15 Anggota Militer AS Dihukum karena Bocorkan Informasi tentang Perang
Dokumen intelijen rahasia dibocorkan secara daring.
Dokumen intelijen rahasia dibocorkan secara daring.
15 Anggota Militer AS Dihukum karena Bocorkan Informasi tentang Perang
Sebanyak 15 perwira Angkatan Udara Nasional Amerika Serikat (AS) dijatuhi hukuman karena gagal menghentikan rekan junior yang diduga membocorkan dokumen rahasia secara daring.
Jack Teixeira didakwa atas enam tuduhan menyimpan dan menyebarkan informasi rahasia. Laporan Angkatan Udara menyatakan para perwira "mengetahui aktivitas pencarian intelijennya" tetapi gagal menghentikannya, meskipun tidak ada atasannya yang mengetahui seluruh aktivitas online Teixeira.
Sumber: BBC
- Ilmuwan Temukan Lumba-Lumba Langka, Ada Jempolnya Seperti Manusia
- Niat Menjebak Musang, Petani Ini Malah Temukan Hewan yang Dianggap Punah 130 Tahun Lalu
- Peneliti Dibikin Bingung, Mayat Pria Ini Tiba-Tiba Berubah Jadi Mumi Hanya dalam 16 Hari
- "Dunia Saya Telah Berakhir. Semuanya Lenyap Ditelan Gempa"
Jaksa mengatakan Teixeira mengunggah puluhan dokumen rahasia secara online dalam salah satu kebocoran terbesar materi intelijen AS dalam beberapa tahun.
Foto: Jack Teixeira (Facebook)
Teixeira tetap ditahan menunggu persidangan dan terancam 15 tahun penjara jika dinyatakan bersalah.
Teixeira, yang berusia 21 tahun saat penangkapannya pada April, bekerja sebagai ahli operasi pertahanan siber di Sayap Intelijen ke-102 Angkatan Udara Nasional AS. Dia berbasis di Pangkalan Angkatan Udara Nasional Otis di Cape Cod, Massachusetts.
Foto: Massachusetts National Guard
Menurut laporan Inspektur Jenderal Angkatan Udara pada Senin, pemimpin unit tersebut mengetahui empat "aktivitas yang dipertanyakan" oleh Teixeira, yang melibatkan akses ke materi rahasia. Namun, beberapa perwira yang mengetahui kejadian lain tidak melaporkannya melalui saluran yang tepat karena khawatir petugas keamanan akan bereaksi berlebihan.
Dalam dakwaan terhadap Teixeira, disebutkan bahwa atasannya memperingatkannya setelah melihatnya membuat catatan saat melihat dokumen rahasia. Dia juga diperingatkan lagi ketika mengajukan pertanyaan spesifik berdasarkan intelijen rahasia tentang subjek yang dibahas saat rapat.
Laporan tersebut menunjukkan kurangnya pengawasan selama shift malam. Padahal ada tiga orang petugas yang berjaga di pangkalan. Namun, tidak ada kontrol izin yang diterapkan untuk memantau pekerjaan cetak. Setiap petugas shift malam bebas mengakses dokumen rahasia dan mencetak sejumlah produk tanpa pengawasan.
Kebocoran ini mendorong Pentagon untuk memperkuat prosedur keamanan terkait informasi rahasia. Kelima belas perwira yang dihukum memiliki pangkat mulai dari sersan staf hingga kolonel.
Mereka menerima berbagai hukuman, tetapi undang-undang privasi mencegah pengungkapan detail hukuman perwira yang berpangkat lebih rendah, demikian keterangan juru bicara Angkatan Udara AS.Komandan Sayap Intelijen ke-102, Kolonel Sean Riley, dicopot dari komandonya. Unit tersebut "keluar dari misi" dan tugasnya diberikan kepada unit lain.
Sumber: BBC