Sepi Pembeli, Omzet Penjualan Tanah Abang Anjlok 50 Persen di Lebaran 2019
Merdeka.com - Sejumlah pedagang di Tanah Abang mengeluhkan turunya omzet penjualan pada Lebaran tahun ini. Rata-rata penurunan bahkan bisa mencapai setengahnya atau sebanyak 50 persen dibanding Lebaran tahun lalu.
Salah satu pedagang mukena, Rina (27) menuturkan penurunan omzet ditempatnya bisa mencapai 50 persen. Kondisi ini jauh berbeda dibandingkan Lebaran tahun lalu, di mana rata-rata per hari saja dia bisa meraup kurang lebih mencapai Rp 15 juta.
"Tahun lalu bisa diatas Rp 15 juta. Tahun ini Rp 5 juta ke atas. Tapi rata-rata mayoritas pedagang menurun di sini," katanya saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (3/2).
-
Kenapa omzet pedagang Tanah Abang naik menjelang Ramadan? Memasuki bulan suci Ramadan, ragam busana muslim yang paling banyak dipesan dan diminati para konsumen.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Mengapa penjualan petai petani muda ini menurun? Saat TikTok Shop ditutup, penjualan produk mereka menurun drastis. Biasanya mereka bisa menjual hingga ribuan paket per hari. Dengan TikTok Shop ditutup, mereka hanya bisa menjual 100-an paket per hari.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Kapan peningkatan omzet pedagang Tanah Abang terasa? Peningkatan penjualan ini mulai dirasakan pedagang sejak seminggu yang lalu.
Dia mengakui tidak mengetahui penyebab dari penurunan omzet pada tahun ini. Padahal, harga yang ditawarkan ditempatnya sendiri dipatok di bawah harga normal.
"Tahun lalu, lumayan lah istilahnya untungnya lumayan penjualan tidak terlalu anjlok, tahun sekarang kita bahkan jatuh-jatuhin harga lah," katanya.
Hal yang sama juga dirasakan pedagang lainnya, yakni Ajo (25). Dia mengatakan Lebaran kali ini tak seindah Lebaran tahun lalu. Sebab, omzet penjualan ditempatnya pun ikut terperosok turun.
"Omzet jauh lebih kurang sekarang. Gak tau juga karena semua pada naik sembako naik semua. Sekarang tambah susah," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaPadahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaHiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaPedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaMenjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBeberapa kios di sekitar pasar juga tampak tutup, sementara pedagang yang buka hanya terlihat duduk di depan tokonya karena tidak ada pengunjung yang singgah.
Baca SelengkapnyaWanita ini perlihatkan kondisi pasar yang sangat sepi jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaMenjelang Hari Raya Idulfitri permintaan produksi mukena Siti Khadijah meningkat hingga 25 persen.
Baca SelengkapnyaSepinya pengunjung Pasar Tanah Abang membuat omzet para pedagang terus ambruk.
Baca Selengkapnya