Target pertumbuhan kredit BCA menyusut menjadi 13 persen
Merdeka.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merevisi target pertumbuhan penyaluran kredit menjadi 10 persen sampai 13 persen. Hal ini dikarenakan kondisi perekonomian dan permintaan kredit tengah menurun.
"Pertumbuhan kredit sepanjang tahun sebesar 10-13 persen. Tahun lalu 20 persen. Karena keadaannya (kondisi ekonomi). Juga karena tahun lalu (sudah naik), demand juga turun," kata Direktur BCA Anthony B Elam, di Jakarta, Kamis (18/9).
Pertumbuhan kredit BCA di semester I 2014 tercatat naik 14,6 persen year on year (yoy) atau Rp 40,9 triliun menjadi Rp 321,3 triliun. Dari kredit itu, kredit segmen korporasi sebesar Rp 106,4 triliun, komersial dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebesar Rp 127 triliun.
-
Apa keuntungan kartu kredit BCA? Beberapa keuntungan yang bisa didapatkan berupa besaran bunga yang kompetitif, tambahan limit kartu, hingga perlindungan asuransi.
-
Kapan kartu kredit BCA mulai populer? Dalam era modern ini, kartu kredit menjadi salah satu alat keuangan yang paling berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
-
Mengapa kartu kredit BCA sangat diminati? Dalam era modern ini, kartu kredit menjadi salah satu alat keuangan yang paling berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pemain utama di ranah ini adalah Bank Central Asia (BCA), sebuah lembaga keuangan terkemuka di Indonesia yang menawarkan sejumlah jenis kartu kredit yang beragam.
-
Kapan BNI tingkatkan kredit? Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Apa target pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? BRI pun optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit dikisaran 10-12% yoy.
"Dua segmen ini tumbuh baik. Korporasi tumbuh 16,3 persen dan 14,9 persen," kata dia.
Sementara, segmen konsumer naik 12,6 persen yoy menjadi Rp 88,3 triliun. Kredit kendaraan bermotor naik 16,8 persen yoy, dari Rp 23,4 triliun menjadi Rp 27,3 triliun.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) meningkat 9 persen menjadi Rp 52,8 persen. Anthony mengatakan, pertumbuhan KPR mendatar sejak September 2013. Hal ini, kata dia, karena adanya aturan Bank Indonesia mengenai Loan to Value (LTV).
Sedangkan, rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada level 0,5 persen, dengan rasio cadangan terhadap sebesar 368,1 persen. Rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 17 persen per Juni 2014.
Anthony juga mengatakan, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (loan to deposito ratio/LDR) kembali naik menjadi 75,5 persen dari sebelumnya 73 persen. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, BCA sudah meraup keuntungan Rp12,9 triliun di awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp24,2 triliun di semester I-2023. Capaian laba ini meningkat sebesar 34,0 persen secara year on year.
Baca SelengkapnyaKredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Baca SelengkapnyaJahja menyebut, torehan laba BCA ditopang oleh peningkatan total kredit yang tumbuh sebesar 14,5 persen secara tahunan (YoY).
Baca SelengkapnyaFokus utama pembiayaan perseroan tetap pada kendaraan bekas dan alat- alat berat
Baca SelengkapnyaSeiring pulihnya kondisi perekonomian nasional, memasuki paruh kedua di tahun 2023, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kian optimistis.
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) Bank BCA naik 5 persen yoy menyentuh Rp1.125 triliun.
Baca SelengkapnyaDengan kinerja tersebut, BTN mencatatkan laba bersih sekitar Rp983,8 miliar atau naik sekitar 5,15 persen YoY.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaJahja memandang, kehadiran paylater menjawab tantangan di mana tidak semua masyarakat memiliki akses ke uang tunai atau kartu kredit.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN hingga akhir Agustus 2024 mencapai 13,05 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp355,2 triliun.
Baca Selengkapnya