OJK Sebut Keuangan Syariah Lebih Berdaya Tahan di Tengah Pandemi Corona
![OJK Sebut Keuangan Syariah Lebih Berdaya Tahan di Tengah Pandemi Corona](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2021/01/23/1266646/540x270/ojk-sebut-keuangan-syariah-lebih-berdaya-tahan-di-tengah-pandemi-corona.jpg)
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat MES, Wimboh Santoso, memastikan lembaga keuangan syariah masih cukup tangguh di tengah pandemi Covid-19. Bahkan, dia menyebut saat ini kinerja keuangan syariah lebih baik dibandingkan lembaga keuangan konvensional.
Menurutnya, kepastian ini terbukti dari capaian peningkatan di berbagai aspek. Mulai nilai aset, realisasi kredit, hingga likuiditas perbankan syariah yang masih terjaga dengan baik.
"Khusus keuangan syariah, Alhamdulillah tumbuhnya tetap tinggi. Kami sampaikan ini lebih baik daripada konvensional. Aset tumbuh cukup tinggi sebesar 21,48 persen di mana sebelumnya ialah 13,84 persen di tahun 2019," tuturnya dalam Webinar Masyarakat Ekonomi Syariah 7th Indonesia Islamic Economic Forum (IIEF), Sabtu (23/1).
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK optimis terhadap sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana Bank Jatim tingkatkan kinerja syariah? Dalam kegiatan tersebut, juga ada sharing session dari Ust. Ahmad Ifham Sholihin dengan topik Logika Bisnis Keuangan Syariah. Dalam diskusi tersebut dipaparkan secara lengkap tentang pemahaman Bank Syariah dan perilaku pegawai di Bank Syariah. Sehingga diharapkan semua karyawan Bank Jatim dapat memahami pola kerja Bank Syariah demi akselerasi bisnis.
-
Bagaimana OJK menjaga stabilitas sektor jasa keuangan? Stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat. Selain itu, likuiditas industri keuangan juga sangat memadai dengan profil risiko yang manageable.
-
Bagaimana OJK jaga stabilitas sektor jasa keuangan? Keberhasilan ini tidak terlepas dari kolaborasi yang erat antara berbagai pihak terkait. Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta lembaga-lembaga otoritas keuangan dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) telah memainkan peran yang krusial dalam menjaga stabilitas di sektor jasa keuangan.
Bos OJK ini mencatat, nominal aset lembaga keuangan syariah ini mencapai Rp 1.770,3 triliun. Rinciannya, aset perbankan syariah sebesar Rp 593,35 triliun, aset pasar modal syariah termasuk reksa dana sebesar Rp 1.063,81 triliun, dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah sebesar Rp 113,16 triliun.
Bahkan, pembiayaan bank umum syariah mencatatkan pertumbuhan 9,5 persen secara yoy. "Ini di tengah kontraksi kredit perbankan nasional sebesar -2,41 persen," terangnya.
Kemudian dalam paparannya, ketahanan perbankan syariah juga cukup baik dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) mencapai 21,59 persen. Lalu, NPL (Non Performing Financing) gross sebesar 3,13 persen dan FDR (Financing to Deposit Ratio) sebesar 76,36 persen.
"Sehingga secara umum kondisi lembaga keuangan syariah masih terjaga dengan baik," ujar Wimboh mengakhiri.
Wapres Maruf: Sistem Syariah & Konvensional Harus Bersinergi Demi Pemulihan Ekonomi
Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat MES, Ma'ruf Amin meminta, pengembangan sistem ekonomi syariah di Tanah Air tidak dibenturkan dengan sistem ekonomi konvensional yang sudah lebih mapan. Menyusul Indonesia merupakan negara yang menganut sistem ekonomi dualisme.
"Dalam mengembangkan ekonomi syariah kita tidak ingin membenturkannya dengan kemajuan ekonomi dan keuangan konvensional. Karena kita hidup dalam negara yang menganut dual ekonomi sistem," tegasnya dalam Webinar Masyarakat Ekonomi Syariah 7th Indonesia Islamic Economic Forum (IIEF), Sabtu (23/1).
Mantan Ketua MUI ini mengungkapkan, untuk memperkuat dan mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19 justru pengembangan ekonomi syariah harus beriringan dengan sistem konvensional.
"Sehingga perkembangan ekonomi sistem syariah dan konvensional harus saling bersinergi," jelas dia.
Dia menambahkan, pengembangan ekonomi berbasis syariah juga harus diletakkan sebagai sebuah pilihan ekonomi yang rasional bagi masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar sistem ekonomi syariah tidak bersifat eksklusif tapi menjadikannya lebih universal
"Ini sesuai dengan prinsip rahmatan-lil-alamin," imbuhnya
Oleh karena itu, diperlukan dukungan dan komitmen yang kuat dari stakeholders terkait. Termasuk peran aktif masyarakat dalam mendukung perkembangan ekonomi syariah dalam mengejar ketertinggalan dari sistem konvensional.
"Sehingga dapat semakin cepat dalam mendukung perekonomian nasional. Juga untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Perbankan Syariah Makin Moncer, Ini Tandanya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/25/1719305518564-lip52.jpeg)
Perbankan syariah semakin mendapat perhatian baik di tingkat domestik maupun internasional.
Baca Selengkapnya![OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Cut Cycle Bank Sentral](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/10/1/1727797817942-3npmp.jpeg)
OJK berhasil menjaga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dan pasar keuangan menguat di tengah sentimen positif.
Baca Selengkapnya![Geopolitik Global Memanas, Bos OJK Klaim Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/13/1715588483155-1k5bsl.jpeg)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.
Baca SelengkapnyaOJK terus mendukung pengembangan dan penguatan industri perbankan syariah nasional.
Baca Selengkapnya![Bos OJK Yakin Sektor Keuangan RI Masih Stabil di Tengah Ancaman Gejolak Ekonomi Global](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/4/1701677331049-a5cpwh.jpeg)
Terdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.
Baca Selengkapnya![Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga di Tengah Ancaman Geopolitik Timur Tengah & Pelemahan Ekonomi Global](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/11/1/1730460488218-1cnwx.jpeg)
Mahendra menyampaikan, kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika ekonomi yang beragam di negara-negara utama, seperti Amerika Serikat, Eropa dan China.
Baca Selengkapnya![Ekonomi Global Masih Dihantui Ketidakpastian, Begini Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/9/6/1725615832210-sged2.jpeg)
Perekonomian global secara umum mengalami pelemahan dengan inflasi yang terjaga moderat.
Baca Selengkapnya![Gelar CEO Networking 2023, OJK: Indonesia Berhasil Jaga Pertumbuhan Ekonomi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/11/7/1699424824993-3sdxj.jpeg)
OJK menggelar CEO Networking 2023 dengan tema 'Achieving Sustainable Growth through Cohesive Collaboration'.
Baca Selengkapnya![OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Stabil Karena Permodalan yang Kuat dan Likuiditas Memadai](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/9/8/1694147688270-zhpij.jpeg)
Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga.
Baca Selengkapnya![Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/4/1701671694106-i27z5.jpeg)
Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca Selengkapnya![OJK Ungkapkan Capaian Industri Jasa Keuangan dalam PTIJK 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/image_bank/2025/02/11/185340.957-gelar-ptijk-2025-ojk-beberkan-capaian-cemerlang-industri-jasa-keuangan-1.jpg)
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menyampaikan bahwa sektor jasa keuangan, sebagai salah satu pilar penting perekonomian menunjukkan kinerja positif.
Baca Selengkapnya![Ketua OJK: Likuiditas Perbankan Memadai untuk Menyalurkan Kredit](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/11/30/1701324844428-r1zcl.jpeg)
Hal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.
Baca Selengkapnya