Pemerintah Minta Masyarakat Jangan Pandang Negatif Terhadap Utang
Merdeka.com - Utang negara merupakan salah satu hal yang kerap menjadi sorotan masyarakat. Utang yang terus bertambah selalu dicap sebagai hal yang negatif oleh publik. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara meminta agar masyarakat jangan menstigmatisasi utang pemerintah.
"Kita melebarkan defisit supaya APBN-nya tetap bisa memberi support kepada perekonomian untuk tumbuh. Kalau pelebaran defisit, tambah gede utangnya karena itu jangan stigmatisasi utang," kata dia, di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (27/11).
Oleh karena itu dia meminta semua pihak untuk mensosialisasikan bahwa utang merupakan alat yang dapat membantu mendorong perekonomian. "Saat diperlukan, kita harus pakai alat itu, Utang itu adalah alat, tolong ikut bantu menjelaskan kepada masyarakat utang adalah alat," ujarnya.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang dirasa bertanggung jawab atas kenaikan utang? 'Kita di-prank, yang terjadi justru kita bisa tahu kenaikan tertinggi sepanjang sejarah Republik ini ada di tangan Jokowi,' terang Eko.
-
Apa yang dianggap netizen sebagai beban negara? Institute for Development of Economics and Finance (Indef) merilis hasil penelitian terbaru yang menyatakan 79 persen masyarakat di media sosial menganggap kenaikan utang pemerintah merupakan beban negara.
-
Bagaimana netizen menilai pengaruh utang terhadap harga? Di sisi lain, naiknya utang secara tak langsung membuat harga-harga naik. Hal ini seiring dengan kenaikan rasio pajak.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
Menurutnya, utang dapat menjadi alat yang berguna jika digunakan untuk hal produktif. "Kalau dipakai dengan bener, utang itu malah berkah. Kalau utang kita stigmatisasi dari awal maka pada saat kita perlukan kita gak bisa pakai, kita gak bisa melebarkan defisit. Juga, tidak bisa menjaga pengeluaran supaya menjaga momentum pertumbuhan lebih cepat. Itu kita gak mau," ujarnya.
Utang Pemerintah Tembus Rp4.756 Triliun
Kementerian Keuangan mencatat posisi utang Pemerintah per 31 Oktober 2019 berada di angka Rp4.756,13 triliun. Dengan catatan tersebut maka rasio utang pemerintah terhadap PDB menjadi 29,87 persen.
Suahasil mengatakan, komposisi utang Pemerintah per akhir Oktober sebagian besar merupakan hasil dari kontribusi penerbitan SBN domestik. "Posisi utang Pemerintah per 31 Oktober 2019 berada di angka Rp4.756,13 triliun," ujar Suahasil di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (18/11).
Adapun pinjaman secara keseluruhan terdiri dari pinjaman sebesar Rp771,54 triliun dan Surat Berharga Negara sebesar Rp3.984,59 triliun. Pinjaman dari dalam negeri sebesar Rp7,38 triliun dan luar negeri sebesar Rp764,16 triliun.
Pemerintah untuk tahun 2019 fokus pada pendalaman pasar domestik sebagai satu cara diversifikasi sumber pembiayaan. Diversifikasi sumber pembiayaan penting dilakukan untuk menjaga keberlangsungan sumber pembiayaan untuk pembangunan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaMenghitung utang tidak sama dengan membagi secara rata jumlah utang pemerintah Indonesia dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini yang mencapai 270 juta jiwa.
Baca SelengkapnyaDalam catatan Menteri Keuangan (Menkeu) posisi utang pemerintah mencapai Rp8.353,02 triliun pada Mei 2024.
Baca SelengkapnyaMegawati berharap pemerintah punya rencana serius untuk mengurangi utang bernilai fantastis itu.
Baca SelengkapnyaRasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaPermasalahan lainnya ialah potensi melebarnya defisit APBN 2025 akibat terbatasnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus beralih ke sumber pembiayaan lain sebagai langkah diversifikasi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca Selengkapnya