero) ke beberapa sumber energi di luar negeri.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca Selengkapnya