3.000 Tahun Sebelum Lahir, Lukisan Batu di Gurun Sahara Mesir Ini Sudah Gambarkan Adegan Kelahiran Yesus
Lukisan kuno di dalam gua ini berusia 5.000 tahun.
3.000 Tahun Sebelum Lahir, Lukisan Batu di Gurun Sahara Mesir Ini Sudah Gambarkan Adegan Kelahiran Yesus
Kelompok ahli berhasil menemukan lukisan batu kuno berusia 5.000 tahun, bergambar proses kelahiran Yesus di Gurun Sahara Mesir. Terlihat dengan jelas di atas batu tersebut gambar bayi baru lahir dikelilingi orang tua, dua hewan, dan bintang di timur.
-
Kapan lukisan gua tersebut dibuat? Diperkirakan lukisan ini dibuat antara tahun 1821 hingga 1835.
-
Kapan patung Mesir Kuno itu dibuat? Ialah patung yang berasal dari sekitar tahun 1340 SM, pada masa yang dikenal sebagai periode Amarna.
-
Dimana ditemukannya bukti awal mumifikasi Mesir kuno? Bukti-bukti ini termasuk pembungkus mumi berusia 6.300 tahun yang ditemukan di pemakaman Mesir kuno di situs Mostagedda, sekitar 320 kilometer di sebelah selatan Kairo.
-
Kapan lukisan gua itu dibuat? Hasil penelitian yang diterbitkan kemarin menyiratkan lukisan gua itu dibuat sekitar 51.200 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Gurun Sahara? Arkeolog terkejut menemukan karya seni yang tak terduga dari 16 situs batu baru di Gurun Timur, atau Atbai, sebuah lanskap berpasir dan tandus yang merupakan bagian dari Sahara yang membentang di Sudan timur, menurut sebuah studi yang diterbitkan pada 28 November 2023, di Jurnal Arkeologi Mesir.
Meskipun mirip dengan kisah kelahiran Yesus dalam Alkitab, lukisan prasejarah ini berusia jauh lebih tua, sekitar 3.000 tahun sebelumnya.
Sumber: Arkeonews
Kelompok peneliti Italia menemukan lukisan tersebut di dalam rongga yang kemudian dinamai "Gua Orang Tua," selama ekspedisi lapangan di dataran tinggi Gilf Al-Kebir dan Lembah Nil.
Foto: Arkeonews
Lukisan batu ini menggambarkan bayi baru lahir di antara orang tua, dengan bintang di timur dan dua hewan. Berlokasi di langit-langit rongga kecil Gurun Sahara Mesir, para peneliti meyakini bahwa lukisan ini berasal dari periode Neolitikum atau Zaman Batu Baru.
"Ini adalah adegan yang sangat evokatif yang memang mirip dengan kelahiran Yesus pada perayaan Natal. Namun, lukisan ini ada sekitar 3.000 tahun sebelumnya," kata ahli geologi Marco Morelli, direktur Museum Ilmu Planet di Prato, Italia, kepada Seeker.
Foto: X/@Rainmaker1973
Media tersebut melaporkan, Morelli dan timnya menemukan lukisan batu tersebut pada tahun 2005. Namun, baru pada tahun 2016 mereka mengungkapkannya dengan judul "Gua Orang Tua."
Lukisan batu kuno tersebut dibuat dengan warna oker coklat kemerahan serta memiliki beberapa ciri khas yang menonjol seperti singa tanpa kepala. Salah satu gelar Yesus adalah Singa Yehuda, singa tanpa kepala merupakan mitos zaman Neolitikum atau Zaman Batu Baru yang berada dibelahan dunia tersebut.
Menurut laporan tersebut, seekor primata atau monyet, bintang yang terletak di timur, dan bayi yang sedikit diangkat ke langit dapat menandakan kelahiran atau kehamilan.
"Penemuan ini memiliki beberapa implikasi karena menimbulkan pertanyaan baru tentang ikonografi salah satu simbol Kristen yang lebih kuat," kata ahli geologi tersebut.
"Kami tidak menemukan adegan serupa hingga zaman Kristen awal," tambahnya.
Adegan kelahiran Natal utamanya bersumber dari kisah kelahiran Yesus yang tercatat dalam Injil Matius. Di dalamnya disebutkan bahwa tiga orang bijaksana mengikuti bintang yang baru muncul, membawa mereka ke tempat kelahiran Yesus di Bethlehem.
Sementara itu, bagian kedua Injil Lukas memberikan detail tentang kelahiran Yesus dan orang tua-Nya yang ditolak dari penginapan di Bethlehem karena penuh. Sehingga mereka harus mencari perlindungan di sebuah kandang atau gua. Alkitab mencatat bahwa di tempat itulah Maria melahirkan Yesus.
"Dan Yusuf pun naik dari Galilea, dari kota Nazaret ke Yudea, ke kota Daud yang disebut Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud, untuk didaftarkan bersama Maria, tunangannya, yang sedang hamil. Dan ketika mereka berada di sana, tiba waktunya bagi Maria untuk melahirkan. Dan ia melahirkan putra sulungnya, lalu menggendongnya dengan kain lampin dan meletakkannya dalam sebuah palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di penginapan." (Lukas 2:4-7)
Walaupun bulan dan tanggal yang tepat dari kelahiran Yesus tidak diketahui, pada abad keempat Gereja Kristen Barat telah menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari Natal. Sementara itu, gereja-gereja Kristen Timur merayakan Natal pada tanggal 25 Desember dalam kalender Julian, yang setara dengan 7 Januari dalam kalender Gregorian.
Sebagian besar umat Kristen merayakan kelahiran Kristus pada tanggal 25 Desember dalam kalender Gregorian. Beberapa ahli perbandingan agama berpendapat, tanggal yang dipilih ini sesuai dengan festival agama non-Abrahamik yang terjadi pada matahari terendah di musim dingin, seperti kelahiran dewa Mesir kuno, Horus.