Memiliki Tubuh dan Kemampuan yang Unik, Inilah 10 Hewan Gurun Paling Menakjubkan
Ada banyak hewan cantik dan unik yang tinggal di gurun. Ada hewan apa saja? Yuk simak daftar 10 hewan di bawah ini!
Ada banyak hewan cantik dan unik yang tinggal di gurun. Ada hewan apa saja? Yuk simak daftar 10 hewan di bawah ini!
Memiliki Tubuh dan Kemampuan yang Unik, Inilah 10 Hewan Gurun Paling Menakjubkan
Gurun adalah salah satu ekosistem paling keras di dunia, dengan suhu yang ekstrem dan sumber daya yang sangat terbatas.
Namun, di balik tantangan tersebut, banyak hewan yang mampu bertahan hidup dan bahkan berkembang biak dengan baik.
Adaptasi menjadi kunci utama bagi kelangsungan hidup hewan-hewan gurun. Mereka harus menemukan cara untuk mendapatkan air, mengatur suhu tubuh, dan melindungi diri dari predator.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hewan-hewan gurun, simak artikel berikut ini!
-
Di mana Irjen Herry Heryawan diwisuda? Ia diwisuda bersama dengan anak eks Kapolri.
-
Mengapa Antartika disebut gurun? Meski dikenal dengan suhu rendahnya yang ekstrem, Antartika disebut sebagai gurun karena curah hujan atau saljunya yang sangat minim. Gurun merupakan area yang curah hujannya rendah. Salah satu standar yang umum digunakan adalah jika wilayah tersebut menerima kurang dari 25 cm (10 inci) hujan atau salju setiap tahunnya.
-
Apa yang dibudidayakan oleh Heru Setiawan? Awalnya Heru iseng, sembari memelihara ikan sejak tahun 2014 silam. Kini buruh pabrik itu menggeluti budi daya lobster air tawar. Ia memutuskan tidak lagi beternak ikan.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang dijamin Heru Budi terkait TK Gudang Peluru? "Enggak ada. Dari awal enggak ada niatan itu (gusur)," kata Heru Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, memastikan tidak bakal menggusur Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan karena aktivitas revitalisasi taman di kawasan tersebut.
-
Kenapa Heru memilih menanam cabai? Heru mengaku memilih jadi petani cabai karena kelebihan yang dimiliki tanaman tersebut. Jika padi dan jagung sekali tanam sekali panen, tidak demikian dengan cabai. Sementara cabai, dalam sekali tanam bisa dipanen antara 50-60 kali.
1. Kucing Pasir
Seperti makhluk gurun lainnya, kucing pasir di Afrika Utara, Asia Barat, Asia Tengah, dan Asia Selatan telah beradaptasi untuk memerlukan sedikit air.
Kucing ini mendapatkan sebagian besar kelembapannya dari makanannya, yang terdiri dari mamalia kecil seperti jerboa, burung, dan reptil.
Kucing pasir memiliki bulu berwarna pasir dengan garis-garis hitam di kakinya serta garis merah yang membentang dari sudut mata ke pipi.
Kucing pasir mampu bertahan menghadapi panas dan dinginnya pasir serta melawan predator di lingkungannya.
2. Tikus Kanguru Merriam
Tikus kanguru dinamakan demikian karena memiliki kaki mirip dengan kanguru, meskipun mereka tidak memiliki hubungan kekerabatan.
Dengan kaki yang kuat, tikus ini mampu melompat di gurun barat daya Amerika Serikat dan Meksiko. Ekor tikus kanguru lebih panjang dari tubuhnya yang berukuran sekitar 4 inci.
Hewan ini menggali pasir untuk mencari makanan seperti biji pir berduri, ocotillo, dan mesquite, kemudian menyimpan benih-benih tersebut di liangnya.
Tikus kanguru lebih menyukai gurun berbatu, namun juga dapat hidup dengan baik di gurun tanah liat, pasir, dan kerikil.
3. Udang Kecebong
Hewan ini relatif kecil dibandingkan dengan hewan gurun lainnya, dengan panjang antara 0,08 hingga 3,9 inci. Udang kecebong dapat ditemukan di seluruh dunia, dan beberapa spesies hidup di arroyos, dasar sungai kering yang ditemukan di gurun.
Udang betina bertelur di lumpur dasar kolam, tetapi jika kolam tersebut mengering, telur-telur tersebut akan mati. Jika kolam berair, telur-telur tersebut akan menetas, dan udang kecebong akan berganti kulit beberapa kali hingga mencapai dewasa.
Proses menjadi dewasa ini hanya memerlukan beberapa hari, setelah itu udang kecebong akan memulai siklus hidupnya lagi.
4. Kelinci Antelope
Kelinci antelope dapat ditemukan di gurun Arizona selatan dan wilayah barat laut Meksiko. Mereka cenderung menghuni daerah semak gurun yang menyediakan penutupan tanaman rendah, meskipun juga bisa ditemui di area yang lebih terpencil.
Kelinci ini memiliki tubuh besar dengan warna abu-abu di sisi tubuh, punggung hitam, dan warna oranGe pada dada dan leher. Perutnya berwarna putih dan panjang tubuhnya sekitar 22 inci dengan ekor sepanjang 3 inci.
Berat kelinci antelope bisa mencapai 9 pon dan memiliki telinga yang besar. Kelinci ini menyukai makanan seperti kaktus dan berbagai bahan tanaman.
5. Saiga
Saiga dikenal dengan hidung besarnya yang memiliki lubang hidung menghadap ke bawah.
Penempatan hidung ini membantu saiga dalam mengatur suhu udara yang masuk ke hidungnya, serta mendinginkan udara di musim panas dan menghangatkannya di musim dingin.
Populasi saiga ini sangat terancam punah dan tersebar di Rusia, Kazakhstan, hewan ini memiliki subspesies di Mongolia barat.
Ukurannya berkisar antara 3,25 hingga 4,5 kaki dengan berat tubuh sekitar 57 hingga 150 pon. Bulunya tumbuh lebih putih dan tebal selama musim dingin.
6. Roadrunner atau Burung Chapparal
Roadrunner adalah burung kukuk darat yang terkenal dengan kecepatannya.
Burung ini mampu berlari dengan kecepatan mencapai 20 mil per jam atau lebih cepat, meskipun terkadang juga terbang dalam jarak tertentu.
Burung ini memiliki panjang sekitar 2 kaki dari paruh hingga ekor dan beratnya berkisar antara 8 hingga 15 ons. Bulunya biasanya berwarna coklat, hitam, dan putih.
Roadrunner adalah hewan omnivora yang memakan berbagai jenis mangsa, termasuk ular kecil, kadal, siput, burung kecil, dan serangga seperti elang tarantula.
7. Ular Derik Bertanduk
Di padang gurun terdapat hewan yang menakjubkan, yaitu ular yang bergerak melintasi pasir dengan gerakan menyamping.
Gerakannya mirip dengan gelombang laut, terdiri dari dua gelombang yang berjalan dari kepala hingga ekor.
Ular ini memiliki panjang sekitar satu hingga dua kaki, dengan betina biasanya lebih besar dari jantan. Salah satu ciri khasnya adalah adanya tanduk di atas matanya.
Warna sisiknya cocok dengan warna pasir, membuatnya sulit terlihat. Ular ini cenderung menghuni daerah gurun yang berbatu-batu dan sering ditemukan di oasis.
8. Ngengat Yucca
Ngengat yucca adalah ngengat kecil berwarna putih yang membantu dalam penyerbukan yucca, sebuah tanaman yang tumbuh di daerah gurun.
Yucca dan ngengatnya saling bergantung dan tidak dapat hidup tanpa keberadaan satu sama lain. Setiap jenis yucca memiliki spesies ngengat yucca khusus yang melakukan penyerbukan.
Ngengat yucca memiliki perbedaan dengan ngengat lainnya karena tidak memiliki lidah yang panjang. Sebaliknya, terdapat antena di sekitar mulutnya yang tidak digunakan untuk makan (karena ngengat tidak makan), tetapi membantu ngengat betina mengumpulkan serbuk sari.
9. Kalajengking
Seperti laba-laba, kalajengking memiliki delapan kaki dan bisa beracun, meskipun racunnya disuntikkan melalui alat penyengat di ekornya.
Kalajengking umumnya ditemukan di habitat gurun di seluruh dunia, kecuali di Antartika. Terdapat sekitar 2.500 spesies kalajengking, tetapi hanya sekitar 25 spesies yang memiliki racun yang mematikan bagi manusia.
Meskipun begitu, kalajengking ini tetap menjadi mangsa bagi hewan lain seperti katak, ular, burung, kadal, laba-laba, dan lipan. Beberapa predator mampu bertahan dari racunnya, sementara yang lain mampu menghindari atau menghancurkan ekornya sebelum memakannya.
10. Unta Arab
Unta memiliki leher yang panjang dan melengkung, ekor panjang, serta kaki yang cukup panjang sehingga bisa dilipat rapi di bawah tubuhnya saat beristirahat. Bulunya bervariasi antara coklat, krem, atau kadang-kadang hitam.
Punuk unta digunakan untuk menyimpan lemak, yang bisa digunakan saat makanan dan air sulit ditemukan. Di lingkungan yang dingin, unta dapat bertahan hingga tujuh bulan tanpa minum.
Kepala dan telinga unta relatif kecil, membantu udara panas yang masuk ke lubang hidungnya menjadi dingin dan lembab. Panjang tubuhnya berkisar antara 7,25 hingga 11 kaki, dengan berat sekitar 990 hingga 1.210 pon.