Rizal Ramli kaji pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menggelar diskusi terkait rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya. Rizal ingin mengkaji kembali rencana pembangunan ini meski sudah ada kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan dibangun awal tahun depan.
"Hari ini diskusi saja bukan rapat resmi, jadi masih level diskusi tidak serius amat," ujar Rizal di kantornya, Jakarta, Rabu (23/12).
Dalam pandangan Rizal, proyek kereta cepat sepanjang 700 Km itu bisa masuk dalam program jangka panjang, sehingga harus dirancang secara matang sedini mungkin.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Apa arti dari kata "kajian"? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengkaji artinya belajar, mempelajari, memeriksa, memikirkan, menguji, atau menelaah.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kenapa penemuan ini menimbulkan pertanyaan baru? 'Penemuan ini memiliki beberapa implikasi karena menimbulkan pertanyaan baru tentang ikonografi salah satu simbol Kristen yang lebih kuat,' kata ahli geologi tersebut.
-
Kenapa LAMR Pekanbaru diajak diskusi oleh Kombes Jeki? 'Kami meminta dukungan kepada LAMR Kota Pekanbaru untuk bersinergi menciptakan pemilu yang damai,' kata Kombes Jeki.
-
Mengapa struktur misterius itu belum bisa dipastikan fungsinya? Para arkeolog belum bisa memastikan fungsi struktur ini.
"Masih proses diskusi, eksplorasi apakah mungkin, apakah masuk akal, apakah visible," ungkapnya.
Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan menyatakan pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya akan dibangun pada 2025.
Ditargetkan, proyek tersebut rampung pada 2030 mendatang. Nantinya, high speed train ini memiliki kemampuan menempuh jarak 350 kilometer dalam satu jam. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dwiyana melanjutkan, hingga saat ini juga belum ada tahap studi kelayakan.
Baca SelengkapnyaMenko AHY tidak menjawab secara gamblang terkait kelanjutan pembangunan Kereta Cepat Jakarta - Surabaya.
Baca Selengkapnyajika Kereta Cepat Jakarta Surabaya dibangun, rutenya akan melewati KCJB terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaStudi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tak Bisa Rampung Tahun Ini, Jadi PR Kabinet Prabowo-Gibran?
Baca SelengkapnyaAdapun untuk merealisasikan rencana pembangunan KA di IKN, salah satu opsinya dengan membangun Autonomous Rail Transit (ART).
Baca Selengkapnya"Ini untuk Jawa bagian Selatan. Kalau Jawa utara kan sudah jalan tol. Buat menumbuhkan titik-titik ekonomi baru."
Baca SelengkapnyaBegitu pula terkait dengan soal wacana tarif tiket KRL berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK), Risal menyampaikan hal tersebut belum ada.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, MRT dan sejumlah moda transportasi lain akan disubsidi pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, setelah studi dari pemrakarsa selesai, akan dilanjutkan studi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaSkema penetapan tarif KRL Jabodetabek berbasis NIK belum akan segera diberlakukan.
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, menyampaikan perkembangan positif mengenai rencana pembangunan MRT dan LRT.
Baca SelengkapnyaKAI Commuter siap menerapkan kebijakan subsidi KRL berbasis NIK apabila sudah ditetapkan Kementerian Perhubungan.
Baca Selengkapnya