Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penetapan harga gula jadi pintu pembenahan industri

Penetapan harga gula jadi pintu pembenahan industri gula. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Mantan menteri pertanian, Anton Apriyantono berpendapat, penetapan harga eceran tertinggi untuk gula menjadi salah satu momen pembenahan industri agar komoditas ini tidak lagi membebani konsumen.

"Pada kondisi harga gula itu tidak normal atau terlalu tinggi, penetapan harga eceran tertinggi sudah seharusnya dilakukan. Jika tidak, makin memberatkan konsumen dan inflasi," kata Anton di Jakarta, Jumat (3/2).

Anton mengatakan, saat ini industri gula di Indonesia memiliki dua kendala utama, yakni tidak terintegrasinya produksi gula di satu wilayah dan inefisiensi operasi pabrik gula lama.

Orang lain juga bertanya?

"Kalau produksi gula dilakukan secara teringrasi seperti di Lampung, itu efisien dan relatif murah. Persoalan timbul adalah pabrik gula lama masih dioperasikan, sementara tebu masih mengandalkan dari petani yang tersebar dimana-mana," jelasnya.

Dengan kondisi itu, ditambah dengan manajemen tebang angkut giling yang tidak mudah, maka harga gula menjadi tinggi, sehingga penetapan harga gula bisa mengurangi beban konsumen dan mengatasi ancaman lonjakan inflasi.

Selain itu, kata Anton, untuk membuat iklim industri gula agar lebih ideal, pemerintah perlu mempertimbangkan penjualan pabrik gula yang tidak efisien ke swasta dan mendirikan pabrik gula terintegrasi.

"Belajar ke Thailand, sebetulnya pabrik gula tidak memiliki perkebunan. Mereka kerja sama dengan petani, tapi dalam satu area terkontrol, transportasi dekat. Pemerintahnya menetapkan harga dasar pembelian dari petani. Hasilnya, petani bergairah, pabrik pun bagus kualitasnya," ungkapnya.

Untuk mengatasi kenaikan harga gula dari sisi hulu, Kementerian Perdagangan juga berupaya melakukan efisiensi biaya produksi dan menjaga distribusi agar stabilitas harga komoditas bisa tercapai.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Tjahja Widayanti di kesempatan berbeda mengatakan, pihaknya saat ini tengah merumuskan upaya efisiensi dari proses produksi hingga distribusi komoditas pangan. Menurutnya hal ini semata-mata bertujuan untuk menjaga fluktuasi harga pangan.

Dikatakannya, selama ini fluktuasi harga komoditas pangan di Indonesia terjadi lantaran panjangnya mata rantai distribusi, mulai dari produsen hingga ke tangan masyarakat. Oleh sebab itu, Kemendag bersama kementerian/lembaga lainnya tengah berupaya untuk mengefisienkan jalur distribusinya, sehingga stabilitas pasokaan maupun harga bisa dioptimalkan. "Saat ini, pembahasan tentang upaya mengefisienkan mata rantai produksi dan distribusi tersebut tengah dibahas bersama dengan Menko Perekonomian," kata Tjahya.

Dia menuturkan, Kemendag saat ini telah mengeluarkan kebijakan yang mengatur HET untuk gula pasir sebesar Rp 12.500 per Kg. Penetapan HET pada komoditas gula pasir tersebut bertujuan agar, harga gula untuk masyarakat di pasaran bisa lebih ditekan. Tjahja menyebut, kebijakan HET tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting.

Kata Tjahaya, Kemendag sudah mempertemukan antara produsen dan distributor gula yang menghasilkan kesepakatan untuk menjaga harga gula sesuai dengan HET yang telah ditengtukan pemerintah. Selain itu, pemerintah pusat bersama dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Pemerintah Daerah, BUMD (Badan Usaha MIlik Daerah), dan sektor swasta telah bersepakat untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok, termasuk gula pasir.

"Pemerintah berkeinginan agar nantinya seluruh harga kebutuhan pokok bisa lebih terjangkau masyarakat, dan stabil," imbuhnya.

Diakuinya, harga gula pasir di tingkat eceran sebelumnya selalu berada di atas Rp 12.500/Kg. Namun dengan memperpendek proses distribusi dari produsen hingga ke konsumen, maka diharapkan harga HET gula yang telah ditetapkan oleh pemerintah bisa terwujud.

Dia juga menekankan, pemerintah akan terus bersinergi dengan semua pihak termasuk dengan swasta agar bisa diperoleh keseimbangan harga dan pasokan komoditas pangan. Sehingga pada akhirnya, masyarakat mendapatkan harga komiditas pangan yang terjangkau, dan pedagang bisa tetap untung, serta petani bisa sejahtera.

Sekedar informasi, selain melakukan efisiensi proses produksi dan ditribusi gula, Kemendag juga telah melakukan efisiensi pada mata rantai komoditas pangan lainnya seperti daging sapi, beras, dan bawang merah.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diam-Diam, Pemerintah Naikkan Harga Gula dari Rp14.500 Jadi Rp16.000 per Kg
Diam-Diam, Pemerintah Naikkan Harga Gula dari Rp14.500 Jadi Rp16.000 per Kg

Acuan harga mempertimbangkan harga gula di produsen atau harga internasional, biaya kemasan, biaya distribusi, dan sebagainya.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen

Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.

Baca Selengkapnya
Indonesia Dulu Negara Pengekspor Gula Terbesar di Dunia, Kini Malah Jadi Pengimpor
Indonesia Dulu Negara Pengekspor Gula Terbesar di Dunia, Kini Malah Jadi Pengimpor

residen Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula.

Baca Selengkapnya
Harga Gula Dunia Merangkak Naik, Begini Kondisi Stok Gula dalam Negeri
Harga Gula Dunia Merangkak Naik, Begini Kondisi Stok Gula dalam Negeri

Harga gula dunia terus mengalami peningkatan yang disebabkan beberapa faktor.

Baca Selengkapnya
Tertinggi Sepanjang Sejarah, Harga Gula Tembus Rp17.000 per Kg
Tertinggi Sepanjang Sejarah, Harga Gula Tembus Rp17.000 per Kg

Kenaikan harga gula ini jauh melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya
Panen Jagung di Sumbawa Bersama Mentan, Presiden Sebut Hilirisasi Jadi Langkah Strategis Stabilkan Harga
Panen Jagung di Sumbawa Bersama Mentan, Presiden Sebut Hilirisasi Jadi Langkah Strategis Stabilkan Harga

Predisen Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi sebagai langkah strategis agar harga jagung ditingkat petani lebih stabil.

Baca Selengkapnya
Harga Beras di Indonesia Lebih Mahal Dibandingkan Negara Lain, Ternyata Ini Penyebabnya
Harga Beras di Indonesia Lebih Mahal Dibandingkan Negara Lain, Ternyata Ini Penyebabnya

Hal ini untuk memastikan bahwa petani juga mendapatkan keuntungan yang layak dari hasil pertanian mereka.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras
Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

penetapan regulasi HET beras ini menguatkan kebijakan relaksasi yang telah diberlakukan melalui Keputusan Kepala Bapanas sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia

Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dua Faktor Ini Sebabkan Satu Liter Beras di Tingkat Petani Naik, Harganya Sekarang Jadi Segini
FOTO: Dua Faktor Ini Sebabkan Satu Liter Beras di Tingkat Petani Naik, Harganya Sekarang Jadi Segini

Jika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.

Baca Selengkapnya
Kejagung Hanya Fokus Tangani Kasus Impor Gula Tahun 2015–2016
Kejagung Hanya Fokus Tangani Kasus Impor Gula Tahun 2015–2016

Harli mengatakan bahwa saat ini penyidik masih fokus pada penyidikan impor gula pada 2015–2016.

Baca Selengkapnya
Mimpi Swasembada Gula Tahun 2030, Faktanya Produksi Terus Merosot 1 Dekade
Mimpi Swasembada Gula Tahun 2030, Faktanya Produksi Terus Merosot 1 Dekade

Penurunan produksi gula tidak sejalan dengan pertumbuhan gula konsumsi yang terus meningkat setiap tahun.

Baca Selengkapnya