Semester I-2019, Laba BCA Naik 12,6 Persen Menjadi Rp12,9 Triliun
Merdeka.com - PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) mencatat pertumbuhan laba bersih Rp12,9 triliun sepanjang semester I-2019. Laba tersebut tumbuh 12,6 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp11,4 triliun.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menyebutkan kinerja tersebut ditopang oleh operasional yang solid. Pendapatan operasional Bank, yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya.
"Meningkat 16,1 persen menjadi Rp34,2 triliun pada semester pertama 2019 dibandingkan Rp29,5 triliun pada tahun sebelumnya," kata dia, dalam acara paparan kinerja, di Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (24/7).
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja keuangannya? 'Kontributor utama penopang kinerja positif BRI tersebut diantaranya adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI', jelas Sunarso.
-
Bagaimana Bank Jatim tingkatkan kinerja syariah? Dalam kegiatan tersebut, juga ada sharing session dari Ust. Ahmad Ifham Sholihin dengan topik Logika Bisnis Keuangan Syariah. Dalam diskusi tersebut dipaparkan secara lengkap tentang pemahaman Bank Syariah dan perilaku pegawai di Bank Syariah. Sehingga diharapkan semua karyawan Bank Jatim dapat memahami pola kerja Bank Syariah demi akselerasi bisnis.
-
Siapa pemilik saham terbesar BCA? Tidak berhenti di situ, kedua bersaudara ini merambah bisnis properti.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Mengapa BRI optimis dengan kinerjanya? Meskipun demikian, Sunarso tetap optimistis dengan kinerja BRI ke depan dan akan lebih fokus terhadap tantangan domestik.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Sementara itu, pendapatan bunga bersih meningkat 13,1 persen secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp24,6 triliun, sementara pendapatan operasional lainnya tumbuh 24,5 persen YoY menjadi Rp9,6 triliun pada semester pertama 2019.
"BCA melihat adanya pemulihan kredit investasi sejak tahun 2018 dan terus berlanjut pada semester pertama 2019. Hal ini merupakan indikator positif bagi iklim usaha dan ekonomi dalam jangka panjang. BCA mencatat pertumbuhan yang positif pada berbagai segmen kredit," ujarnya.
Pada semester 1 2019 portofolio kredit meningkat 11,5 persen YoY menjadi Rp565,2 triliun. Kredit korporasi tumbuh 14,6 persen YoY menjadi Rp219,1 triliun dan kredit komersial & UKM meningkat 12,5 persen YoY menjadi Rp189,2 triliun.
Sementara itu, kredit konsumer meningkat 6,4 persen YoY menjadi Rp152,0 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, kredit beragun properti tumbuh 11,2 persen YoY menjadi Rp90,7 triliun. "Kredit kendaraan bermotor turun 1,5 persen YoY menjadi Rp48,2 triliun, dipengaruhi oleh penurunan pembiayaan kendaraan roda dua," ujarnya.
Sementara itu, saldo outstanding kartu kredit tumbuh 6,0 persen YoY menjadi Rp13,1 triliun pada Juni 2019. Di periode yang sama, pembiayaan Syariah meningkat 4,3 persen YoY menjadi Rp4,9 triliun.
Sedangkan dari sisi dana pihak ketiga, BCA mencatat pertumbuhan dana giro dan tabungan (CASA) sebesar 5,9 persen YoY menjadi Rp510,4 triliun, sejalan dengan kuatnya peningkatan jumlah transaksi khususnya pada e-channels.
"CASA tetap menjadi inti dana pihak ketiga BCA dan berkontribusi sebesar 75,7 persen dari total dana pihak ketiga. Sementara itu, dana deposito meningkat 18,1 persen YOY menjadi Rp163,5 triliun. Total dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp673,9 triliun, tumbuh YoY," ujarnya.
Rasio kecukupan modal (CAR) dan kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) tercatat pada level yang sehat masing-masing Sebesar 23,6 persen dan 79,0 persen. Rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada level yang dapat ditoleransi sebesar 1,4 persen. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (loan loss coverage) berada pada level yang memadai sebesar 183,7 persen. Rasio pengembalian terhadap aset (ROA) sebesar 3,7 persen.
"Merespon terhadap lingkungan bisnis yang dinamis, BCA akan tetap menerapkan prinsip kehatihatian, dan di Sisi Iain, BCA akan terus berinovasi dan beradaptasi sejalan dengan perubahan perilaku nasabah dan pertumbuhan e-commerce. BCA melihat bahwa berbagai inisiatif digital terus memberikan hasil yang positif dan memperkokoh franchise perbankan transaksi BCA. Kami terus melihat pertumbuhan baik dari segi jumlah nasabah, jumlah transaksi, maupun nilai transaksi," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp24,2 triliun di semester I-2023. Capaian laba ini meningkat sebesar 34,0 persen secara year on year.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaJahja menyebut, torehan laba BCA ditopang oleh peningkatan total kredit yang tumbuh sebesar 14,5 persen secara tahunan (YoY).
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) Bank BCA naik 5 persen yoy menyentuh Rp1.125 triliun.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, BCA sudah meraup keuntungan Rp12,9 triliun di awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.
Baca SelengkapnyaPembukuan ini merupakan pencapaian laba bersih tertinggi sejak Bank DKI berdiri tahun 1961.
Baca SelengkapnyaKinerja positif Bank Mandiri tidak terlepas dari kontribusi kinerja anak perusahaan.
Baca SelengkapnyaKredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 BNI meraup laba bersih Rp20,9 triliun, naik 14,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaBCA Life memiliki posisi cadangan teknis yang kuat sebesar Rp1,89 triliun, tumbuh 21,03 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan laba bersih ditopang dengan kontribusi pengembangan pembiayaan UMKM.
Baca Selengkapnya