CEK FAKTA: Tidak Terbukti Bunuh Kasus Diri di AS Melonjak Akibat Corona, Ini Faktanya
Klaim kasus bunuh diri di AS meningkat tajam setelah diterapkan lockdown selama pandemi Covid-19 tidak mendasar. Faktanya, tidak ada data untuk mendukung pernyataan tersebut.
Beredar kasus bunuh diri di Amerika Serikat meningkat tajam setelah diterapkan lockdown selama pandemi Covid-19.
Salah satu yang mengunggah adalah akun bernama Coach Big Pete. Dia mengunggahnya di Facebook pada 13 November 2020.
-
Apa yang lebih banyak, situs berita hoaks atau surat kabar di Amerika Serikat? Situs-situs berita hoaks atau "berita palsu" lebih banyak daripada surat kabar harian di seluruh Amerika Serikat.
-
Apa yang dimaksud dengan fakta? Fakta adalah informasi objektif atau bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Fakta adalah sesuatu yang dapat diamati, diukur, dibuktikan, dan diverifikasi oleh berbagai pihak yang dapat melihat fenomena yang sama.
-
Mengapa jumlah surat kabar harian di Amerika Serikat menurun? Amerika kehilangan 2,5 surat kabar harian dan mingguan dalam sepekan, menurut laporan Northwestern. Penurunan ini sebagian disebabkan oleh jaringan besar dan konglomerat surat kabar regional yang mematikan beberapa surat kabar sekaligus.
-
Apa contoh kalimat fakta yang menunjukkan ciri khas dari negara Indonesia? Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri atas lima pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Jawa.
-
Kapan sebuah kalimat fakta dianggap benar? Fakta adalah pernyataan yang kebenarannya dapat dibuktikan dan tidak tergantung pada keyakinan individu.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
"Suicide figures are up 200% since lockdown. Could 2 friends please copy and re-post this post? We’re trying to demonstrate that someone is always listening. Call 1-800-273-8255 (USA hotline) Just two. Any two. Copy, Paste"
Dalam Bahasa Indonesia
"Angka bunuh diri naik 200% sejak lockdown. Bisakah 2 orang teman menyalin dan memposting ulang postingan ini? Kami mencoba menunjukkan bahwa seseorang selalu mendengarkan. Hubungi 1-800-273-8255 (hotline AS) Hanya dua. Dua saja. Salin, Tempel"
©Liputan6.com
Penelusuran
Cek Fakta merdeka.com menelusuri klaim kasus bunuh diri di Amerika Serikat meningkat tajam setelah diterapkan lockdown selama pandemi Covid-19.
Dilansir dari AFP berjudul "Claims of pandemic spike in suicides are not backed by data" yang dipublikasikan pada 21 November 2020.
Penasihat senior untuk epidemiologi psikiatri dan pencegahan bunuh diri di Institut Kesehatan Mental Nasional, Rajeev Ramchand, mengatakan terlalu dini untuk menarik kesimpulan kasus bunuh diri meningkat akibat pandemi.
"Masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan apa pun terutama tentang kematian karena bunuh diri," kata Ramchand.
"Kematian akibat bunuh diri membutuhkan waktu lama untuk diidentifikasi dan biasanya kami tidak memiliki data nasional tentang kematian akibat bunuh diri selama 13 bulan hingga setelah akhir tahun kalender," yang berarti data yang mencerminkan pandemi mungkin tidak tersedia hingga Januari 2022, tambahnya.
Angka nasional dihimpun oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, yang angka terbaru dari 2018 ketika ada 48.344 kasus bunuh diri di Amerika Serikat.
"Pada dasarnya, kami tidak memiliki data (dan tidak akan cukup lama) yang menunjukkan bagaimana pandemi telah memengaruhi tingkat bunuh diri nasional," kata Chris Maxwell, direktur hubungan masyarakat dan media di American Association of Suicidology, kepada AFP melalui email.
Jonathan Singer, presiden asosiasi untuk peneliti dan orang lain yang terlibat dalam pencegahan bunuh diri, menambahkan bahwa peningkatan bersejarah sebesar 200 persen akan menonjol.
Riset mengenai kecenderungan bunuh diri selama pandemi Covid-19 yang terbit pada 12 November 2020 menyatakan, pada negara-negara berpenghasilan tinggi tidak ada peningkatan angka bunuh diri pada bulan-bulan awal pandemi.
Seperti Massachusetts di Amerika Serikat, Victoria di Australia, dan Inggris. Juga tidak ada penurunan angka bunuh diri seperti di Jepang dan Norwegia. Namun, perubahan dalam risiko bunuh diri terkait Covid-19 cenderung dinamis.
National Child Mortality Database mengidentifikasi sinyal yang mengkhawatirkan bahwa kematian akibat bunuh diri remaja di bawah 18 tahun kemungkinan telah meningkat selama fase pertama lockdown di Inggris.
Sementara itu, hotline 1-800-273-8255 yang ada di narasi di media sosial merujuk pada nomor telepon National Suicide Prevention Lifeline, lembaga di AS yang memberikan dukungan emosional secara gratis kepada orang-orang yang mengalami krisis bunuh diri atau tekanan emosional.
Kesimpulan
Klaim kasus bunuh diri di AS meningkat tajam setelah diterapkan lockdown selama pandemi Covid-19 tidak mendasar. Faktanya, tidak ada data untuk mendukung pernyataan tersebut.
Jangan percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)