Syafaat Rasulullah pada Hari Kiamat, 3 Alasan Mengapa Beberapa Umat Muslim Tidak Mendapatkan
Berikut adalah beberapa alasan mengapa manusia tidak akan mendapatkan syafaat pada hari kiamat.
Syafaat Rasulullah SAW merupakan bentuk pertolongan yang diberikan oleh beliau kepada setiap muslim yang membutuhkan bantuan. Pada hari kiamat, seluruh umat Nabi Muhammad SAW sangat memerlukan syafaatnya.
Syafaat Rasulullah SAW menjadi sangat penting ketika manusia berada dalam situasi yang sangat menegangkan di hari akhir tersebut. Mereka yang berhasil memperoleh syafaat ini tentunya sangat beruntung. Sebaliknya, orang-orang yang tidak mendapatkan syafaatnya akan mengalami kerugian yang besar. Hal ini dikarenakan salah satu jalan menuju surga adalah dengan mendapatkan syafaat dari beliau.
-
Siapa Imam Syafi'i? Imam Syafi’i adalah salah satu mazhab dalam agama Islam yang sekaligus merupakan kontributor pertama dari prinsip-prinsip yurisprudensi Islam.
-
Kenapa orang-orang muslim melakukan sholat Nisfu Syaban? Tidak heran, apabila umat Islam selalu beramai-ramai melakukan kebaikan dan amalan untuk mendapatkan catatan yang baik di bulan Syaban ini.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata Imam Syafi'i yang penuh makna? Kata-kata Imam Syafi’i berikut syarat akan makna bijak yang bisa membuka sudut pandang dalam memahami kehidupan.
-
Kenapa Syahadatain penting dalam Islam? Syahadatain adalah pintu gerbang masuk ke dalam Islam. Dengan mengucapkan syahadatain, seseorang menunjukkan bahwa ia telah membebaskan diri dari segala bentuk syirik, kemusyrikan, dan api neraka. Ia juga menunjukkan bahwa ia telah mengikuti ajaran yang benar dan sesuai dengan sifat Allah yang Maha Esa.
-
Mengapa kata-kata Imam Syafi'i bisa menjadi pengingat bagi umat muslim? Tak jarang, kata-kata Imam Syafi’i menjadi pelajaran hingga pengingat bagi umat muslim.
-
Apa arti dari kata "Syafakillah"? Syafakillah adalah sebuah kata dalam bahasa Arab yang berarti “semoga Allah menyembuhkanmu”. Kata ini digunakan sebagai ucapan doa atau harapan kepada orang yang sedang sakit, khususnya perempuan.
Terdapat beberapa alasan yang dapat menyebabkan seorang muslim tidak menerima syafaat dari Rasulullah SAW pada hari kiamat. Berikut adalah penjelasan mengenai hal tersebut, simak ulasan dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber pada Selasa (19/11).
1. Syirik Merupakan Alasan Mengapa Seorang Muslim Tidak akan Mendapatkan Syafaat pada Hari Kiamat
Mengutip Republika, seorang Muslim pada dasarnya memiliki kesempatan untuk mendapatkan syafaat di hari kiamat. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat menghalangi mereka untuk meraih syafaat tersebut. Faktor utama yang pertama adalah ketika seorang Muslim terjerumus dalam kesyirikan atau melakukan tindakan yang menyekutukan Allah SWT.
Tindakan ini menjadi penghalang utama untuk memperoleh syafaat. Dalam Alquran, Allah SWT menekankan bahwa dosa syirik tidak akan diampuni. Selain itu, salah satu syarat untuk mendapatkan syafaat adalah diampuni dari dosa-dosa yang dilakukan. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (QS An-Nisa: 48).
Dengan demikian, jelaslah bahwa syafaat tidak dapat diperoleh oleh mereka yang terlibat dalam syirik. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keimanan dan tidak terjerumus dalam perbuatan yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah SWT. Oleh karena itu, setiap Muslim perlu waspada dan berusaha untuk menghindari segala bentuk kesyirikan agar dapat meraih syafaat di hari kiamat nanti.
2. Pemimpin yang Tidak Adil dan Menolak Keberadaan Syafaat
Faktor kedua yang menghalangi seorang hamba dari menerima syafaat pada hari kiamat adalah ketidakadilan seorang pemimpin terhadap rakyatnya serta sikap berlebihan dalam beragama. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah, Rasulullah SAW menyatakan bahwa terdapat dua kelompok umatnya yang tidak akan menerima syafaat dari beliau.
"(Yaitu) pemimpin yang zalim, dan orang yang bersikap berlebih-lebihan (dalam beragama)." (HR Ath-Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir. Al-Haitsami menyebut perawinya tsiqah). Prinsip utama seorang pemimpin adalah melindungi hak-hak rakyatnya. Pemimpin bertanggung jawab untuk menegakkan hukum Allah SWT melalui berbagai regulasi yang ada.
Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah juga menyebutkan bahwa pemimpin yang adil termasuk dalam tujuh orang yang akan mendapatkan perlindungan pada Hari Kiamat. Rasulullah SAW bersabda:
"Tujuh orang akan dinaungi Allah SWT pada Hari Kiamat di bawah bayang-bayang-Nya, (sebab) pada hari itu tidak ada bayangan kecuali bayangan-Nya, yaitu (pertama) pemimpin yang adil.." (HR Bukhari).
3. Menyangkal Keberadaan Syafaat
Selain itu, faktor ketiga yang menghalangi syafaat adalah penolakan terhadap kebenaran syafaat itu sendiri.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik disebutkan bahwa siapa pun yang menyangkal syafaat tidak akan mendapatkan bagian dari syafaat tersebut.
Sanad hadits ini disahihkan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitabnya Fath Baari.