Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak hanya Garuda Indonesia, Rolls Royce juga suap Thailand & China

Tak hanya Garuda Indonesia, Rolls Royce juga suap Thailand & China Garuda Indonesia. merdeka.com/faisalassegaf

Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dua tersangka kasus dugaan suap pengadaan mesin pesawat Roll Royce. Adapun dua tersangka, yakni ESA (Emirsyah Satar) bekas Direktur Utama PT Garuda Indonesia tahun 2005-2014 dan SS (Soetikno Soedarjo) dikabarkan sebagai pengusaha berkantor di Wisma MRA, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Dilansir dari The Guardian, Roll Royce ternyata tidak hanya menyuap Garuda Indonesia dengan uang senilai USD 2,25 juta atau sekitar Rp 30 miliar. Perusahaan asal Inggris ini juga menyuap 5 negara lain, termasuk China dan Thailand.

Di Thailand, Roll Royce mengucurkan uang suap sekitar USD 36 juta antara tahun 1991 dan 2005 kepada agen untuk mengamankan tiga kontrak terpisah. Suap diberikan kepada agen pemerintahan dan karyawan agar perusahaan leluasa memasok mesin jet Trent 800 ke Thai Airways.

Di India, Roll Royce berani memberi suap walaupun negara tersebut mengharamkan adanya uang perantara. Roll Royce tetap masuk dan tidak mau disebut memberi suap tapi memberi uang sebagai jasa konsultasi umum.

Di Nigeria, Roll Royce mencoba memberi suap dalam dua kontrak yang sedang ditawar. Mereka membayar pejabat publik setempat untuk menjadi perantara, meskipun akhirnya mereka ditarik keluar dari penawaran karena adanya kekhawatiran mereka mendapat informasi rahasia dari pesaing.

Kemudian di China, Rolls-Royce membayar uang sebesar USD 5 juta untuk China Eastern Airlines saat negosiasi penjualan mesin T 700. Sebagian uang itu dimaksudkan untuk membayar karyawan maskapai penerbangan China untuk mengikuti kuliah meraih gelar MBA selama dua minggu di Universitas Columbia, dan menikmati akomodasi hotel bintang empat dan kegiatan ekstrakurikuler mewah.

Selanjutnya di Rusia, Roll Royce memenangkan kontrak untuk memasok peralatan kepada perusahaan energi milik negara yaitu Gazprom dengan memberi suap kepada seoarang pejabat senior di Gazprom.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perusahaan Software Asal Jerman SAP Diduga Suap Pejabat Indonesia
Perusahaan Software Asal Jerman SAP Diduga Suap Pejabat Indonesia

Departemen Kehakiman AS merilis laporan terbaru tentang dugaan skandal suap yang dilakukan perusahaan software asal Jerman, SAP.

Baca Selengkapnya
Indonesia Janji Penuhi Kewajiban Pembayaran Pengembangan Pesawat Tempur dengan Korea Selatan
Indonesia Janji Penuhi Kewajiban Pembayaran Pengembangan Pesawat Tempur dengan Korea Selatan

Nilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.

Baca Selengkapnya
Muncul Nama Brigjen Mukti Juharsa di Sidang Harvey Moeis, Begini Perannya Dalam Kasus Korupsi Timah
Muncul Nama Brigjen Mukti Juharsa di Sidang Harvey Moeis, Begini Perannya Dalam Kasus Korupsi Timah

Nama Mukti Juharsa mencuat dalam sidang lanjutan kasus korupsi timah dengan terdakwa Haervey Moeis.

Baca Selengkapnya
Lion Air Kuasai 70 Persen Lalu Lintas Udara, Menhub Tak Ingin Ada Monopoli Penerbangan
Lion Air Kuasai 70 Persen Lalu Lintas Udara, Menhub Tak Ingin Ada Monopoli Penerbangan

Lion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara
Garuda Indonesia Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara

Capaian itu menjadi kali pertama bagi Garuda Indonesia pasca-selesainya proses restrukturisasi pada akhir 2022.

Baca Selengkapnya
Kejagung Sebut Modus Korupsi Komoditi Timah Lewat 7 Perusahaan Boneka
Kejagung Sebut Modus Korupsi Komoditi Timah Lewat 7 Perusahaan Boneka

Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui ada lima perusahaan yang bekerjasama dalam rangka menampung kegiatan penambangan biji timah ilegal dari IUP PT Tim.

Baca Selengkapnya
Menanti 2 Jet Tempur Prancis Menjaga Langit Nusantara
Menanti 2 Jet Tempur Prancis Menjaga Langit Nusantara

Indonesia memastikan membeli Rafale dan Mirage 2000-5

Baca Selengkapnya
Tambah 9 Pesawat, Garuda Indonesia Incar Pendapatan Rp49 Triliun Hingga Akhir 2024
Tambah 9 Pesawat, Garuda Indonesia Incar Pendapatan Rp49 Triliun Hingga Akhir 2024

Selain dari penjualan tiket pesawat, Garuda juga menerapkan berbagai program untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Baca Selengkapnya
Harvey Moeis dan Helena Lim Kecipratan Rp420 Miliar Hasil Korupsi Timah
Harvey Moeis dan Helena Lim Kecipratan Rp420 Miliar Hasil Korupsi Timah

Aliran uang itu semula dari mantan Kepala Dinas Pertambangan Dan Energi Prov Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya
Bikin Geleng-Geleng, Daftar Utang Jumbo BUMN Ada yang Capai Rp600 Triliun
Bikin Geleng-Geleng, Daftar Utang Jumbo BUMN Ada yang Capai Rp600 Triliun

Sejumlah perusahaan BUMN masih terlilit utang besar dengan nilai hingga triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya
Dua Penyuap Kasus Pemeliharaan Jalur Kereta Api di Kemenhub Divonis 2,5 Tahun Penjara
Dua Penyuap Kasus Pemeliharaan Jalur Kereta Api di Kemenhub Divonis 2,5 Tahun Penjara

Menjatuhkan vonis 2,5 tahun terhadap mantan Direktur Utama PT Kereta Api Properti Manajemen (KAPM) Yoseph Ibrahim dan eks Vice President PT KAPM Parjono

Baca Selengkapnya
Raja Thailand Masuk Daftar Raja Terkaya di Dunia, Punya 38 Pesawat, 300 Mobil Mewah dan Kapal dengan Ukiran Emas
Raja Thailand Masuk Daftar Raja Terkaya di Dunia, Punya 38 Pesawat, 300 Mobil Mewah dan Kapal dengan Ukiran Emas

Raja Thailand saat ini bernama Vajiralongkorn. Dia lahir pada 28 Juli 1952, di Amphorn Sathan Residential Hall di Istana Dusit di Bangkok.

Baca Selengkapnya