Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya
Studi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.
Studi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.
Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya
Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya
Selama beberapa tahun terakhir, lanskap perusahaan telah berubah secara dramatis. Masyarakat mulai bergeser, yang awalnya berminat menjadi pekerja formal menjadi pekerja lepas.
Melansir Forbes, menurut studi tahunan ke-10 Upwork, Freelance Forward: 2023, pekerjaan lepas mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Kelompok ini kini mencakup 38 persen angkatan kerja Amerika Serikat, meningkat sebesar 4 juta profesional pada tahun 2022.
Pekerja lepas juga menyumbang USD1,27 triliun terhadap perekonomian Amerika, meningkat 78 persen dari tahun 2014.
Pada tahun 2028, diperkirakan jumlah pekerja lepas Amerika akan mencapai sebanyak 90,1 juta orang.
Menjadi seorang freelancer atau pekerja lepas menawarkan banyak manfaat. Seseorang dapat memilih klien dan proyek, memberi kontrol lebih besar atas karier dan jadwal sendiri.
Mengingat dia adalah bos bagi diri sendiri dan memiliki potensi penghasilan yang lebih tinggi.
Terpenting, seseorang akan lebih mungkin menikmati keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan yang sehat.
Sekaligus mendapatkan kebebasan yang layak didapatkan.
Bagi pengusaha, pekerja lepas mewakili cara yang lebih hemat biaya untuk mengakses talenta khusus.
Hal ini memberikan fleksibilitas bagi organisasi untuk meningkatkan atau menurunkan skala sesuai kebutuhan, yang sangat bermanfaat dalam kondisi pasar yang tidak stabil.
Dalam Studi juga menampilkan, hampir setengah dari pekerja lepas menyediakan layanan seperti pemasaran, teknologi informasi dan konsultasi bisnis.
Berikut poin utama semakin banyak profesional yang menerima tren ini dan yang akan terjadi di masa depan.
merdeka.com
1. Pekerjaan formal kurang memiliki keamanan
Beberapa alasan orang lebih memilih pekerjaan jam 9-5 daripada bekerja mandiri adalah keamanan kerja dan gaji tetap.
Namun, dengan adanya PHK yang melanda seluruh dunia, khususnya di sektor teknologi, persepsi tersebut berubah. Pekerjaan formal bukan lagi pilihan yang aman.
Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan MBO Partners, State of Independence in America 2023, menegaskan 66 persen pekerja independen setuju untuk merasa lebih aman bekerja untuk dirinya sendiri.
2. Para profesional menginginkan fleksibilitas
Banyak orang tidak ingin dibatasi pada pekerjaan jam 9-5. Meskipun gaji merupakan hal yang penting, pilihan jarak jauh dan keseimbangan kehidupan kerja menjadi prioritas yang lebih tinggi.
Pekerja Amerika tidak hanya menginginkan fleksibilitas di tempat mereka bekerja saja, melainkan menginginkan fleksibilitas ketika mereka bekerja.
Beberapa contohnya termasuk memilih jam kerja dan 4 hari kerja dalam seminggu.
Jadwal kerja yang fleksibel merupakan win-win solution bagi kedua belah pihak. Hal ini berdampak positif terhadap kesehatan mental.
Sementara penelitian menunjukkan perusahaan yang menerapkan ini merasakan adanya peningkatan pada keuntungan mereka.
merdeka.com
3. Pengusaha merangkul revolusi pekerja lepas
Perusahaan semakin mengandalkan pekerja lepas untuk proyek jangka pendek dan jangka panjang.
Salah satu alasannya bisa memberikan fleksibilitas perekrutan bagi bisnis.
Ini juga merupakan cara yang ekonomis untuk mendapatkan talenta dengan keahlian khusus.
Selain itu, pekerja lepas biasanya tidak memerlukan pelatihan ekstensif dan dapat dipekerjakan dengan cepat untuk memberikan dampak langsung.
Organisasi juga melihat pekerja lepas sebagai cara untuk meningkatkan efisiensi sekaligus mempromosikan keberagaman.
4. Persepsi tentang pekerja lepas sedang berubah
Pandemi mengubah sikap terhadap gaji dan tunjangan. Keseimbangan kehidupan kerja dan peluang pengembangan profesional kini diprioritaskan dibandingkan jabatan mewah.
Orang ingin merasa terinspirasi dan mengendalikan masa depan mereka. Akibatnya, persepsi mengenai pekerjaan lepas sebagai karier menjadi lebih positif.