Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Singapura mulai khawatir dengan kondisi Malaysia

Singapura mulai khawatir dengan kondisi Malaysia Ilustrasi Singapura. ©AFP PHOTO

Merdeka.com - Kondisi perekonomian dan politik Malaysia saat ini makin mengkhawatirkan. Kemarin (27/8), nilai tukar ringgit berada di level RM 4,23 per USD, jatuh hingga 31 persen dalam setahun. Selain itu, kondisi politik juga memanas karena isu korupsi yang dihadapi Perdana Menteri Najib Razak.

Singapura sebagai tetangga menyatakan kekhawatirannya atas kondisi Malaysia. Jatuhnya nilai tukar ringgit diakui akan mempengaruhi Singapura.

"Kami adalah investor terbesar di Iskandar Malaysia (koridor pembangunan di bagian selatan Johor). Sangat banyak masalah serius bagi kami," ucap Menteri Luar Negeri Singapura, K. Shanmugam seperti dilansir dari media Malaysia Today di Jakarta, Jumat (28/8).

Nilai tukar ringgit melintasi level psikologis sebesar RM 3,00 per dolar Singapura pekan ini. Kemarin, nilai tukar berada RM 3,01 per dolar Singapura dan awal bulan diperdagangkan RM 2,75 per dolar Singapura.

Rendahnya nilai tukar ringgit tentu menjadi kabar baik bagi pembeli Singapura. Namun, Shanmagun mengatakan ekonomi Malaysia berada dalam masa sulit dan memperingatkan Singapura bahwa kondisi ini tidak menguntungkan.

"Ketika ekonomi tetangga Anda mengalami kesulitan dan tetangga Anda itu adalah mitra dagang terbesar Anda, itu sama sekali tidak menguntungkan," katanya.

Shanmagun mengatakan Malaysia juga menghadapi masalah sistem pendidikan yang semakin terpolarisasi. Banyak sekolah nasional di Malaysia yang menjadi lebih Melayu dan Islam sehingga membuat jarak antara Melayu dan China terlalu dini.

Menurutnya, kondisi ini diperparah dengan meningkatnya penggunaan Agama Islam di politik Malaysia yang mengambil untung dari orang Melayu.

Informasi saja, pelemahan nilai tukar ringgit juga berimbas langsung pada perusahaan otomotif negeri jiran. Perusahaan otomotif lokal Naza Automotive Manufacturing Sdn Bhd (NAM) terpaksa memecat 255 orang karyawannya atau hampir separuh dari jumlah keseluruhan pekerjanya. Langkah ini sebagai respons anjloknya penjualan hingga 40 persen.

Kepala bagian komunikasi Naza Corporation Holdings Sdn Bhd (NCorp) Nor Azlina Ishak menuturkan, pekerja yang diberhentikan merupakan karyawan di Kawasan Perindustrian Gurun, Kedah. Mereka bertanggungjawab dalam produksi dan perakitan kendaraan merek Peugeot dan Kia.

"Kami terkejut karena penjualan kendaraan turun mendadak antara 30 hingga 40 persen akibat ketidakpastian ekonomi, pelemahan ringgit dan pelaksanaan pajak barang dan jasa (GST) pada 1 April lalu. Perusahaan-perusahaan lain juga menghadapi masalah serupa," katanya seperti dilansir Antara dari dikutip media-media setempat di Kuala Lumpur, Jumat (28/8).

Sejak awal tahun pihaknya sudah mengambil langkah untuk mengurangi biaya operasi harian.

"Bagaimanapun, sebagai bekas majikan kami prihatin dan karena itu kami menawarkan pampasan setimpal bagi setiap staf," katanya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertumbuhan Indonesia Terancam Anjlok saat Ekonomi China Melambat, Begini Penjelasannya
Pertumbuhan Indonesia Terancam Anjlok saat Ekonomi China Melambat, Begini Penjelasannya

Tak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka

Dua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.

Baca Selengkapnya
Singapura Ternyata Sangat Bergantung dengan Indonesia, Terutama soal Listrik dan Air
Singapura Ternyata Sangat Bergantung dengan Indonesia, Terutama soal Listrik dan Air

ingapura Ternyata Sangat Bergantung dengan Indonesia, Terutama soal Listrik dan Air

Baca Selengkapnya
Mantan Menlu Wanti-wanti Pemerintah, Jangan Ketergantungan Utang
Mantan Menlu Wanti-wanti Pemerintah, Jangan Ketergantungan Utang

Indonesia harus beralih ke sumber pembiayaan lain sebagai langkah diversifikasi.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok ke Rp16.000 Pemerintah Khawatirkan Beri Dampak Begini
Rupiah Anjlok ke Rp16.000 Pemerintah Khawatirkan Beri Dampak Begini

Pemerintah harap konflik Timur Tengah tidak berkepanjangan.

Baca Selengkapnya
Warga Malaysia Rela Bolak-Balik ke Singapura Tiap Hari Demi Bekerja dengan Gaji Rp34 Juta per Bulan
Warga Malaysia Rela Bolak-Balik ke Singapura Tiap Hari Demi Bekerja dengan Gaji Rp34 Juta per Bulan

Pelemahan nilai tukar Ringgit dan perekonomian Malaysia mendorong warganya mencari pekerjaan di Singapura.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks PM Singapura Sebut Indonesia Tidak Akan Maju karena Gila Agama
CEK FAKTA: Hoaks PM Singapura Sebut Indonesia Tidak Akan Maju karena Gila Agama

Beredar tangkapan layar yang mengeklaim PM Singapura menyebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama

Baca Selengkapnya
DPR Minta Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timur Tengah
DPR Minta Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timur Tengah

Anggota DPR mewanti-wanti agar Pemerintah Indonesia konsisten mendorong pendekatan diplomasi

Baca Selengkapnya
Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga
Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga

"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"

Baca Selengkapnya
Hari Kebangsaan Malaysia ke-66, Momen Penguatan Hubungan dengan Indonesia
Hari Kebangsaan Malaysia ke-66, Momen Penguatan Hubungan dengan Indonesia

Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan ucapan Selamat Hari Kebangsaan Malaysia ke-66.

Baca Selengkapnya
Benarkah Investasi Indonesia Dikuasai China? Cek Datanya di Sini
Benarkah Investasi Indonesia Dikuasai China? Cek Datanya di Sini

Pada 2023, Singapura menjadi sumber investasi terbesar bagi Indonesia, diikuti China, Hong Kong, Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Negara Tetangga Indonesia Ini Bakal Jadi Pusat Data Terbesar Se-Asia Tenggara
Negara Tetangga Indonesia Ini Bakal Jadi Pusat Data Terbesar Se-Asia Tenggara

Pasar negara berkembang juga akan menarik investasi karena karakteristiknya yang menguntungkan.

Baca Selengkapnya