125 Akun radikal berhubungan dengan ISIS diblokir Twitter
"Kami hanya memblokir akun yang dilaporkan memiliki keterkaitan dengan terorisme dan ISIS."
Perusahaan akun jejaring sosial Twitter, menutup lebih dari 125 ribu akun berbau radikalisme sejak pertengahan 2015. Akun-akun menjurus terorisme ini, sebagian besar terkait dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Twitter menyatakan hanya memblokir akun yang dilaporkan oleh sejumlah akun lainnya. Meski demikian, Twitter mengklaim telah meningkatkan jumlah tim yang bertugas memonitor dan merespon laporan dalam waktu yang cepat.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
"Kami hanya memblokir akun yang dilaporkan memiliki keterkaitan dengan terorisme dan ISIS," tulis perusahaan berlogo burung biru tersebut dalam blog resmi mereka, dua hari lalu.
Langkah yang dilakukan Twitter ini sudah dilakukan beberapa perusahaan teknologi lain, termasuk Facebook. Akun-akun diduga menyebar propaganda terorisme itu dianggap awal dari tindakan terorisme di berbagai belahan dunia.
Kelompok militan ISIS sendiri dikenal memiliki banyak simpatisan di dunia maya. Kelompok radikal ini bahkan punya majalah daring yang dapat diunggah dan dibaca bebas oleh siapapun pengguna teknologi.
Pasalnya, sejak mereka mulai menggunakan media sosial, simpatisan kelompok teror ini semakin berkembang pesat.
Mereka mengajak para calon simpatisan bergabung melalui jejaring sosial. Diharapkan dengan diblokirnya akun-akun radikal, dapat mengurangi tindak terorisme dan simpatisan yang ingin bergabung dengan kelompok teror tersebut.
(mdk/ard)