Huru-Hara Trump, sejumlah konglomerat dunia tekor USD 35 miliar

Merdeka.com - Sejumlah orang terkaya dunia harus merugi senilai total USD 35 miliar, Rabu lalu. Ini lantaran pasar ekuitas global melemah dihantam huru-hara politik di Amerika Serikat.

Demikian diungkapkan Bloomberg, kemarin.

Berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, Bill Gates kehilangan USD 1 miliar karena saham Microsoft Corp anjlok 2,8 persen. Itu kemorosotan saham terbesar yang dialami perusahaan milik pemuncak daftar orang terkaya sejagat tersebut dalam setahun belakangan.

Jeff Bezos juga tekor USD 1,7 miliar lantaran saham Amazon, perusahaan ritel online bikinannya, tergelincir 2,2 persen. Alhasil, pria plontos yang awal pekan ini bisa merebut gelar orang terkaya dunia dari tangan Bill Gates harus menerima kenyataan turun status menjadi orang ketiga paling tajir di bumi.

Kemalangan yang sama juga harus dialami konglomerat Spanyol Amancio Ortega. Harta orang terkaya kedua itu harus terkikis sebesar USD 355 juta menjadi sekitar USD 83,2 miliar.

Di luar tiga taipan dunia itu, ada Mark Zuckerberg yang merugi USD 2 miliar tersebab saham Facebook terperosok 3,3 persen. Mark menjadi orang terkaya kelima dengan nilai harta USD 62,3 miliar.

Seperti diberitakan belakangan, situasi politik Paman Sam tengah memanas. Ini menyusul isu Rusia memiliki andil dalam pemenangan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat. Isu ini kian menguat selepas kepala negara berlatar belakang pengusaha itu memecat Direktur FBI James Comey.

Trump memiliki kekayaan sebesar USD 3 miliar. Namun, konglomerat pertama yang menjadi presiden negara adidaya tersebut tidak memiliki spot di Bloomberg Billionaires Index.

Yaitu, peringkat harian dari 500 orang terkaya dunia. Jika digabung, kekayaan ratusan orang itu mencapai USD 4,9 triliun.