CEK FAKTA: Kondisi Ancol Pagi Ini, Hoaks Video Air Laut Menerjang Daratan
Kepala Komunikasi Perusahaan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Ariyadi Eko Nugroho memastikan jika video yang beredar dengan menampilkan kawasan Wisata Pantai Ancol diterjang gelombang tinggi pada Selasa (27/12) kemarin adalah berita bohong atau hoax.
Beredar sebuah video ombak menerjang daratan dengan narasi lokasi di Pantai Ancol. Namun, pengelola Ancol menegaskan video tersebut hoaks.
Kepala Komunikasi Perusahaan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Ariyadi Eko Nugroho memastikan jika video yang beredar dengan menampilkan kawasan Wisata Pantai Ancol diterjang gelombang tinggi pada Selasa (27/12) kemarin adalah berita bohong atau hoax.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kenapa video Bima Yudho Saputro viral? Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral. Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat.
©2022 Merdeka.com/istimewa
Dalam video viral yang dilihat merdeka.com Rabu (28/12), gelombang di kawasan Ancol dinarasikan semakin tinggi di kawasan Ancol. Terlihat pula air laut di kawasan Ancol naik ke daratan, ditulis dalam video viral itu kejadian pukul 20.44 WIB, Selasa (27/12).
"Itu hoax," singkat Eko saat dikonfirmasi, Rabu (28/12).
Lebih lanjut, Eko mengatakan, cuaca di kawasan Ancol pada Selasa (27/12) malam terpantau cerah. Dan aktifitas rekreasi berlangsung dengan kondusif. Bahkan hingga pagi ini masih terpantau sangat kondusif.
"Kondisi pagi ini juga terpantau kondusif," ucapnya.
©2022 Merdeka.com/istimewa
Potensi Gelombang Tinggi hingga 6 Meter
Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan gelombang tinggi hingga 6 meter. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan peringatan tersebut disampaikan agar pihak terkait dapat mempersiapkan jika hal buruk terjadi.
"Peringatan tersebut disampaikan agar pihak terkait melakukan persiapan antara lain memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi curah hujan, penguatan gelombang dan juga banjir rob," kata Dwikorita, dalam paparannya secara daring, Selasa (27/12).
Bahkan, dia mengakui, jika kecepatan arus dapat mencapai 150 cm/detik yang membuat terganggunya dalam pelayaran. Dia pun meminta agar penataan lingkungan dapat dikendalikan.
"Dan juga mohon dilakukan penataan lingkungan, tidak membuang sampah sembarang, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol. Pohon yang rantibgnya rapuh segera dipangkas, tegakan-tegakan yang rapuh segera diperkuat karena angin kencang bisa mencapai 40 knots masih dapat terjadi," imbaunya.
Gelombang Laut Capai 6 Meter
Sementata, Deputi Meterologi BMKG Guswanto memaparkan, potensi gelombang laut yang terjadi pada periode 27 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023 yang perlu diwaspadai sebagai berikut:
Tinggi laut gelombang hingga 6 meter: Laut Natuna Utara, Samudra Hindia Selatan NTT.
Tinggi gelombang 4,5 sampai 6 meter: Samudra Hindia Selatan Banten, Samudra Hindia Selatan Jawa Barat, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia Selatan Jawa Timur, Samudra Hindia Selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTB, Perairan Pulau Sumba, Perairan Kupang- Pulau Rote, Perairan Pulau Flores, Perairan Kepulauan Anambas-Kepuluan Natuna, Laut Sumbawa, Selat Makassar Bagian Selatan, Laut Flores, Laut Banda, Laur Arafuru.
Tinggi gelombang 2,5 hingga 4 meter: Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Barat Bengkulu, Samudra Hindia Barat Lampung, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Bali, Selat Sunda, Perairan Selatan Banten, Perairan Selatan Jawa, Perairab Selatan Bali, Perairan Selatan Lombok, Perairan Selatan Sumbawa, Perairan Utara Halmahera.