CEK FAKTA: Tidak Benar Kebakaran Kafe di Malioboro Karena Gas Air Mata
Informasi kebakaran di sebuah kafe di Malioboro, Yogyakarta karena gas air mata adalah tidak benar. Pihak kepolisian menjelaskan penyebab kebakaran akibat lemparan objek benda atau barang berisi BBM atau yang selama ini dikenal sebagai bom molotov
Informasi kebakaran di sebuah kafe di Malioboro, Yogyakarta karena disemprot gas air mata beredar di media sosial. Kebakaran ini terjadi bersamaan dengan unjuk rasa menolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja yang ricuh di kawasan wisata tersebut pada Kamis, 8 Oktober 2020.
-
Apa saja yang bisa ditemukan di Malioboro? Pengunjung bisa menelusuri sepanjang jalan Malioboro yang padat dengan menemukan berbagai jenis oleh-oleh, karya seniman lokal, dan jajanan enak.
-
Apa saja wisata dekat Malioboro yang bisa dikunjungi? Terdapat beberapa wisata dekat Malioboro yang tak kalah menarik. Mulai dari Taman Sari, House of Raminten, Rumah Hantu Malioboro, Jogja National Museum, hingga De Mata Jogja.
-
Kapan Teras Malioboro diresmikan? Mengutip Jogjaprov.go.id, kawasan Teras Malioboro diresmikan pada 26 Januari 2021 oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
-
Bagaimana cara menikmati suasana khas Jogja di Malioboro? Di lokasi ini, Anda dapat dengan mudah menemukan suvenir khas Jogja di sepanjang jalan. Jika tak ingin membeli, Anda pun dapat sekadar menikmati suasana khas Jogja di Malioboro dengan berjalan-jalan secaa gratis.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Bagaimana suasana di Malioboro saat ini? Suasananya kini semakin syahdu karena awal tahun 2022 pedagang sudah dipindah di lokasi khusus dekat Malioboro, bukan lagi di jalan Malioboro.
Kominfo
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah tidak benar. Dalam artikel Tempo.co berjudul "Viral Kebakaran di Kafe di Malioboro Karena Gas Air Mata, Ini Kata Polisi" pada 11 Oktober 2020, dijelaskan bahwa kebakaran bukan karena gas air mata.
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Markas Besar (Mabes) Polri cabang Semarang masih menyelidiki penyebab terbakarnya restoran Kafe Legian di Malioboro ini.
"Kami sudah lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan membawa barang bukti antara lain abu arang juga bekas pecahan botol untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujar Komisaris Totok Tri Kusuma dari tim Labfor Mabes Polri di sela melakukan olah TKP di Cafe Legian Yogya, Sabtu, 10 Oktober 2020.
Totok menjelaskan temuan sementara tim atas barang bukti yang diperiksa itu, terdapat kandungan penyusun materi bahan bakar minyak (BBM). Sehingga dugaan awal penyebab terbakarnya lantai dua cafe itu sejauh ini masih mengarah akibat lemparan objek benda atau barang berisi BBM atau yang selama ini dikenal sebagai bom molotov.
Dengan temuan itu, Totok menepis kabar jika kebakaran kebakaran itu disebabkan karena kandungan materi gas air mata yang ditembakkan petugas. "Kandungan dari gas air mata kan tidak bisa untuk (memicu munculnya) api. Gas air mata sebagai penghalau massa kandungannya air, kalau kandungannya BBM ya mungkin akan terbakar semua," ujar Totok.
Kesimpulan
Informasi kebakaran di sebuah kafe di Malioboro, Yogyakarta karena gas air mata adalah tidak benar. Pihak kepolisian menjelaskan penyebab kebakaran akibat lemparan objek benda atau barang berisi BBM atau yang selama ini dikenal sebagai bom molotov.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)