Sri Mulyani: Kalau ada oknum sebut kita krisis utang, itu pasti ada motif politik
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memberikan kuliah pengantar ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (5/2). Usai memberikan materi, Ani sapaan akrab Sri Mulyani memberikan kesempatan kepada mahasiswa/mahasiswi yang hadir untuk bertanya.
Sontak saja kesempatan itu tak disia-siakan para mahasiswa/mahasiswi. Dari empat penanya, seorang mahasiswi bertanya mengenai besarnya utang negara.
"Bagaimana ibu menjelaskan kepada masyarakat agar masyarakat tidak lagi panik dengan meningkatnya utang negara untuk biaya infrastruktur?" tanyanya.
-
Siapa yang dirasa bertanggung jawab atas kenaikan utang? 'Kita di-prank, yang terjadi justru kita bisa tahu kenaikan tertinggi sepanjang sejarah Republik ini ada di tangan Jokowi,' terang Eko.
-
Bagaimana cara Prabowo-Gibran atasi utang? Sehingga, untuk bisa melunasi utang-utang tersebut, hal pertama yang harus dilakukan Pemerintahan Prabowo-Gibran harus mengevaluasi pengolahan kebijakan fiskal.
-
Kenapa ucapan Mahalini jadi sorotan? Kejadian ini berlangsung saat Mahalini dan Rizky Febian sedang berkunjung ke rumah Sule. Mereka menikmati hidangan entok rica bersama.
-
Bagaimana netizen menilai pengaruh utang terhadap harga? Di sisi lain, naiknya utang secara tak langsung membuat harga-harga naik. Hal ini seiring dengan kenaikan rasio pajak.
-
Kenapa Mutiara Baswedan di soroti publik? Menjandi Perbincangan Sosok Mutiara atau Tia menjadi perbincangan dan sorotan netizen ketika ia tergabung dalam Timnas atau tim sukses sang ayah dalam pemilihan presiden.
-
Bagaimana cara Megawati mendorong perhatian terhadap krisis air di Bali? 'Kemarin kapan saya bilang, di Pulau Bali saya paksa pak Gubernurnya melakukan FGD (Focus Group Discussion). Karena apa? Bali ini lama-lama ini udah mulai kekurangan air lho,' kata Megawati.
Ani menjawab bahwa utang digunakan untuk kepentingan rakyat Indonesia. Seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan lainnya. Sehingga dia pun tidak cemas jika banyak utang tapi untuk kepentingan rakyat.
"Kalau banyak utang untuk membangun masyarakat menjadi pintar seperti kalian ini, saya nggak khawatir. Karena saya tahu nanti kalian yang bawa solusi," katanya.
Dia juga memastikan apabila ada oknum yang bicara seakan Indonesia krisis utang, itu hanya motif politik. "Jadi kalau kalian nanti di media sosial ngomongin soal utang, saya jamin kalau dia mau melintir menjadi seolah-olah kita krisis utang itu karena dia punya motif politik, saya jamin itu," jelasnya.
Menurutnya, kabar soal utang selalu menjadi perhatian banyak pihak. Padahal semua telah diaudit oleh lembaga-lembaga yang berkompeten
"Kalau menkeu mengisu utang itu yang ngelihatin banyak sekali. Yang jelas BPK mengaudit, BPKP mengaudit internal, para investor di luar yang megang surat utang kita dia mengaudit kita, ratting agency mengaudit kita," terang mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.
Dia mencontohkan Jepang memiliki utang 200 persen atau dua kali lipat dari Gross Domestic Product (GDP), tapi mereka tidak bingung karena tak dijadikan motif politik.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Beredar poster ini. Kami pastikan Hoaks. Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak pernah mengatakan ini," kata Stafsus Menkeu, Prastowo
Baca SelengkapnyaMengingat, instrumen keuangan negara kerap dijadikan objek sasaran empuk untuk kepentingan politik.
Baca SelengkapnyaIsu mundurnya Sri Mulyani dari Menteri Keuangan dinilai hanya ‘digoreng’ pihak tertentu
Baca SelengkapnyaKlaim dalam video bahwa Sri Mulyani memprediksi kepemimpinan Prabowo akan ambruk di tengah jalan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan Indonesia tetap harus waspada meski ketahanan ekonomi domestik dianggap resilience.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani tegas menyinggung soal nalar publik sebelum menjelaskan lebih jauh terkait anggaran bansos.
Baca SelengkapnyaStigma tersebut tak lepas dari konsekuensi keuangan negara sebagai instrumen politik.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku heran lantaran profesinya sebagai Bendahara Negara seringkali disalahkan jika terjadi krisis ekonomi.
Baca SelengkapnyaIsu Sri Mulyani akan mundur dari Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin diembuskan ekonom senior Faisal Basri.
Baca Selengkapnya