Pemerintah 'guyur' Natuna dengan pelabuhan dan bandara, selesai 2019
Merdeka.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembangunan prasarana transportasi seperti bandara dan pelabuhan terus berjalan untuk mewujudkan konektivitas di Pulau Natuna, Kepulauan Riau dengan wilayah lainnya di Indonesia.
"Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla mempunyai visi misi mewujudkan konektivitas di Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau. Oleh karena itu, menjadi kewajiban kami untuk memastikan konektivitas itu terjadi," kata Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Terkait pembangunan prasarana transportasi laut di Natuna, Menhub menyatakan Kementerian Perhubungan akan membangun sejumlah pelabuhan di Kepulauan Riau misalnya di Tarempa, Kepulauan Anambas.
-
Bagaimana upaya pembangunan infrastruktur di Pulau Taliabu? Dan akan terus ditingkatkan mengingat hal tersebut merupakan faktor utama untuk kemajuan Pulau Taliabu.
-
Siapa yang mendorong pembangunan infrastruktur di Pulau Taliabu? “Tapi kami sangat berterima kasih di mekarkan Taliabu dengan sendirinya ada perkembangan di daerah sudah pasti. “
-
Infrastruktur apa yang dibangun di Pulau Taliabu? “Jadi kita yang paling pertama fokus saya adalah membangun infrastruktur karena transportasi antara desa sampai dengan kecamatan kabupaten mungkin salah satu termahal di republik ini Pulau Taliabu karena harus memakai transportasi laut,“
-
Mengapa infrastruktur di Pulau Taliabu penting? “Jadi kita yang paling pertama fokus saya adalah membangun infrastruktur karena transportasi antara desa sampai dengan kecamatan kabupaten mungkin salah satu termahal di republik ini Pulau Taliabu karena harus memakai transportasi laut,“
-
Bagaimana Pelabuhan Muara berkembang? Dalam sejarahnya, pelabuhan ini telah mengalami beberapa kali perbaikan dan perluasan di bagian dermaganya. Selain itu, beberapa fasilitas di tempat ini juga dilengkapi dengan gudang, kantor Syahbandar, hingga menara suar.
-
Kapan Pelabuhan Muara dibangun? Mengutip jurnal 'Pelabuhan-Pelabuhan Kota Padang Tempo Doeloe' karya Dr. Gusti Asnan, pelabuhan ini berada di muara Batang Arau.
"Kami datang untuk memastikan bahwa pelabuhan-pelabuhan tersebut memang sedang dibangun dan kita pastikan sebelum 2019, semua pelabuhan itu sudah selesai dan anak-anak yang kita didik di sekolah Kementerian Perhubungan bisa melakukan kegiatannya," katanya.
Untuk pengembangan prasarana transportasi udara, Menteri Budi menyatakan selain telah selesai membangun Bandara Ranai, Kementerian Perhubungan juga akan mengembangkan bandara di wilayah lainnya.
Untuk Bandara Ranai yang telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo tahun lalu, Menteri Budi menjelaskan Kementerian Perhubungan telah menyelesaikan kebutuhan listrik di bandara tersebut dan bulan depan, penerbangan di bandara Rinai tersebut sudah dimulai.
"Kami mengimbau ketika penerbangan baru dibuka di bandara tersebut, maskapai agar mengenakan tarif yang wajar, sehingga tingkat okupansinya tidak rendah," kata Menhub.
Bandara Ranai yang telah selesai dikembangkan, terletak berhadapan dengan Laut Cina Selatan. Bandara ini memiliki dengan landasan pacu berukuran 2.550 x 32 meter yang direncanakan akan diperlebar menjadi 45 meter.
Selain itu, bandara ini juga memiliki apron yang berukuran 120 meter X 60 meter dan taxiway berukuran 50 meter x 23 meter.
Kapasitas terminal penumpang yang selesai dikembangkan di Bandara Ranai seluas 3.865 meter persegi dengan kapasitas tampung sebanyak 385 penumpang.
Saat ini, Bandara Ranai dapat didarati pesawat jenis B737-500 yang mampu menampung penumpang maksimal hingga 140 orang.
Saat ini rute penerbangan yang beroperasi di Bandara Ranai adalah rute Batam-Natuna yang dioperasikan oleh maskapai Sriwijaya Air dengan frekuensi penerbangan tiga kali dalam seminggu dan maskapai Wings Air dengan frekuensi empat penerbangan kali dalam seminggu.
Budi menjelaskan agar konektivitas terwujud, maka dibutuhkan peningkatan kompetensi dari masyarakat untuk melaksanakan konektivitas tersebut.
"Kami menawarkan pendidikan vokasi untuk 1.000 pelajar Natuna dan daerah sekitarnya yang selama ini mengoperasikan kapal secara manual untuk mengikuti pendidikan vokasi Sumatera Barat," ujarnya.
Selain itu, Budi menambahkan, pada tahun ajaran 2017, pendidikan kemaritiman telah masuk ke dalam kurikulum di Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan, sehingga masyarakat yang berminat dengan kemaritiman dapat mengikuti pendidikan kemaritiman di universitas tersebut.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Minggu (8/9) kemarin, Budi Karya kembali mengecek progres pembangunan Bandara Nusantara.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Patimban dapat menampung sebanyak 223 ribu Completely Built Up (CBU) atau tembus lebih dari 100 persen.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, landasan pacu Nusantara Airport sudah mulus. Pembangunan bandara in ditargetkan selesai Desember tahun ini.
Baca Selengkapnya10 Proyek strategis nasional ini merupakan bagian dari 35 proyek yang ditetapkan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBudi Karya bilang, hari ini Rabu (11/9) sedang dilakukan uji coba beberapa pesawat di Bandara Nusantara.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSalah satu rapat yang dilakukan oleh Menhub adalah rapat dengan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN Silvia Halim.
Baca SelengkapnyaMenhub sempat melakukan rapat koordinasi untuk kelancaran perjalanan balik dari pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak.
Baca SelengkapnyaMenhub berharap Nusantara bisa turut menjadi pintu gerbang pengiriman barang ke wilayah Indonesia Timur.
Baca SelengkapnyaSebanyak 161 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah rampung senilai Rp1.134,9 triliun.
Baca SelengkapnyaPada proyek ini, perseroan sebagai kontraktor utama yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan dua paket pekerjaan.
Baca SelengkapnyaBandara Siboru Fakfak mempunyai luas area 5.000 M2 yang dapat menampung hingga 153.945 penumpang per tahun.
Baca Selengkapnya