Sandiaga Ungkap Alasan Coldplay Hanya Manggung Sehari di GBK
Sementara di negara lain, konser band asal Inggris ini diselenggarakan berhari-hari.
Sementara di negara lain, konser band asal Inggris ini diselenggarakan berhari-hari.
Sandiaga Ungkap Alasan Coldplay Hanya Manggung Sehari di GBK
Sandiaga Ungkap Alasan Coldplay Hanya Manggung Sehari di GBK
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan alasan Coldplay hanya konser 1 hari di Indonesia. Sementara di negara lain, konser band asal Inggris ini diselenggarakan berhari-hari. "Salah satu pertimbangan kenapa Coldplay hanya memilih satu hari di sini dan lebih dari satu hari di negara lain, itu karena faktor salah satunya adalah perizinan," Sandiaga di Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/8).
Sebagaimana diketahui Coldplay akan menggelar konser di Jakarta pada 15 November 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dalam rangka tur Music of the Spheres World Tour. Makanya, Sandiaga ingin masalah perizinan ini bisa dilakukan dengan cara yang lebih mudah dan memberikan kepastian. Makanya, Pemerintah akan melakukan uji coba digitalisasi perizinan untuk acara olahraga, kesenian dan ekonomi kreatif pada September 2023 mendatang. Tak hanya itu, digitalisasi bisa memberikan nilai tambah ekonomi hingga Rp17 triliun.
"Jika digitalisasi ini bisa berlangsung dan mencapai efisiensi akan tercapai nilai tambah ekonomi sekitar tambahan Rp17 triliun," kata Sandiaga.
Dilansir dari Antara, selama proyek percontohan berlangsung, pemerintah akan terus melakukan evaluasi. Sehingga dapat memudahkan 3.000 acara kesenian dan olahraga yang direncanakan tahun ini. Berkat digitalisasi perizinan, diperkirakan bisa menghasilkan potensi ekonomi hingga Rp197 triliun.
"Ini yang kita harapkan akan bisa mendorong lebih banyak terjadinya event," kata Sandiaga.
"Terselenggaranya acara-acara berkelas internasional akan mampu membuka peluang usaha dan lapangan kerja dengan target 4,4 juta lapangan kerja baru di 2024," sambungnya.
Politikus PPP ini mengaku banyak menerima keluhan dari penyelenggara acara kesenian dan olahraga.
Mereka mengatakan izin baru keluar beberapa jam sebelum acara digelar sehingga menimbulkan ketidakpastian. "Itu targetnya menggunakan proses digitalisasi yang memangkas tahapan, sehingga pelayanan publik untuk perizinan event ini akan jauh lebih baik ke depan," kata Sandiaga.
Dia mengatakan sistem ini juga akan menjawab kendala terkait biaya yang perlu dikeluarkan untuk menyelesaikan masalah perizinan dan keamanan.
Menurut Sandiaga, pemerintah kini tengah menghitung biaya standar perizinan dan keamanan dalam penyelenggaraan sebuah acara kesenian dan olahraga.
Sumber: Antara
Standardisasi biaya itu akan diuji coba pada September 2023.
"Kita akan sampaikan pada pilot project itu berapa biaya yang akan dikenakan untuk pengamanan, untuk perizinan, dan PNBP (penerimaan negara bukan pajak) yang dihasilkan itu bisa secara transparan dilaporkan," kata Sandiaga.