Simak Tips Menyusun Portofolio Investasi ala Sandiaga Uno
Merdeka.com - Tahun ini diperhitungkan sebagai momentum kebangkitan ekonomi nasional setelah dua tahun belakangan dihantam pandemi. Seiring dengan berangsur turunnya kasus Covid-19 di Indonesia, kondisi ini pun bisa menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, ekonomi Indonesia akan mulai pulih. Selain sektor kesehatan dan industri berbasis digital, masih ada sektor lainnya yang menjanjikan keuntungan.
"Jadi kebangkitan ekonomi kita momentumnya mulai terbuka pada tahun 2022 di sektor sektor baru. Dipicu dan dipacu KTT G20, MotoGP, kita harapkan bisa ditangkap oleh para pebisnis, sekaligus penataan baru ekonomi Indonesia," tutur Sandiaga Uno dikutip siaran pers Ternak Uang, Jakarta, Rabu (6/4).
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Meski masih dikuasai sektor berbasis digital, tapi tahun ini diproyeksikan sektor-sektor yang berhubungan dengan fisik akan mulai kembali ramai.
Investor Lama Diharapkan Bersabar
Meski menjanjikan bagi investor pemula, namun bagi investor lama, menteri yang kerap melempar pantun ini menyarankan untuk tetap bermain aman dengan portfolio yang mereka miliki. Pasalnya, Kementerian Keuangan telah memberikan keringanan yang bisa dimaksimalkan investor untuk tetap mendapatkan keuntungan.
"Jadi, Ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan RI) telah mengeluarkan peraturan, semua dividen yang diterima akan mendapatkan keringanan pajak asalkan reinvest atau investasi ulang. Jadi saya tidak mengurangi atau menambah portfolio lagi," jelasnya.
Investor lama pun diharapkan untuk menahan diri karena dunia tengah bergejolak lantaran konflik Rusia dan Ukraina yang tentunya akan melahirkan sentimen-sentimen tertentu dalam dunia investasi.
"Kemudian, sekarang dunia sedang memanas karena Rusia dan Ukraina. Sangat riskan," lanjut Sandiaga Uno.
Sektor Penghasil Cuan
Sementara bagi generasi milenial yang berniat untuk memulai investasi, ada beberapa sektor yang dianggap 'cantik' oleh Sandiaga Uno, termasuk properti. Tapi jika lebih ambisius, masih ada beberapa alternatif lainnya yang masih berpeluang menghasilkan cuan pada tahun ini.
"Saya investasi di cyber security fund, pembiayaan (payment) karena di Indonesia belum banyak yang masuk, dan terakhir fintech. Memang (fintech) sudah banyak, tapi kehadirannya masih bisa memberikan manfaat pendanaan, terutama bagi UMKM," katanya.
Selanjutnya, lanjut Sandiaga Uno, ada sejumlah pilihan saham yang juga menjanjikan pertumbuhan yang besar, consumer goods, health, digital agency, serta perusahaan yang menggunakan energi terbaru dan terbarukan. Meski tahun ini ekonomi nasional diproyeksi bangkit, namun Sandiaga juga mengingatkan generasi muda agar lebih jeli dan teliti dalam menyusun portfolio investasi mereka.
"Fokus portfolio berinvestasi pada perusahaan yang mampu beradaptasi dengan tren ekonomi saat ini. Investasi itu harus punya nafas panjang, punya cara untuk mengonstruksi portfolio kita, caranya, peka dan beradaptasi dengan tren yang ada. Jadi, lihat perusahaan mana yang paling cepat beradaptasi," imbuhnya.
Terakhir, Sandiaga mengingatkan generasi muda untuk selalu membumi dan tidak cepat puas dengan hasil yang didapat. Untuk menjadi investor yang handal, penting untuk selalu mengikuti perkembangan market dan isu terkini seputar keuangan dan investasi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaBRI Danareksa Sekuritas menggelar acara Market Outlook bertajuk Strategi Investasi Memasuki Tahun Politik.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaApalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaDiakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaHarus diakui, kinerja investasi selama tahun politik akan sangat berpengaruh.
Baca SelengkapnyaDi tahun politik investasi saham tetap memberikan potensi keuntungan.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan proyeksi World Bank, Indonesia diperkirakan akan tumbuh di kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnya