Cerita Anak Chairul Tanjung, Sudah Jadi Anak Konglomerat, Harus Jualan Pembatas Buku
Untuk menambah uang jajan, dia pun terpikir untuk berdagang seperti ayahnya. Dari situ, perempuan 22 tahun ini terbesit untuk membuat usaha kecil-kecilan dengan membuat pembatas buku.
Cantik dan pintar, dua kata yang cukup untuk menggambarkan sosok Putri Indahsari Tanjung. Putri Tanjungmerupakan putri sulung Chairul Tanjung, salah satu pengusaha terkaya di Indonesia. Lewat perusahaannya CT Corp, sang ayah masuk dalam daftar 10 besar orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan nilai kekayaan 3,5 miliar dolar AS.
Menjadi anak dari seorang konglomerat tidak membuat perempuan yang akrab disapa Uti ini hidup serba boros dan bermewah-mewah. Dia justru diajarkan oleh orang tuanya untuk bekerja keras dan berjuang untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
-
Bagaimana Patih Sidopekso membunuh Sri Tanjung? Sebelum menumpas nyawa istrinya sendiri, Patih Sidopekso berikrar, jika perkataan raja benar makadarah Sri Tanjung akan membuat aroma sungai membusuk. Sebaliknya, jika salah maka aroma sungai akan berubah jadi harum.
-
Kenapa Patih Sidopekso membunuh Sri Tanjung? Amarah besar Patih Sidopekso mengantarkannya membawa Sri Tanjung ke sungai keruh di wilayah tersebut. Di sinilah ia membunuh sang istri karena dianggap tidak mengakui perbuatan sebagaimana yang dituduhkan sang raja.
-
Kapan Putri Gading meninggal? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol. Kerangka manusia berusia 5.000 tahun ditemukan di Sevilla, Spanyol.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan Tania Putri menikah? Pada tahun 2014 yang lalu, Tania menikah dengan Kresna Jayakusuma dan mereka diberkahi dengan dua orang anak yang diberi nama Harleyafa Tavisha Jayakusuma dan Kevasha Mileica Jayakusuma.
Putri Tanjung mengaku mendapatkan didikan keras dari orang tua terutama dari sang ayah. Dia ingat betul bagaimana sang ayah merintis bisnisnya hingga menjadi pengusaha seperti saat ini.
"Bokap gue tuh ngedidik gue keras, maksudnya dalam arti disiplin. Gue dari kecil dikasih uang jajan selalu setengah dari uang jajan teman-teman gue," kata Putri Tanjung saat ngevlog bersama Raffi Ahmad dan Raditya Dika di kanal Youtube Rans Entertainment.
"Kayaknya gedean uang jajan gue deh dibanding uang jajannya putri," celetuk Raditya Dika.
Putri Tanjung pun melanjutkan ceritanya, jika untuk menambah uang jajan, dia pun terpikir untuk berdagang seperti ayahnya. Dari situ, perempuan 22 tahun ini terbesit untuk membuat usaha kecil-kecilan dengan membuat pembatas buku.
"Jadi kalau misalkan gue mau makan nih sama temen-temen gue ya gue harus cari cara gimana caranya gue dapat uang lebih. Ya caranya ya gue bikin pembatas buku dan segala macam. Walaupun ya gue jualnya ke bokap nyokap gue juga tapi at least ada effortnya," ucap mahasiswi Academy of Arts San Francisco, Amerika Serikat itu.
"Jadi dari kecil loe udah diajarin dagang?," tanya Raffi Ahmad.
"Iya bener," kata Uti, sapaan akrabnya menjawab.
Didikan dari orang tua tentang arti perjuangan, begitu dirasakan oleh Putri Tanjung. Untuk melepaskan bayang-bayang usaha orang tua, Uti pun mendirikan usaha sendiri yakni merintis Creativepreneur. Lewat perusahaan PT Visi Muda Kreatif, Uti menjalankan usaha di bidang industri kreatif.
"Gue pengen jadi pengusaha dan sekarang gue ada di industri kreatif. Alhamdulillah banget namanya PT Visi Muda Kreatif. Jadi kita ada creativepreneur, bikin event, agency juga buat perusahaan-perusahaan yang pengen nge-market anak-anak muda. Soalnya semuanya anak-anak muda kan, jadi kita ngertilah gitu. Abis itu kita mau buka aplikasi gitu," ungkapnya.
Putri pun memberikan sedikit tips bagi anak-anak muda yang akan memulai usaha seperti dirinya.
"Intinya anak-anak muda buka usaha atau jadi pengusaha kuncinya satu, jangan ga mau susah. Karena jadi pengusaha itu susah. Cuma ada dua loh pilihannya sukses atau gagal ga ada di tengah-tengah. Kalau jadi pengusaha itu loe udah enak kan bulanan elu dapat, tapi loe bisa tiba-tiba gagal rugi dan harus gaji orang tanggung jawabnya besar lebih banyak. Dan harus inget bahwa jadi pengusaha itu prosesnya panjang. Bokap pernah bisnis fotocopy. (Awalnya) dari orang ga punya. Jadi engga ada yang instan semua butuh proses," katanya.
(mdk/end)