Terungkap, Ini Strategi PGN Kejar Target 400.000 Sambungan Jargas Rumah Tangga
Merdeka.com - Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk melakukan sejumlah terobosan untuk memenuhi target 400.000 sambungan gas rumah tangga pada 2022. Salah satunya dengan menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan mengadakan program promo.
Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz mengatakan, secara bertahap pihaknya melanjutkan penambahan jaringan gas rumah tangga agar dapat membantu pemerintah mencapai target 4 juta SR pada tahun 2024.
Tahun 2022, PGN akan melaksanakan pembangunan jargas sebanyak 400 ribu sambungan rumah tangga dengan skema investasi internal PGN. Selain menggencarkan investasi mandiri, PGN juga menjajaki kerjasama dengan partner seperti BUMD dan pengembang.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Apa capaian utama Pertamina Hulu Energi di tahun 2024? PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 548 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2,86 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga trimester 1 tahun 2024 yang merupakan konsolidasi dari seluruh anak usaha PHE.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Kapan Pertamina targetkan NZE? 'Kami menyadari bahwa tren ke depan harus ada pengurangan emisi dari sektor pelayaran dan kelautan, sehingga kami sudah memiliki peta jalan menuju NZE 2060,' kata Yoki.
-
Gimana Pertamina tambah stok LPG? Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak. Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan penambahan pasokan LPG 3 Kg terus dioptimalkan.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
“Jargas dapat menjadi pilihan energi masyarakat yang praktis, ramah lingkungan, dan masyarakat dapat saving untuk pengeluaran biaya energi per bulan 20 sampai 30 persen,” ujar Faris di Jakarta, Minggu (16/10).
Selain menggandeng BUMD, untuk mengejar target PGN juga membangkitkan minat masyarakat menggunakan gas bumi melalui Program Bedah Dapur GasKita, dengan hadiah paket renovasi dapur masing-masing senilai Rp40 juta.
Program tersebut merupakan promosi untuk calon pelanggan yang berminat untuk dipasang jaringan gas bumi rumah tangga dan diikuti masyarakat yang berada di wilayah penetrasi pembangunan jargas PGN 400 ribu sambungan rumah (SR).
Pemenang undian program tersebut pun telah diumumkan undian Program Bedah Dapur Gaskita Periode 2 dan 3 (Agustus dan September 2022).
Pada periode ke-2 dan 3 ini diikuti oleh 2.122 pendaftar yang dimenangkan oleh Ibnu Hani dengan nomor registrasi 22080030343 dan Pristi Ishmah Nuan dengan nomor registrasi 22090040310.
Tak Bergantung Impor
Seperti pemenang pada periode pertama, pemenang akan mendapatkan paket renovasi dapur bergaya Japan yang natural, simple, fungsional, dan tetap estetik walau menggunakan instalasi pipa gas bumi.
"PGN mengucapkan banyak terima kasih atas antusiasme masyarakat mendaftar untuk berlangganan gas maupun mengikuti undian Bedah Dapur GasKita. Meski program ini berakhir, PGN tetap semangat mengajak masyarakat untuk menggunakan GasKita dengan mendaftar berlangganan melalui website pgas.id," ujar Faris.
Faris mengungkapkan, jargas berasal dari gas alam di bumi Indonesia dan tidak bergantung pada impor energi, sehingga bisa mandiri dalam energi dan didapatkan kestabilan harga dalam jangka panjang. Tidak hanya jargas rumah tangga, nilai lebih gas bumi tersebut juga dapat dinikmati oleh pelanggan kecil atau UMKM dan komersial industri.
"Oleh karena itu, PGN berharap pemerintah dan seluruh stakeholder memberikan dukungan penuh dalam upaya memperluas utilitasi gas bumi di masyarakat," tutupnya.
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, PGN mengelola sebanyak 820.000 Sambungan Rumah (SR), yang setara dengan 84.000 metrik ton LPG.
Baca SelengkapnyaInisiatif ini bertujuan untuk menyediakan alternatif pengganti gas tabung dengan memanfaatkan jargas.
Baca SelengkapnyaTingginya impor LPG membuat pemerintah berencana mensubsidi hulu jargas agar masyarakat mendapatkan harga gas lebih murah.
Baca SelengkapnyaPembangunan jargas diharapkan dapat berjalan lancar di berbagai wilayah dan bisa mencapai target yang telah ditentukan.
Baca SelengkapnyaKontribusi jumlah jargas sambungan rumah tersebut setara dengan penurunan subsidi LPG sebesar Rp1,7 triliun.
Baca SelengkapnyaJumlah pelanggan rumah tangga di wilayah Semarang dan D.I Yogyakarta yang masuk wilayah Sales and Operation Region III PGN.
Baca SelengkapnyaSubsidi energi juga bisa menjadi lebih tepat sasaran dan memperbaiki current devisa negara, mendukung pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBeberapa industri besar yang saat ini menggunakan gas tersebut di antaranya PT Indofood Fortuna Makmur, PT Aroma Kopi Krim dan PT Rumah Keramik Indonesia.
Baca SelengkapnyaJaringan gas (jargas) di Pondok Kelapa merupakan bagian dari proyek yang sedang dibangun PGN pada 2023 sebanyak 303.039 sambungan rumah.
Baca SelengkapnyaPemerintah semakin berat dalam menyalurkan bantuan dana untuk LPG 3 Kg bersubsidi.
Baca SelengkapnyaSubholding gas juga memulai berpartisipasi dalam hilirisasi produk gas bumi di petrokimia, biometana, dan dekarbonisasi.
Baca SelengkapnyaDengan kerja sama ini diharapkan akan mempercepat penetrasi serta distribusi jaringan gas beserta internet.
Baca Selengkapnya