Pecah Rekor, Bandara Kansai Tak Pernah Ada Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun
Keamanan bagasi penumpang Bandara Kansai berhasil karena sistem yang cermat, teliti dan teratur pada operator bandara.
Keamanan bagasi penumpang Bandara Kansai berhasil karena sistem yang cermat, teliti dan teratur pada operator bandara.
Pecah Rekor, Bandara Kansai Tak Pernah Ada Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun
Bandara Kansai Jepang kembali memecahkan rekor. Selama 30 tahun, sejak berdiri pada september 1994 hingga saat ini tidak pernah terjadi kehilangan bagasi.
Hal ini mendapat pengakuan internasional sebagai bandara dengan pengiriman bagasi yang cepat dan andal.
Melansir dari Nikkei Asia pada, Senin (29/4) keamanan penanganan bagasi yang tepat akan membuat penumpang lebih tenang, bebas dari stress dan meningkatnya rasa percaya terhadap peran bandara sebagai pintu gerbang bagi pengunjung Expo 2025 di Osaka.
Biasanya, permasalahan bagasi hilang terjadi atas kelalaian staf saat memasukan muatan di bandara atau saat peralihan di bandara transit.
Menurut pengembang sistem terkait di Swiss, pada tahun 2022 perusahaan penerbangan di dunia melakukan kesalahan penanganan bagasi penumpang rata-rata ada di angka 7,6 bagasi per seribu orang penumpang.
Disebutkan, keamanan bagasi penumpang Bandara Kansai berhasil karena sistem yang cermat, teliti dan teratur pada operator bandara.
Bandara akan mengirimkan dua atau tiga orang staf untuk saling menginformasikan jenis, jumlah tas setiap pesawat serta informasi transit penumpangnya.
“Penting bagi banyak anggota staf untuk berbagi informasi guna mencegah kesalahan yang timbul dari asumsi yang salah,”
kata Tsuyoshi Habuta, yang mengawasi pengoperasian bagasi di CKTS.
Pada saat membongkar muatan pesawat yang baru datang lalu menemukan kekurangan atau jumlahnya berbeda, maka petugas akan bergegas mencari ke ruang kargo di pesawat, apron parkir disekitarnya, dan ruang penyortiran.
Manajer CKTS, Akinori Kido, yang telah terlibat dalam pengoperasian bagasi Bandara Kansai sejak pembukaannya mengatakan ada panduan dalam menangani bagasi.
Setiap maskapai mempunyai aturan tersendiri, dan akan memberikan informasi terkait letak penyimpanan bagasi di pesawat.
Panduan ini dibuat berdasarkan pengalaman sebelumnya di Bandara Internasional Osaka, dan biasanya panduan akan di perbarui secara berkala berdasarkan saran staf.
Oleh karena itu, kini ada pengetatan untuk pesawat berukuran kecil dan menengah yang tidak memasukkan tas ke dalam kontainer.
Staf wajib memeriksa jumlah barang saat membongkar muatan pesawat tersebut.
KTS memiliki tujuan agar tas bisa sampai ke area pengambilan bagasi dalam waktu 15 menit setelah pesawat tiba.
Staf menempatkan pegangan koper menghadap ke arah penumpang agar mudah diambil. Mereka menyerahkan barang-barang yang rawan kerusakan seperti alat musik, kereta dorong bayi, dan ski langsung kepada penumpang.
Selain itu juga memperlakukan bagasi dengan hati-hati seperti mengelap koper hingga kering jika basah karena hujan.
Kualitas layanan ini telah memenangkan pengakuan internasional berulang kali.
Dalam Penghargaan Bandara Dunia 2024 dari perusahaan riset penerbangan Inggris Skytrax, Bandara Kansai dinobatkan sebagai bandara terbaik dunia untuk pengiriman bagasi, sebagai pengakuan atas efisiensi dan kecepatannya dalam mengantarkan bagasi ke penumpang, di antara kriteria lainnya.
Bandara tersebut kini telah menerima penghargaan sebanyak delapan kali.
Mengingat Bandara Kansai merupakan bandara internasional pastinya akan mengalami tantangannya akan semakin besar seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang.
Expo 2025 diperkirakan akan menarik 3,5 juta pengunjung luar negeri ke Osaka mulai April hingga Oktober mendatang. Bandara Kansai diperkirakan akan dikunjungi 37,33 juta penumpang pada tahun 2025.
Meski begitu, pihak bandara kansai berharap bisa mempertahankan prestasinya terhadap penanganan bagasi yang tidak pernah hilang.
“Kami berharap dapat mempertahankan rekor nihil bagasi yang hilang dan menjadikannya bandara yang ramai,” pungkas Habuta.
Reporter magang: Tasya Ananda.