Siapa Sangka, Diam-diam Pemerintah China Memiliki Utang yang Menggunung
Merdeka.com - China, selama ini dikenal sebagai negara pemberi utang atau pinjaman untuk negara berkembang maupun maju. Indonesia, tak luput menjadi daftar negara yang kerap meminjam utang ke China.
Siapa sangka, Pemerintah China juga ternyata tengah dililit utang dalam jumlah besar. Bahkan, nilai utang Pemerintah China dianggap kian mengkhawatirkan.
Melansir dari laman CNBC.com di Jakarta, Selasa (6/6), dilaporkan nilai utang langsung Pemerintah China telah melebihi 120 persen dari pendapatan pada tahun 2022. Nilai utang ini diyakini lebih tinggi dari yang dilaporkan pemerintah secara resmi.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa yang dimiliki China? Tidak mengherankan, mengingat populasinya yang besar, China memimpin dengan jumlah pengguna internet global, diperkirakan mencapai 1,05 miliar.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Kapan Tiongkok menjadi investor terbesar kedua di Indonesia? Tercatat pada 2013 lalu, Tiongkok sudah menempati urutan 12 kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Posisi ini berubah di tahun 2022 di mana negara tersebut sudah berada di urutan kedua.
-
Siapa saja merek mobil China yang sudah di Indonesia? Setelah kehadiran Wuling, DFSK, Chery, dan BYD di Indonesia, banyak merek mobil China lainnya yang dikabarkan akan menyusul untuk memasuki pasar otomotif Tanah Air.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
"Provinsi dan kota di negara (China) itu sangat bergantung pada penerbitan obligasi yang diperluas untuk membawa mereka melewati perlambatan ekonomi yang dipicu COVID dan runtuhnya pendapatan penjualan tanah," kata analis S&P dalam sebuah laporan bulan lalu.
Sementara itu, Data Dana Moneter Internasional (IMF) menunjukkan utang eksplisit pemerintah lokal China hampir dua kali lipat selama lima tahun terakhir. Tercatat, nilai utang meningkat menjadi USD 5,14 triliun, atau setara 35,34 triliun yuan di tahun lalu.
"Itu belum termasuk beberapa kategori lain terkait, utang yang berkembang pesat seperti pembiayaan kendaraan pemerintah daerah(LGFV) – yang memungkinkan otoritas daerah memanfaatkan pinjaman bank untuk proyek infrastruktur," tulis CNBC.
Meski begitu, lonjakan nilai utang tidak menjadi sorotan utama Pemerintah China. Pemerintah saat ini memilih fokus untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, setelah melewati masa-masa sulit akibat lockdown Covid-19.
"Covid dan kemerosotan real estate telah memotong pendapatan pemerintah daerah, meskipun tidak jelas sejauh mana," kata Kepala Ekonom China di Nomura, Ting Lu.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Negara miskin menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan bahkan kebangkrutan akibat beban pinjaman luar negeri.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia masih berada di bawah utang India sebesar USD629 miliar atau setara Rp9.800 triliun.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaPerusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus beralih ke sumber pembiayaan lain sebagai langkah diversifikasi.
Baca SelengkapnyaPada 2023, Singapura menjadi sumber investasi terbesar bagi Indonesia, diikuti China, Hong Kong, Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaCara orang super kaya di China amankan aset ditengah perekonomian yang melambat.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca Selengkapnya