Pengusaha Harap Presiden dan Wapres Selanjutnya Bisa Ciptakan Iklim Usaha Lebih Baik
Para capres dan cawapres mulai mendaftarkan diri di KPU.

Para capres dan cawapres mulai mendaftarkan diri di KPU.

Pengusaha Harap Presiden dan Wapres Selanjutnya Bisa Ciptakan Iklim Usaha Lebih Baik

Para calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) mulai melakukan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Para pengusaha pun berharap pemimpin negara selanjutnya bisa menciptakan iklim usaha di Indonesia menjadi lebih baik.
Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Sekjen BPP Hipmi) Anggawira mengatakan, iklim usaha yang saat ini sudah berjalan baik. Namun di satu sisi perlu ada investasi besar agar Indonesia dapat berkompetisi dalam kancah global.

"Tentunya harus membawa iklim usaha lebih baik lagi, stabil, dan hal-hal yang berkelanjutan sudah baik sekarang ini dilanjutkan untuk mempercepat dan mengakselerasi proses pembangunan dan mendorong kesejahteraan masyarakat," kata Anggawira kepada merdeka.com, Kamis (19/10).
Merdeka.com
Anggawira menuturkan, tantangan Indonesia ke depan dalam iklim usaha yaitu demografi.
Menurutnya, demografi yang ada harus mendapatkan akselerasi yang cepat agar lapangan pekerjaan bisa lahir. Di satu sisi, lahirnya lapangan pekerjaan jika suasana dalam negeri kondusif, dan aman.
"Sehingga investasi bisa masuk, ahli teknologi bisa masuk. Saya rasa hal-hal ini yang harus menjadi perhatian dan juga tantangan untuk pemerintahan ke depannya," ucapnya.
Merdeka.com
Anggawira juga berharap presiden dan wakil presiden yang akan meneruskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo, menaruh perhatian lebih terhadap kebijakan dan penegakan hukum.
Dia memahami, sebagai negara heterogen pendekatan bisnis atau usaha di Indonesia harus mempertimbangkan juga pendekatan lokal namun, penegakan hukum juga harus dijalankan secara bersamaan.
Berkaca dari bentrok yang terjadi di Pulau Rempang dan konflik beberapa daerah karena adanya irisan investasi. Di kondisi tersebut, ucap Anggawira, pemerintah ke depannya sudah harus bisa mengantisipasi konflik lokal yang akan terjadi.
Sederhananya, Anggawira menyarankan pemerintah di periode 2024, harus lebih mengutamakan komunikasi humanis agar investasi besar bisa terserap di Indonesia.

Selain itu, pelaku usaha juga wajib menyadari peran mereka untuk menciptakan program yang dapat mengakselerasi Sumber Daya Manusia dengan kebutuhan pasar.
"Perlu ada akselerasi dengan suatu program yang tepat yang melibatkan dunia usaha dalam proses pendidikan misalnya," kata Anggawira.
Merdeka.com