Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ternyata China Sangat Bergantung pada Indonesia, Ini Buktinya

Ternyata China Sangat Bergantung pada Indonesia, Ini Buktinya china. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir, melihat perlambatan ekonomi China tidak akan berpengaruh besar terhadap ekspor RI ke negara tersebut. Dia menyebut, China sudah terlampau bergantung pada Indonesia untuk komoditas bahan baku.

"Sebenarnya sih enggak begitu. memang sekarang kan ekspor kita tertinggi ke China, impor juga juga paling tinggi di China. Tapi kan kalau kita lihat komoditas, itu kan mereka banyak yang bahan baku berasal dari Indonesia," ujar Iskandar di Jakarta, Selasa (6/12).

Menurut dia, relasi antara pelemahan ekonomi China dan ketergantungannya atas komoditas ekspor RI tidak bisa dilihat secara one on one. Sebab, Negeri Tirai Bambu saat ini punya pangsa ekspor tertinggi dengan share 25,7 persen, juga impor sebesar 29,5 persen.

"Tapi kita enggak bisa melihat kalau pertumbuhan ekonomi China melambat otomatis Indonesia ekonominya lambat one on one. Karena mereka membutuhkan bahan baku yang berasal dari Indonesia," imbuhnya.

Iskandar mencontohkan, Indonesia dikenal sebagai negara penghasil komoditas mineral semisal nikel, bauksit hingga cobalt untuk perangkat kendaraan listrik. Di sisi lain, demand atas komponen penunjang electronik vehicle itu pun masih besar.

"Maka walau terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi itu enggak langsung besar turunnya. Tadi saya bilang kan 25 persen ekspor ke China. Berarti kalau terjadi perlambatan, kalau kita membaca one on one seolah-olah kan berarti kalau setiap 1 persen, 0,25 persen penurunan," paparnya.

"China ketergantungannya bahan baku ke Indonesia sangat besar. Jadi walau pertumbuhan ekonominya melambat, tapi untuk sektor-sektor tertentu kebutuhannya sangat besar dia," ungkapnya.

Permintaan Tak akan Menurun

Iskandar mengatakan, China tidak akan menurunkan permintaannya untuk sektor-sektor tertentu seperti nikel, cobalt, bauksit yang jadi kebutuhan utama dari EV battery. "Jadi walaupun itu melambat, kebutuhan komponen bahan baku ini tidak akan turun," sambungnya.

Menurut dia, transaksi pasar itu tidak bertolak belakang dengan program hilirisasi pemerintah, karena walaupun bahan bakunya diolah di Tanah Air, tapi pasokannya pasti ke China juga.

"Kita kan belum bisa menghasilkan EV, tapi kebutuhan EB dunia itu sangat besar. Jadi walau ekonominya melemah, tapi untuk sektor yang saya bilang tadi, nikel, cobalt, tetap tinggi, enggak turun. Mungkin untuk sektor tertentu bisa menurun," tuturnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertumbuhan Indonesia Terancam Anjlok saat Ekonomi China Melambat, Begini Penjelasannya
Pertumbuhan Indonesia Terancam Anjlok saat Ekonomi China Melambat, Begini Penjelasannya

Tak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar

China merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.

Baca Selengkapnya
Ekonomi China Melambat Ancam Kinerja Ekspor Indonesia
Ekonomi China Melambat Ancam Kinerja Ekspor Indonesia

Perlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Data Ekspor-Impor Indonesia dan China Banyak Perbedaan Angka, Ternyata Ini Penyebabnya
Data Ekspor-Impor Indonesia dan China Banyak Perbedaan Angka, Ternyata Ini Penyebabnya

Menurut Dino, perbedaan ini disebabkan oleh konsep 'country of origin' yang digunakan dalam pelaporan perdagangan.

Baca Selengkapnya
Impor Pakaian dari China Membludak, Ini Dia Datanya
Impor Pakaian dari China Membludak, Ini Dia Datanya

Kontribusi China dalam impor non-migas Indonesia sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 35,20 persen menjadi 35,91 persen.

Baca Selengkapnya
Asal Muasal Produk China Dijual Harga Murah di Banyak Negara
Asal Muasal Produk China Dijual Harga Murah di Banyak Negara

Pemerintah China memiliki dukungan yang penuh kepada para pelaku usahanya.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Kinerja Ekspor Indonesia Anjlok 10,43 Persen di Oktober 2023
Data BPS: Kinerja Ekspor Indonesia Anjlok 10,43 Persen di Oktober 2023

Realisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.

Baca Selengkapnya
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut

Surplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya

BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia Anjlok Hingga 18 Persen di Juli 2023, Ini Biang Keroknya
Ekspor Indonesia Anjlok Hingga 18 Persen di Juli 2023, Ini Biang Keroknya

Penurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.

Baca Selengkapnya
Lepas Ekspor Kacang Hijau 1.000 Ton ke China, Mentan SYL Buktikan Pertanian Indonesia Tangguh
Lepas Ekspor Kacang Hijau 1.000 Ton ke China, Mentan SYL Buktikan Pertanian Indonesia Tangguh

Kacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.

Baca Selengkapnya
RI Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia, Tapi yang Untung Malah Malaysia & Belanda
RI Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia, Tapi yang Untung Malah Malaysia & Belanda

Dalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.

Baca Selengkapnya