Punya Julukan Bocah Kosong, Ternyata Vior Pernah Pernah Tepapar Virus dalam Kandungan hingga 10 Dokter Kasih Saran Digugurkan
Ketika Vior masih dalam kandungan, sejumlah dokter menyarankan ibunya untuk tidak mempertahankan lantaran adanya virus.
Viorenita Sutanto, yang lebih dikenal dengan nama Vior, kini semakin populer di kalangan masyarakat. Wanita cantik yang mulai terkenal setelah memasuki dunia gaming ini sering kali dianggap lamban dan bahkan mendapatkan julukan bocah kosong.
Julukan bocah kosong ini juga disematkan kepada Catheez dan Meyden, yang bersama-sama memiliki program di kanal Youtube bernama BBK atau Bocah-Bocah Kosong. Dalam sebuah podcast bersama Melaney Ricardo, Vior menceritakan pengalaman sulit yang dialami ibunya selama masa kehamilannya.
Saat Vior masih dalam kandungan, beberapa dokter merekomendasikan agar ibunya tidak melanjutkan kehamilan karena adanya virus. Namun, ibunya memilih untuk tetap melanjutkan kehamilan tersebut.
Dapat Julukan Bocah Kosong
Vior sering kali dipandang sebagai sosok yang lambat dalam mengambil keputusan dan berpikir oleh netizen. Karakteristiknya yang berbeda ini sering dijadikan bahan lelucon dan bahkan memicu tawa.
Tak mengherankan jika ia mendapat julukan bocah kosong karena perilakunya. Saat ini, Vior mulai mendapatkan perhatian lebih luas setelah memasuki industri hiburan, salah satunya dengan menjadi co-host di sebuah acara televisi.
Punya Geng Bocah-Bocang Kosong
Karena sering kali bingung dan lambat dalam memberikan respons, Vior dijuluki "Bocah Kosong" oleh netizen. Namun, julukan ini tidak membuatnya merasa tersinggung.
Sebaliknya, hal itu justru membuatnya semakin disukai oleh penggemar. Wanita yang lahir pada tahun 1999 ini juga menjalin persahabatan erat dengan Catheez dan Meyden, sehingga mereka membentuk kelompok yang dinamakan Bocah-Bocah Kosong.
10 Dokter Rekomendasikan Sang Ibu Gugurkan Kandungan
Sebuah cerita yang mengejutkan terungkap ketika Vior membagikan pengalaman masa kehamilan ibunya yang terjadi di masa lalu. Ketika ibunya mengandung Vior, 10 dokter merekomendasikan agar kehamilan tersebut dihentikan.
Namun, ibunya bertekad untuk mencari jalan agar kehamilannya dapat dipertahankan.
"Ibu saya sudah konsultasi ke sepuluh dokter yang mengatakan 'gugurkan saja, Bu, tidak mungkin, maaf, Bu', tetapi ibu saya tetap berjuang," ungkap Vior dalam wawancara di kanal Youtube Melaney Ricardo.
Terpapar Virus Toxoplasma dan Rubella
Vior mengaku ketika ia masih dalam kandungan ibunya, terdeteksi adanya virus. Situasi ini membuat beberapa dokter merekomendasikan agar kehamilan tersebut tidak dilanjutkan.
"Dokter Yose, dia yang menyelamatkanku dari virus toxoplasma dan rubella," tambahnya.
Biaya Pengobatan Mahal
Walaupun banyak dokter menyarankan agar ibu Vior menggugurkan kehamilannya, ia memilih untuk melanjutkan kehamilan tersebut. Akhirnya, ia bertemu dengan seorang dokter yang membantunya menjaga kesehatan janin. Meskipun biaya obat-obatan cukup tinggi, ibu Vior tetap bertekad untuk melahirkan putrinya.
"Saat bertemu dokter Yose, dia merekomendasikan beberapa pil yang harganya sangat mahal. Namun, ibu saya tetap melakukannya. 'Dok, apakah anak saya nanti akan cacat?' tanya ibu. Dokternya menjawab, 'Insyaallah tidak, Bu,'" kata Vior.
Penyebab Terkena Virus
Vior menyatakan kondisi yang dialaminya kemungkinan disebabkan oleh kebiasaan ibunya yang gemar mengonsumsi makanan mentah selama masa kehamilan. Ia juga mengungkapkan virus yang ditemukan di kepalanya sudah tidak aktif lagi.
"Karena mengonsumsi makanan mentah seperti salmon, sashimi, dan steak yang tidak terlalu matang, ibuku berpikir itu sehat seperti orang Jepang yang sering makan mentah. Namun, ternyata hal itu justru menyebabkan munculnya virus," ujarnya.
Vior Lahir dalam Keadaan Sehat
Meskipun kehamilan ibunya diwarnai berbagai tantangan dan risiko, Vior berhasil lahir dengan selamat. Sang ayah pun merasa sangat bersyukur dan bahagia karena Vior lahir dengan kondisi sehat tanpa kekurangan.
Influencer yang cantik ini juga menyatakan ia tidak merasakan dampak lain akibat virus yang terdeteksi selama masa kehamilan ibunya.
"Menurut dokter, itu bukan efek dari virus di otak. Soalnya, setelah lahir, ayahku memeriksa, tanganku lengkap, rambutku lebat ketika bayi, dan setelah dicek, 'oh lengkap, puji Tuhan, selamat untuk anaknya'," kata Vior.
"Normal, tidak ada (efek dari virus selama masa tumbuh kembang)," tambahnya.
Inilah cerita Vior yang menceritakan perjuangan ibunya selama kehamilan. Meskipun dianggap lambat, Vior memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi di bidang keuangan dan perbankan.