5 Sisi gelap sang legenda musik John Lennon
Di balik namanya yang melegenda, John Lennon menyimpan beberapa sisi gelap dalam hidupnya.
Siapa yang tak kenal John Lennon? Idola sekaligus legenda musik yang hingga kini masih digandrungi oleh banyak orang. Di antara anggota The Beatles, Lennon adalah salah satu yang paling populer hingga kisah hidup masa remajanya diangkat dalam sebuah film berjudul Nowhere Boy pada tahun 2009.
Bagi beberapa orang, sebagai idola mereka Lennon hampir menyerupai dewa yang tak memiliki kekurangan. Meski begitu, faktanya John Lennon juga manusia biasa yang mempunyai 'sisi gelap' dalam dirinya. Berikut adalah fakta-fakta mencengangkan mengenai sisi gelap John Lennon, seperti dilansir oleh List Verse.
-
Kapan John Lennon meninggal? Pada 8 Desember 1980, John Lennon tewas ditambak oleh penggemarnya.
-
Siapa yang membunuh John Lennon? John Lennon, salah satu anggota band Beatles, ditembak mati oleh Mark David Chapman.
-
Apa isi dari lirik lagu tertua di dunia? "Selagi kamu hidup, bersinarlah. Tidak ada kesedihan sama sekali. Hidup hanya ada sebentar dan waktu menuntutnya."
-
Kapan lagu tertua di dunia ditemukan? Lagu ini ditemukan pada 1883 yang diukir di sebuah pilar atau prasasti dari kota Helenistik Tralles dekat Aydın, Turki.
-
Siapa yang merasa bangga dengan penampilan Lennon? Ayu merasa sangat bangga kepada anaknya.
Suka melakukan KDRT
Anda mungkin akan kaget ketika mengetahui bahwa Jon Lennon yang merupakan ikon perdamaian dan cinta ternyata memiliki masalah serius terkait kekerasan terhadap wanita. Namun ini bukan gurauan. Lennon diketahui sering melakukan kekerasan sejak kehidupannya di Liverpool pada istri pertama (Cynthia) dan istri keduanya (Yoko Ono).
Lennon diketahui memiliki masalah psikologis serius yang berkaitan dengan kesulitannya mengendalikan kemarahan dan emosi yang kemudian dilampiaskannya pada para wanita dalam hidupnya.
Melakukan kekerasan mental pada putranya
John Lennon tak hanya melakukan kekerasan fisik pada istri dan mantan istrinya, namun juga diketahui melakukan kekerasan mental pada putranya dari istri pertama, Julian. Lennon tampaknya terlalu muda dan kurang dewasa ketika dia menikah dengan Cynthia dan memiliki Julian sebagai anak mereka.
Julian, putra John Lennon, mengungkap bahwa ayahnya sering absen, tak peduli padanya, sering melakukan kekerasan pada ibunya saat Julian masih kecil, dan terlalu bergantung pada obat-obatan. Setelah menikah dengan Yoko Ono, Lennon semakin tak peduli pada Julian dan saat bertemu kembali, Lennon sering berteriak serta memarahi Julian sampai dia menangis. Waktu itu, Julian bahkan masih belum memasuki masa remaja. Dalam statement-nya, Julian bahkan menyebut bahwa Paul McCartney lebih seperti figur ayah baginya dibanding Lennon.
Pembohong
John Lennon diketahui terlalu membesar-besarkan cerita hidupnya dengan menambahkan kebohongan di sana-sini. Hal ini tampaknya dilakukan Lennon untuk memberikan image yang lebih baik pada dirinya. Beberapa kebohongan yang dilakukan Lennon antara lain adalah ketika dia mengklaim berasal dari masyarakat kelas bawah di Liverpool, padahal kenyataannya Lennon dibesarkan dalam keluarga kelas menengah yang berkecukupan.
Pada awal-awal kepopulerannya Lennon menyangkal telah menikah. Lennon bahkan berbohong tentang kisah cintanya. Dia mengungkap bahwa cintanya dan Yoko Ono bersemi ketika mereka pertama bertemu pada pameran seni padahal kenyataannya Lennon akhirnya menerima Yoko yang sudah berbulan-bulan mengikutinya. Lennon juga berbohong mengenai alasan The Beatles bubar. Dia mengaku kehilangan minat karena tendensi Paul McCartney terhadap musik yang terlalu dominan dalam grup. Padahal dia meninggalkan kelompoknya karena mengalami kecanduan serius terhadap heroin. Lennon juga tak mengakui memiliki masalah berkaitan dengan kecanduannya terhadap obat-obatan terlarang.
Perpecahan The Beatles
Kontras dengan rumor yang berkembang mengenai perpecahan The Beatles yang disebabkan oleh Pau McCartney, awalnya John Lennon-lah yang memutuskan untuk meninggalkan band dan ingin bersolo karir. Keadaan The Beatles di akhir tahun 1960-an memang tak bagus, namun Jon Lennon yang mengutarakan keinginannya untuk pergi dari The Beatles saat itu.
Anggota band yang lain tentu tahu ke mana arah The Beatles jika tak ada Lennon, sehingga cepat atau lambat The Beatles tentu akan bubar. Hal ini juga disebut-sebut berkaitan dengan kecanduan Lennon pada obat-obatan terlarang.
Hipokrit
Ini adalah sisi gelap yang sulit diungkap dan dilihat dari kacamata publik. Namun pembunuh John Lennon menjadikan 'hipokrit' sebagai motif membunuhnya. Meski pembunuhan Lennon adalah tindakan yang salah, namun bisa jadi John Lennon memang memiliki sifat hipokrit dalam dirinya. Salah satunya bisa dilihat dari betapa berbedanya visi dan misi yang ada dalam lirik lagu John Lennon dengan tindakannya di dunia nyata.
Lennon yang menulis "imagine no possessions" justru hidup sebagai miliuner dan tinggal di sebuah hotel New York yang mewah. Lennon yang menyanyikan "imagine no religion" justru terobsesi dengan berbagai ajaran spiritual dan sangat percaya dengan astrologi. Lennon yang menyanyikan "all you need is love" justru memiliki masalah terkait pengendalian emosi dan kekerasan pada istri dan anaknya. Lennon sendiri tak hidup berdasarkan visi dan pesan yang ada dalam lagunya.
Di balik kepopuleran yang menjadikannya legenda, itulah beberapa sisi gelap yang disimpan oleh John Lennon. Meski begitu bukan berarti segala kontribusinya terhadap musik yang menjadikannya legenda lantas lenyap. Sisi gelap tersebut hanya membuktikan bahwa John Lennon juga manusia yang tak sempurna dan memiliki kekurangan.