FOTO: Patut Ditiru! Begini Cara Bandara di Jepang Jaga Tas Penumpang, 30 Tahun Tak Pernah Ada Kehilangan
Bandara Kansai di Osaka, Jepang menorehkan tonggak sejarah besar dalam dunia penerbangan: tidak pernah ada tas atau bagasi penumpang yang hilang dalam 30 tahun.
Bandara Internasional Kansai di Osaka, Jepang menorehkan tonggak sejarah besar dalam dunia penerbangan: tidak pernah ada tas dan bagasi penumpang yang hilang dalam 30 tahun.
Bandara yang beroperasi 1994 lalu baru-baru ini kembali memenangkan penghargaan Skytrax sebagai Bandara Terbaik Dunia untuk Pengiriman Bagasi 2024.
"Kami percaya bahwa rekor tidak adanya bagasi yang hilang sejak pembukaan bandara adalah hasil dari upaya sehari-hari dan kerja hati-hati dari semua orang yang terlibat, termasuk maskapai penerbangan dan perusahaan penanganan," kata pihak bandara dalam siaran persnya, sebagaimana dilansir Liputan6.com mengutip dari nypost.com.
Adapun penghargaan yang telah diterima Bandara Kansai sebanyak delapan kali ini didasarkan pada evaluasi waktu tunggu sebelum pengambilan bagasi, efisiensi pengiriman bagasi, dan respons terhadap bagasi yang hilang.
Bandara Kansai mempunyai cara tersendiri untuk memastikan tas atau bagasi penumpang tidak hilang. Simak selengkapnya!
Bandara Internasional Kansai di Osaka, Jepang, memang tidak dapat bertanggung jawab atas kinerja maskapai penerbangan yang kurang memuaskan. Tetapi, bandara ini dapat memastikan tas atau bagasi penumpangnya tidak hilang. Sejak 30 tahun beroperasi, Bandara Kansai tak pernah mendapatkan laporan kehilangan tas milik penumpang.
Bandara yang beroperasi 1994 lalu baru-baru ini kembali memenangkan penghargaan Skytrax sebagai Bandara Terbaik Dunia untuk Pengiriman Bagasi 2024. Penghargaan tersebut sudah diterima Bandara Kansai sebanyak delapan kali.
Penghargaan tersebut didasarkan pada evaluasi waktu tunggu sebelum pengambilan bagasi, efisiensi pengiriman bagasi, dan respons terhadap bagasi yang hilang.
"Kami percaya bahwa rekor tidak adanya bagasi yang hilang sejak pembukaan bandara adalah hasil dari upaya sehari-hari dan kerja hati-hati dari semua orang yang terlibat, termasuk maskapai penerbangan dan perusahaan penanganan," kata pihak bandara dalam siaran persnya, sebagaimana dilansir Liputan6.com mengutip dari nypost.com.
Bandara Kansai melayani sekitar 20 juta hingga 30 juta penumpang setiap tahunnya. Sementara pada 2023, bandara ini menangani sekitar 10 juta barang bagasi.
Bandara Kansai menerapkan pengecekan berlapis-lapis terhadap tas atau bagasi para penumpangnya. Setidaknya ada dua hingga tiga staf yang ditugaskan untuk menilai jenis dan jumlah tas untuk setiap pesawat, serta informasi transit penumpangnya.
"Penting bagi banyak anggota staf untuk berbagi informasi guna mencegah kesalahan yang timbul dari asumsi yang salah," ujar Tsuyoshi Habuta, yang mengawasi pengoperasian bagasi di operator bandara CKTS, dikutip Liputan6.com.
Bandara Kansai memiliki manual yang menguraikan peraturan khusus untuk setiap maskapai penerbangan yang diperbarui secara berkala untuk memasukkan saran staf berdasarkan pengalaman. Sementara, CKTS bertujuan untuk membawa tas ke pengambilan bagasi dalam waktu 15 menit setelah kedatangan pesawat.
Meski demikian, staf bandara tidak yakin mereka melakukan sesuatu yang luar biasa.