CEK FAKTA: Hoaks Bantuan Rp600.000 Bagi Masyarakat yang Hanya Ada di Rumah
Informasi itu juga menyebutkan bahwa masyarakat bisa mengecek data diri melalui link yang dicantumkan
Informasi bantuan kompensasi Rp600.000 bagi masyarakat yang berada di rumah beredar di media sosial. Informasi itu juga menyebutkan bahwa masyarakat bisa mengecek data diri melalui link yang dicantumkan.
-
Bagaimana cara membedakan Bansos milik Jokowi dengan Bansos Kemensos? Cara paling mudah mengetahui perbedaannya, Bansos milik Jokowi yakni pada tas kantong merah putih itu ada logo Istana Presiden RI. Sementara di versi Bansos Kemensos tertulis 'Bantuan Presiden Republik Indonesia Melalui Kementerian Sosial' namun tidak ada logo Istananya.
-
Bansos beras apa yang dihentikan penyalurannya? Pemerintah akan menghentikan sementara penyaluran bantuan sosial (bansos) beras kemasan 10 kilogram (kg) mulai 8-14 Februari 2024.
-
Apa saja ragam bantuan dalam Bansos PKH? Besaran Bansos PKH 1. Ibu hamil/nifas: Rp750.000/tahap atau Rp3.000.000/tahun2. Anak usia dini 0-6 tahun: Rp750.000/tahap atau Rp3.000.000/tahun3. Pendidikan anak SD/sederajat: Rp225.000/tahap atau Rp900.000/tahun4. Pendidikan anak SMP/sederajat: Rp375.000/tahap atau Rp1.500.000/tahun 4. Pendidikan anak SMA/sederajat: Rp500.000/tahap atau Rp2.000.000/tahun 5. Penyandang disabilitas berat: Rp600.000/tahap atau Rp2.400.000/tahun 7. Lanjut usia: Rp600.000/tahap atau Rp2.400.000/tahun
-
Apa yang berhasil diselamatkan Kemensos terkait penyaluran bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
-
Siapa yang membagi bansos? Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan alasan dirinya jarang membagikan langsung bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat.
-
Di mana tarian Dana Syarah berasal? Dana Syarah merupakan tarian yang aslinya berasal dari Timur Tengah.
istimewa
"Bagi yang sudah memiliki E-KTP sudah bisa mengambil kompensasi karena corona Per Tgl 30 April 2021 sebesar Rp. 600.000 untuk biaya # dirumah aja.
Silakan cek apakah nama anda tercantum, dan cocokkan dengan NIK E-KTP anda melalui link berikut ini : https://bit.ly/3uEB0Bc ??"
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Tautan yang tersebar diduga penipuan berupa phising. Jika seseorang mencoba membuka tautan tersebut, situs akan diretas.
Dalam artikel merdeka.com berjudul "Mensos Bersama Dukcapil Benahi Akurasi Data KPM Penerima BST" pada 9 Maret 2021, dijelaskan bahwa besaran bantuan yang diberikan Rp300.000.
Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM) Kemensos Asep Sasa Purnama mengatakan, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sangat mencermati terkait akurasi data KPM penerima BST. Mensos Risma ingin penyaluran BST berjalan efektif dan tepat sasaran.
"Efektivitas program BST ini menjadi perhatian utama," kata Asep Sasa, Minggu, 7 Maret 2021.
Agar penyaluran BST berjalan efektif dan tepat sasaran, Risma, kata Asep Sasa, melakukan terobosan dengan menggandeng Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri). Kolaborasi ini bertujuan untuk menyamakan data penerima KPM dengan nomor induk kependudukan (NIK).
Asep Sasa menjelaskan, peran Ditjen Dukcapil membantu dalam melakukan validasi data. Sebab, masih ada KPM yang tidak memiliki NIK hingga saat ini. NIK pada KTP sebenarnya menjadi salah satu syarat agar KPM bisa menerima BST senilai Rp300 ribu.
Kemudian dalam artikel merdeka.com berjudul "Cara Cek Penerima Bansos Tunai Rp300.000 di 2021" pada 27 Desember 2021, dijelaskan bahwa situs untuk mengecek hanya di situs resmi kemensos.
Pemerintah akan melanjutkan penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di wilayah Jabodetabek pada 2021. Bansos diberikan tidak lagi dalam bentuk sembako, namun berupa bantuan sosial tunai (BST) senilai Rp300.000.
Para penerima bansos tersebut sudah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Masyarakat pun bisa mengunjungi laman Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di alamat https://dtks.kemensos.go.id untuk mengeceknya.
Lalu bagaimana cara mengecek nama Anda terdaftar atau tidak? Berikut seperti merdeka.com rangkum, Minggu (12/12).
Langkah pertama, pastikan terlebih dahulu Anda mengunjungi website dtks.kemensos.go.id. Setelah masuk ke laman tersebut, Anda bisa langsung mengisi data yang dibutuhkan untuk proses pengecekan. Mulai dari nomor identitas (NIK atau ID DTKS/BDT atau Nomor PBI JK/KIS).
Setelah semua terisi, sesuai dengan jenis identitas yang digunakan, maka selanjutnya adalah memasukkan kode unik atau captcha yang tersedia. Terakhir klik Cari.
Namun, perlu diketahui, laman tersebut hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin mengecek informasi daftar penerima BST, bukan bantuan sosial lainnya, maupun mendaftar sebagai peserta bantuan sosial.
Adapun proses pencairan bisa dilakukan melalui ATM, kantor cabang, atau e-warong menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang mereka miliki selama ini melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN.
Bagi penerima yang sudah memiliki rekening, BST akan disalurkan ke masing-masing rekening penerima melalui Himbara. Sedangkan bagi mereka yang tidak memiliki rekening akan disalurkan melalui PT Pos Indonesia.
Kesimpulan
Informasi bantuan Rp600.000 bagi masyarakat yang berada di rumah adalah hoaks. Bantuan yang diberikan Rp300.000.
Kemudian situs https://bit.ly/3uEB0Bc yang beredar adalah hoaks. Situs resmi pengecekan data penerima bansos hanya di https://dtks.kemensos.go.id.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)