Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

UMKM Bisa Bertahan di Tengah Tekanan Corona Selama Mampu Menyesuaikan Pasar

UMKM Bisa Bertahan di Tengah Tekanan Corona Selama Mampu Menyesuaikan Pasar UMKM di Banyuwangi produksi masker kain. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Di tengah wabah virus Corona atau Covid-19 yang melanda berbagai wilayah Indonesia, permintaan akan alat pelindung diri (APD) dan masker melonjak drastis. Hal ini disadari betul oleh pelaku usaha UMKM konveksi untuk memproduksi alat APD dan masker kain yang bisa dicuci ulang dalam jumlah besar guna memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

"Sektor ini mempunyai beberapa peluang atau keuntungan yang menjanjikan," kata Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE), Piter Abdullah, melalui sambungan telepon pada Sabtu (4/4).

Akan tetapi, baginya tidak menutup kemungkinan sektor usaha lain juga tetap meraih cuan di tengah perlambatan ekonomi nasional akibat wabah virus corona. Selama mampu membaca permintaan pasar serta mempunyai kesiapan bisnis di situasi yang serba tidak pasti. "Untuk itu, mau usaha apa saja. Asal bisa bertahan, tidak menutup kemungkinan," jelasnya.

Orang lain juga bertanya?

Menurutnya, saat pandemi corona masih berlangsung di berbagai daerah Indonesia, tentu kebutuhan APD dan masker akan terus meningkat. Sebab, kekhawatiran masyarakat terhadap virus covid-19 meningkat mengingat sifat penularannya begitu cepat.

Keuntungan lainnya, ujar Piter, ialah terjaganya kelangsungan bisnis bagi pelaku usaha APD dan masker, sehingga menutup kemungkinan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi para pekerjanya.

UMKM Banyuwangi Produksi Ribuan Masker Kain

Sebelumnya, UMKM konveksi Banyuwangi memproduksi ribuan masker kain yang bisa dicuci ulang. Produksi masker kain ini pun diserbu oleh masyarakat di tengah kelangkaan masker standar kesehatan.

Salah satu UMKM konveksi yang memproduksi masker tersebut adalah Hady Konveksi, yang terletak di Desa Jelun Kecamatan Licin. Konveksi ini telah memproduksi 2000 masker yang laris diserbu pembeli.

Hady, pemilik konveksi Hady mengatakan, usaha miliknya mulai memproduksi masker pada dua minggu terakhir. Produksi masker ini dilakukan olehnya untuk menyiasati produksi kaos konveksinya yang turun drastis akibat dampak penyebaran virus Covid 19.

"Biasanya kami memproduksi kaos yang dipesan oleh toko oleh-oleh di sekitar Banyuwangi, Tapi sejak banyak toko yang tutup karena adanya Corona, kami putar otak dengan memproduksi masker," kata Hady.

Masker produksinya dibuat dari bahan kaos. Dalam sehari bisa memproduksi hingga 300 masker. Masker tersebut, kata Hady dijual Rp 5000 per buah. Namun untuk reseller harganya bisa lebih murah lagi dengan pembelian minimum satu lusin.

Masker tersebut menurutnya sangat diminati oleh masyarakat. "Setiap hari kami memproduksi bisa sampai 300 buah. Semua sudah ada yang mengambil, baik oleh konsumen langsung atau dijual lagi oleh reseller," kata Hady.

Selain memproduksi masker, konveksi Hady menjadi salah satu UMKM yang digandeng oleh pemerintah daerah untuk memproduksi pakaian APD bagi tenaga kesehatan. APD tersebut di bawah supervisi langsung Dinas Kesehatan Banyuwangi.

Selain UMKM, Balai Latihan Kerja (BLK) Banyuwangi juga memproduksi ribuan masker kain yang dibagikan gratis bagi warga. Kepala BLK Banyuwangi Rusman mengatakan pembuatan masker oleh BLK untuk berpartisipasi dalam penanganan wabah virus Covid-19.

"Semua BLK di bawah UPTD Kemnaker diminta untuk memproduksi produk yang saat ini banyak dibutuhkan oleh masyarakat tapi langka, seperti masker. Produksinya diutamakan untuk memenuhi kebutuhan daerah masing-masing," kata Rusman saat dihubungi beberapa waktu lagi.

Bahan yang digunakan untuk pembuatan masker adalah bahan katun oxford. Bahan ini sendiri punya kelebihan cukup tebal tapi tetap nyaman dipakai. Sebelum diproses, bahan tersebut telah dicuci dan disterilkan terlebih dahulu.

"Meskipun ini bukan masker bedah, namun masker kain ini bisa meminimalisir penularan virus Covid 19. Minggu lalu sudah kami sudah tuntaskan 2.000 masker dan salah satunya, kami serahkan ke pemkab," pungkas Rusman.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Jurus Perusahaan Konfeksi Ini Bertahan di Tengah Lesunya Industri Tekstil
FOTO: Jurus Perusahaan Konfeksi Ini Bertahan di Tengah Lesunya Industri Tekstil

Lesunya industri tekstil turut berimplikasi pada PHK karyawan di sejumlah perusahaan konfeksi. Namun, Sinergi ADV mampu bertahan.

Baca Selengkapnya
Cara Pemkot Bontang Tingkatkan Pendapatan UMKM Usai Pandemi Covid-19
Cara Pemkot Bontang Tingkatkan Pendapatan UMKM Usai Pandemi Covid-19

Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.

Baca Selengkapnya
Tren Custom Fashion Diyakini Jadi Peluang UMK Kuasai Pasar Lokal
Tren Custom Fashion Diyakini Jadi Peluang UMK Kuasai Pasar Lokal

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, tren custom fashion menjadi peluang Usaha Mikro Kecil kuasai pasar lokal.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Industri Tekstil Beri Sinyal Ada PHK Massal di 2023
Siap-Siap, Industri Tekstil Beri Sinyal Ada PHK Massal di 2023

Pemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Isi Waktu Luang, Penjaga Toko Kelontong Ini Sukses Bisnis Aksesoris Omzet Rp330 Juta per Bulan
Berawal dari Isi Waktu Luang, Penjaga Toko Kelontong Ini Sukses Bisnis Aksesoris Omzet Rp330 Juta per Bulan

Berkat riset dan inovasi, Dinova Store masih terus bertahan hingga saat ini. Bahkan, Sri masih mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak muda.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Alat Kesehatan Dalam Negeri Tumbuh 8 Kali Lipat, Ini Pemicunya
Perusahaan Alat Kesehatan Dalam Negeri Tumbuh 8 Kali Lipat, Ini Pemicunya

Kemenperin mencatat angka perusahaan alat kesehatan dalam negeri mencapai 1.199.

Baca Selengkapnya
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir

Aturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.

Baca Selengkapnya
Ekspansi Bisnis UMKM Alami Peningkatan yang Positif dan Tetap Optimis Hadapi Q3-2023
Ekspansi Bisnis UMKM Alami Peningkatan yang Positif dan Tetap Optimis Hadapi Q3-2023

Berdasarkan hasil riset yang telah dipublikasikan tersebut, dijelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM terus meningkat dan tetap optimis menghadapi Q3- 2023.

Baca Selengkapnya
FOTO: Jerit Pelaku Usaha Konfeksi Dilanda Kelangkaan Benang
FOTO: Jerit Pelaku Usaha Konfeksi Dilanda Kelangkaan Benang

Kelangkaan benang sudah berlangsung selama tiga pekan terakhir.

Baca Selengkapnya
PMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri
PMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri

Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pertumbuhan bisnis UMKM ini didorong oleh sejumlah faktor.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya