Makan Daging Kambing Menyebabkan Darah Tinggi, Mitos atau Fakta? Ini Jawaban Dokter
Penjelasan dokter soal benarkah makan daging kambing bisa menyebabkan darah tinggi
-
Kenapa makan daging kambing bisa dikaitkan dengan munculnya hipertensi? Konsumsi daging kambing kerap dikaitkan dengan munculnya tekanan darah tinggi pada seseorang. Pada dasarnya, konsumsi daging kambing tidak secara langsung meningkatkan tekanan darah. Faktor memasak serta garam berlebih bisa jadi penyebab masalah ini.
-
Apa tanda-tanda hipertensi yang bisa muncul setelah makan daging kambing? Konsumsi daging kambing kerap dikaitkan dengan munculnya tekanan darah tinggi pada seseorang. Pada dasarnya, konsumsi daging kambing tidak secara langsung meningkatkan tekanan darah. Faktor memasak serta garam berlebih bisa jadi penyebab masalah ini.
-
Bagaimana cara agar hipertensi yang muncul setelah makan daging kambing tidak semakin parah? Pastikan untuk mengenali tanda adanya masalah tekanan darah tinggi ini untuk mencegah masalah semakin memburuk.
-
Kapan hipertensi muncul setelah makan daging kambing? Konsumsi daging kambing kerap dikaitkan dengan munculnya tekanan darah tinggi pada seseorang.
-
Bagaimana cara makan daging kurban agar aman bagi penderita jantung dan hipertensi? "Kan kita makan 3 kali sehari, nah setiap makan itu saya sarankan untuk konsumsi makan seimbang. Makanan seimbang itu terdiri dari karbohidrat, protein hewani, nabati, sayur, buah. Otomatis setiap kita makan memerlukan protein hewani, kira-kira beratnya 50-75 gram sekali makan," ujat Ati saat dihubungi merdeka.com, Senin (17/6).
-
Kenapa orang sering menganggap daging kambing sebagai penyebab hipertensi? Selama ini, daging kambing selalu dianggap sebagai biang keladi masalah kolesterol dan tekanan darah tinggi. Namun hal ini ternyata tak benar.
Makan Daging Kambing Menyebabkan Darah Tinggi, Mitos atau Fakta? Ini Jawaban Dokter
Masyarakat Indonesia masih banyak yang percaya jika makan daging kambing bisa menyebabkan hipertensi atau darah tinggi.
Bahkan ada juga yang beranggapan meningkatkan kolesterol. Sehingga banyak orang takut untuk mengonsumsi daging kambing.
Lantas, benarkah daging kambing menyebabkan hipertensi?
Ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Jakarta membantah mitos yang mengatakan memakan daging kambing dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi dengan cepat.
“Daging kambing masuk ke dalam kelompok lauk hewani dengan lemak sedang, sehingga sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan,” kata Ahli Gizi Fitri Hudayani SST, M.Gz saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin (17/6).
Menanggapi soal mitos tersebut, Fitri mengatakan sebenarnya daging kambing memiliki manfaat yang baik bagi tubuh. Menjadi salah satu sumber protein hewani, 40 gram atau setara dengan satu potong daging kambing berukuran sedang mengandung energi sebesar 75 Kkal, protein tujuh gramd an lemak lima gram.
Penyebab hipertensi
Adapun yang dapat meningkatkan risiko hipertensi adalah penambahan bumbu dalam daging yang dimasak yang tinggi natrium dengan takaran yang banyak. Misalnya garam dapur, kecap atau bumbu penyebab.
Daging kambing juga tidak meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, selama masyarakat mengonsumsinya dalam batas wajar, hanya menggunakan dagingnya dalam kondisi yang bersih tanpa lemak sehingga kambuhnya penyakit tersebut dapat dicegah.
“Maka dari itu konsumsinya harus dibatasi dengan bijak,” kata Fitri.
Fitri kemudian juga membantah bahwa daging kambing tidak boleh dicuci sebelum dimasak.
Menurutnya, sangat penting untuk mencuci daging guna menghindari terjadinya kontaminasi silang bakteri yang ada pada daging.
Terjadinya kontaminasi silang juga dapat dicegah dengan cara memasak daging kambing sampai matang.
Fitri juga menjelaskan cara menyimpan daging kambing yang benar.
“Sementara penyimpanan daging kambing setelah dari rumah potong hewan (RPH) atau tempat pemotongan harus disimpan dengan baik, tidak dengan tempat terbuka dan jika disimpan di lemari pendingin jangan dekat dengan makanan lain,” katanya.